Bismillahirrahmanirrahim
Siang tadi Khayla bersama teman-temannya di PAS ITB pergi camping ke daerah Cimenyan. Diperjalanan saya bacakan tentang kondisi tempat camping dan peraturan-peraturan yang dikirimkan oleh kakak panitia melalui grup WA. Harapannya agar Khayla bisa ada sedikit bayangan tentang suasana camping nanti.
Sewaktu makan siang, iseng-iseng saya bertanya di tas yang mana barang-barang yang saya sebutkan. Ternyata dia masih ingat. Berarti dia tidak akan kesulitan jika nanti mencari barang yang dibutuhkan.
Walaupun ini setoran hari ke-10 tapi Insya Allah ini bukan yang terakhir. Saya masih merasa belum maksimal mengamati gaya belajarnya. Apalagi karena dari sekolahnya tidak pernah ada PR jadi tidak ada istilahnya belajar duduk dimeja sambil menulis atau menghapal π. Ditambah lagi sekarang ada kegiatan camping. Mudah-mudahan besok ada yang bisa diamati lagi
#Tantangan10hari
#Gamelevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Saturday, April 29, 2017
Friday, April 28, 2017
Gaya Belajar Anak Day 9
Bismillahirrahmanirrahim
Di hari Jumat, sekolah Khayla pulangnya 1 jam lebih lambat dari hari biasa, karena ada kegiatan humaniora atau ekstra kulikuler. Ketika saya tanya apa kegiatannya, khayla bilang belajar tenis meja. Saya tanya lagi apakah sekelas memang belajar tenis meja atau bebas boleh memilih kegiatan yang disukai. Dia bilang semuanya belajar tenis meja. Ternyata pengajarnya adalah kakak kelas, bukan guru. Ketika saya tanya apakah dia bisa bermain tenis meja setelah diajari kakak kelasnya, dia bilang tidak bisa. Alasannya karena teman-temannya banyak yang main-main π. Yang saya amati, Khayla itu gaya belajarnya visual, mengingat yang dilihat, tapi juga tipe auditori, karena mudah terganggu oleh keributan.
Entah karena hujan atau macet, Khayla tiba dirumah hampir jam 5. Saya langsung masak air panas untuk mandinya. Setelah mandi dan shalat Ashar, saya suruh khayla untuk membereskan perlengkapan untuk camping besok. Saya jelaskan apa saja isi 1 tas yang sudah saya siapkan siang ini. Mudah-mudahan dia ingat π.
Untuk 1 tas lagi yang utamanya, saya biarkan khayla yang mengaturnya. Saya hanya beri instruksi sesuai yang disampaikan kakak panitia untuk menyimpan barang yang tidak terlalu urgent dibagian bawah. Awalnya dia mengikuti instruksi saya tapi diakhir-akhir dia putuskan untuk menyimpan barang-barang perintilan ditempat yang dia mau π
#Tantangan10Hari
#Gamelevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Di hari Jumat, sekolah Khayla pulangnya 1 jam lebih lambat dari hari biasa, karena ada kegiatan humaniora atau ekstra kulikuler. Ketika saya tanya apa kegiatannya, khayla bilang belajar tenis meja. Saya tanya lagi apakah sekelas memang belajar tenis meja atau bebas boleh memilih kegiatan yang disukai. Dia bilang semuanya belajar tenis meja. Ternyata pengajarnya adalah kakak kelas, bukan guru. Ketika saya tanya apakah dia bisa bermain tenis meja setelah diajari kakak kelasnya, dia bilang tidak bisa. Alasannya karena teman-temannya banyak yang main-main π. Yang saya amati, Khayla itu gaya belajarnya visual, mengingat yang dilihat, tapi juga tipe auditori, karena mudah terganggu oleh keributan.
Entah karena hujan atau macet, Khayla tiba dirumah hampir jam 5. Saya langsung masak air panas untuk mandinya. Setelah mandi dan shalat Ashar, saya suruh khayla untuk membereskan perlengkapan untuk camping besok. Saya jelaskan apa saja isi 1 tas yang sudah saya siapkan siang ini. Mudah-mudahan dia ingat π.
Untuk 1 tas lagi yang utamanya, saya biarkan khayla yang mengaturnya. Saya hanya beri instruksi sesuai yang disampaikan kakak panitia untuk menyimpan barang yang tidak terlalu urgent dibagian bawah. Awalnya dia mengikuti instruksi saya tapi diakhir-akhir dia putuskan untuk menyimpan barang-barang perintilan ditempat yang dia mau π
#Tantangan10Hari
#Gamelevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Thursday, April 27, 2017
Gaya Belajar Anak Day 8
Bismillahirrahmanirrahim
Hari Kamis adalah jadwalnya Khayla les menggambar disekolah. Tadinya saya mau menjemput lebih awal agar bisa melihat proses khayla belajar melalui les itu. Tapi sayanya malah ketiduran karena mengantuk, jadi pergi dari rumahnya hampir jam 1/2 3, ditambah lagi angkotnya lama dan saat itu hujan.. sesampainya disekolah, les-nya ya sudah selesai. Mungkin sudah cukup lama karena saya lihat khayla dan temannya sedang asyik membaca sambil duduk dibagian atas permainan wall climbing. Kalau tidak hujan , pasti dia lebih memilih untuk main di playground π.
Dirumah, dia bercerita kalau dia bisa berhitung diluar kepala. Misalnya 57 + 5, 57-nya diucapkan lalu disambung dengan 5 angka setelahnya. Tapi bukannya 61-62, dia malah menyebutkan angka 81-82. Saya pun heran. Dia ulangi sekali lagi, malah jadi angka 40-an yang dia sebut. Saya lalu bilang "kalau ditambah mah berarti angkanya yang sesudahnya, kenapa jadi ada 40-an?" tanya saya. Khayla terdiam lalu menertawakan dirinya yang salah lalu memperbaiki hitungan angkanya π.
Hhmm..mudah-mudahan besok pengamatannya bisa lebih baik agar bisa dipastikan lagi gaya belajarnya Khayla ☺.
#Tantangan10Hari
#°Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Hari Kamis adalah jadwalnya Khayla les menggambar disekolah. Tadinya saya mau menjemput lebih awal agar bisa melihat proses khayla belajar melalui les itu. Tapi sayanya malah ketiduran karena mengantuk, jadi pergi dari rumahnya hampir jam 1/2 3, ditambah lagi angkotnya lama dan saat itu hujan.. sesampainya disekolah, les-nya ya sudah selesai. Mungkin sudah cukup lama karena saya lihat khayla dan temannya sedang asyik membaca sambil duduk dibagian atas permainan wall climbing. Kalau tidak hujan , pasti dia lebih memilih untuk main di playground π.
Dirumah, dia bercerita kalau dia bisa berhitung diluar kepala. Misalnya 57 + 5, 57-nya diucapkan lalu disambung dengan 5 angka setelahnya. Tapi bukannya 61-62, dia malah menyebutkan angka 81-82. Saya pun heran. Dia ulangi sekali lagi, malah jadi angka 40-an yang dia sebut. Saya lalu bilang "kalau ditambah mah berarti angkanya yang sesudahnya, kenapa jadi ada 40-an?" tanya saya. Khayla terdiam lalu menertawakan dirinya yang salah lalu memperbaiki hitungan angkanya π.
Hhmm..mudah-mudahan besok pengamatannya bisa lebih baik agar bisa dipastikan lagi gaya belajarnya Khayla ☺.
#Tantangan10Hari
#°Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Wednesday, April 26, 2017
Gaya Belajar Anak Day 7
Bismillahirrahmanirrahim
Hari ini pengamatan beralih kepada Khayla karena menurut panduan, jika anaknya lebih dari 1, semuanya harus diamati. Jadi saya putuskan untuk terlebih dahulu mengamati miftah yang memang lebih banyak waktunya dengan saya dibanding dengan khayla yang bersekolah dari pagi dan baru pulang ke rumah sore hari.
Karena umurnya sudah 7 tahun, sudah teramati siihh gaya belajarnya. Tapi ada yang tidak berubah, dari kecil dia suka sekali dengan gerak, tari dan lagu. Dia suka menirukan tarian yang dia lihat di acara TV. Seperti tadi sore ada acara Hi5 yang menyajikan cerita, lagu dan tari.
Selain itu Khayla juga suka menggambar. Jujur, gambar dia jauuuhh lebih bagus dibanding dengan gambar kami;orangtuanya ππ. Tadi saya dan suami membicarakan denah untuk renovasi rumah. Melihat denah yang dibuat dikomputer oleh ayahnya, Khayla tertarik dan meminta print-an denah itu untuk digambari. Tapi sayangnya ga lama. Dia lebih senang bermain 'pretend play' bersama miftah π
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Hari ini pengamatan beralih kepada Khayla karena menurut panduan, jika anaknya lebih dari 1, semuanya harus diamati. Jadi saya putuskan untuk terlebih dahulu mengamati miftah yang memang lebih banyak waktunya dengan saya dibanding dengan khayla yang bersekolah dari pagi dan baru pulang ke rumah sore hari.
Karena umurnya sudah 7 tahun, sudah teramati siihh gaya belajarnya. Tapi ada yang tidak berubah, dari kecil dia suka sekali dengan gerak, tari dan lagu. Dia suka menirukan tarian yang dia lihat di acara TV. Seperti tadi sore ada acara Hi5 yang menyajikan cerita, lagu dan tari.
Selain itu Khayla juga suka menggambar. Jujur, gambar dia jauuuhh lebih bagus dibanding dengan gambar kami;orangtuanya ππ. Tadi saya dan suami membicarakan denah untuk renovasi rumah. Melihat denah yang dibuat dikomputer oleh ayahnya, Khayla tertarik dan meminta print-an denah itu untuk digambari. Tapi sayangnya ga lama. Dia lebih senang bermain 'pretend play' bersama miftah π
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Tuesday, April 25, 2017
Gaya Belajar Anak Day 6
Bismillahirrahmanirrahim
Hari ini Bunda memenuhi undangan panitia Kopdar IIP tanggal 1 nanti. Karena tempatnya cukup jauh, di Kiaracondong, moda transportasi yang paling efektif adalah kereta Bandung Raya. Miftah paling seneng kalau diajak naik kereta, salah satu alat transportasi yang jadi favorit dia. Biasanya sih kalau naik kereta kita cuma sampai di Stasiun Bandung dan dia udah hapal. Tapi begitu saya bilang kita mau ke Kiaracondong, miftah terdiam dan berkali-kali bertanya "kita mau kemana?"..sepertinya belum familiar dengan kata kiaracondong..heuheu.
Selama perjalanan dikereta, sesekali saya tunjuk benda-benda diluar dan saya ingatkan miftah beberapa tempat yang pernah kita kunjungi yang mungkin saja dia lupa. Bunda juga terasah visualnya karena baru kali ini naik keretanya lebih jauh dari Stasiun Bandung dan jadi tau daerah mana saja yang dilalui π.
Sampai ditempat tujuan, saya harus menunggu lama karena ketua pelaksananya belum datang. Miftah udah mulai bosan. Untungnya ada mainan lokomotif kereta kecil yang bisa kami pinjam. Tenyata ada satu lagi mainan lokomotif yang ukurannya lebih besar yang bisa mengeluarkan cahaya, suara-suara binatang, dan lagu-lagu. Pastinya menarik perhatian visual dan audio miftah π. Pulangnya sambil jalan kaki mencari ojek, bunda kenalkan dengan tanaman yang temui. Ada pohon nangka yang letak buahnya tidak terlalu tinggi, jadi bisa Δ·ita pegang. Saya ajak miftah untuk ikut menyentuhnya, dan dia bilang, buahnya seperti durian alias ada durinya π. Lalu ada juga pohon kaktus tapi kaktus yang kita temui ternyata tidak berduri π. Jalan lagi beberapa langkah, ada tanaman yang jika ditekan, bentuknya berubah menjadi seperti ulat. Miftah lumayan tertarik melihatnya tapi sayangnya tidak terlalu banyak. Dan kami pun bergegas karena harus mengejar jadwal kereta ke cimahi.
Seperti yang sudah saya duga, untuk anak seumur miftah, pasti gaya belajarnya kombinasi karena visual, audio dan kinestetiknya masih berkembang seiring dengan eksplorasi segala hal.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Hari ini Bunda memenuhi undangan panitia Kopdar IIP tanggal 1 nanti. Karena tempatnya cukup jauh, di Kiaracondong, moda transportasi yang paling efektif adalah kereta Bandung Raya. Miftah paling seneng kalau diajak naik kereta, salah satu alat transportasi yang jadi favorit dia. Biasanya sih kalau naik kereta kita cuma sampai di Stasiun Bandung dan dia udah hapal. Tapi begitu saya bilang kita mau ke Kiaracondong, miftah terdiam dan berkali-kali bertanya "kita mau kemana?"..sepertinya belum familiar dengan kata kiaracondong..heuheu.
Selama perjalanan dikereta, sesekali saya tunjuk benda-benda diluar dan saya ingatkan miftah beberapa tempat yang pernah kita kunjungi yang mungkin saja dia lupa. Bunda juga terasah visualnya karena baru kali ini naik keretanya lebih jauh dari Stasiun Bandung dan jadi tau daerah mana saja yang dilalui π.
Sampai ditempat tujuan, saya harus menunggu lama karena ketua pelaksananya belum datang. Miftah udah mulai bosan. Untungnya ada mainan lokomotif kereta kecil yang bisa kami pinjam. Tenyata ada satu lagi mainan lokomotif yang ukurannya lebih besar yang bisa mengeluarkan cahaya, suara-suara binatang, dan lagu-lagu. Pastinya menarik perhatian visual dan audio miftah π. Pulangnya sambil jalan kaki mencari ojek, bunda kenalkan dengan tanaman yang temui. Ada pohon nangka yang letak buahnya tidak terlalu tinggi, jadi bisa Δ·ita pegang. Saya ajak miftah untuk ikut menyentuhnya, dan dia bilang, buahnya seperti durian alias ada durinya π. Lalu ada juga pohon kaktus tapi kaktus yang kita temui ternyata tidak berduri π. Jalan lagi beberapa langkah, ada tanaman yang jika ditekan, bentuknya berubah menjadi seperti ulat. Miftah lumayan tertarik melihatnya tapi sayangnya tidak terlalu banyak. Dan kami pun bergegas karena harus mengejar jadwal kereta ke cimahi.
Seperti yang sudah saya duga, untuk anak seumur miftah, pasti gaya belajarnya kombinasi karena visual, audio dan kinestetiknya masih berkembang seiring dengan eksplorasi segala hal.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Monday, April 24, 2017
Gaya Belajar Anak Day 5
Bismillahirrahmanirrahim
Hari ini Miftah banyak main diluar rumah. Pagi-pagi ikut Ayah dibonceng naik sepeda. Terus saya tanya "tadi naik sepeda sama Ayah, kemana?". Miftahnya cuma asal jawab karena mungkin ga tahu juga tempatnya. Tapi waktu saya tanya apa yang dia lihat, dia bilang sih, lihat truk π.
Lanjut main dirumah tetangga sampai hampir tengah hari. Sementara Bundanya sibuk dengan cucian karena dari kemarin-kemarin pergi terus. Kalau nggak dikerjain nanti malah tambah stress π.
Waktu main di rumah tetangga, dia lihat anak lain main sepeda, dia juga jadi pengen main sepeda. Kakaknya mau jajan, dia mau jajan juga. Sorenya Khayla menggambar, dia ikut-ikutan juga pengen menggambar. Awalnya miftah pegang spidol besar. Lalu dia mulai gambar benang kusut sambil ngomong kalau itu gambar rel kereta. Lanjut lagi mainnya ke kamar. Dengan spidol, khayla menjiplak tangan dan kaki miftah dilantai lalu khayla memberi instruksi kepada miftah untuk meletakkan kaki dan tangannya ditempat yang sudah digambar tadi. Karena miftah tidak paham, khayla pun memberi instruksi sambil ikut menggerakkan kaki dan tangan miftah.
Oiya, siang tadi bundanya sempat tidur siang karena ngantuk dan cape. Waktu bangun, samar-samar terdengar suara miftah yang sedang mengikuti lagu selamat ulang tahun dari video yang dibuat sewaktu miftah ulang tahun yang ke-3. Sebenarnya miftah suka musik dan lagu, tapi karena Speech Delay, baru beberapa lagu sederhana yang baru bisa dia nyanyikan.
Sejauh ini sih gaya belajarnya masih kombinasi, belum terlalu jelas mana yang lebih dominan.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Hari ini Miftah banyak main diluar rumah. Pagi-pagi ikut Ayah dibonceng naik sepeda. Terus saya tanya "tadi naik sepeda sama Ayah, kemana?". Miftahnya cuma asal jawab karena mungkin ga tahu juga tempatnya. Tapi waktu saya tanya apa yang dia lihat, dia bilang sih, lihat truk π.
Lanjut main dirumah tetangga sampai hampir tengah hari. Sementara Bundanya sibuk dengan cucian karena dari kemarin-kemarin pergi terus. Kalau nggak dikerjain nanti malah tambah stress π.
Waktu main di rumah tetangga, dia lihat anak lain main sepeda, dia juga jadi pengen main sepeda. Kakaknya mau jajan, dia mau jajan juga. Sorenya Khayla menggambar, dia ikut-ikutan juga pengen menggambar. Awalnya miftah pegang spidol besar. Lalu dia mulai gambar benang kusut sambil ngomong kalau itu gambar rel kereta. Lanjut lagi mainnya ke kamar. Dengan spidol, khayla menjiplak tangan dan kaki miftah dilantai lalu khayla memberi instruksi kepada miftah untuk meletakkan kaki dan tangannya ditempat yang sudah digambar tadi. Karena miftah tidak paham, khayla pun memberi instruksi sambil ikut menggerakkan kaki dan tangan miftah.
Oiya, siang tadi bundanya sempat tidur siang karena ngantuk dan cape. Waktu bangun, samar-samar terdengar suara miftah yang sedang mengikuti lagu selamat ulang tahun dari video yang dibuat sewaktu miftah ulang tahun yang ke-3. Sebenarnya miftah suka musik dan lagu, tapi karena Speech Delay, baru beberapa lagu sederhana yang baru bisa dia nyanyikan.
Sejauh ini sih gaya belajarnya masih kombinasi, belum terlalu jelas mana yang lebih dominan.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Sunday, April 23, 2017
Gaya Belajar Anak Day 4
Bismillahirrahmanirrahim
Pagi ini kami siap ke Salman, menjemput Khayla yang selesai dengan kegiatan Mabit dan mentoring sejak Sabtu sore.
Saya mengajak Miftah untuk mandi. Miftah mengiyakan asal mandinya di jolang, tempat dia mandi sewaktu bayi dulu π. Seperti biasa kalau mandi dijolang, maunya sambil bawa mainan juga. Setelah puas main, saya suruh miftah untuk menyabuni badan. Untuk melatih visualnya, saya berdiri diluar kamar mandi sambil memberi contoh gerakan bagian mana saja yang bisa dia sabuni sendiri. Bagian perut, tangan, kaki, leher..tapi ga tau kenapa dia menolak menyabuni lehernya π.
Diangkot dalam perjalanan ke Salman, miftah bertanya nama jalan yang kami lewati. Entah kenapa belakangan ini kalau kita bepergian, miftah suka menanyakan nama jalan yang kami lewati. Ini termasuk kinestika bukan ya? Karena biasanya dihari lain dia akan bilang "kita pernah kesini yaa?" π
Ternyata di Taman Ganesha ada pohon besar yang tumbang sampai tercabut akar-akarnya. Pemandangan ini sepertinya menarik perhatian miftah. Saya jelaskan kalau pohon ini mungkin tumbang waktu ada hujan besar beberapa hari yang lalu. Saking tertariknya miftah sampai ga mau beranjak dari tempat kami berdiri. Padahal sudah waktunya shalat dzuhur dan kegiatan mentoring khayla sudah selesai. Saya katakan kalau kita bisa melihat pohon ini lagi nanti. Miftah pun menangis karena dia tetap tidak ingin pergi ππ. Setelah semua kegiatan selesai, saya mengajak miftah kembali melihat kembali pohon tumbang itu untuk memuaskan visualnya π
#Tantangan10hari
#Gamelevel4
#Gayabelajaranak
#KuliahBunSayIIP
Pagi ini kami siap ke Salman, menjemput Khayla yang selesai dengan kegiatan Mabit dan mentoring sejak Sabtu sore.
Saya mengajak Miftah untuk mandi. Miftah mengiyakan asal mandinya di jolang, tempat dia mandi sewaktu bayi dulu π. Seperti biasa kalau mandi dijolang, maunya sambil bawa mainan juga. Setelah puas main, saya suruh miftah untuk menyabuni badan. Untuk melatih visualnya, saya berdiri diluar kamar mandi sambil memberi contoh gerakan bagian mana saja yang bisa dia sabuni sendiri. Bagian perut, tangan, kaki, leher..tapi ga tau kenapa dia menolak menyabuni lehernya π.
Diangkot dalam perjalanan ke Salman, miftah bertanya nama jalan yang kami lewati. Entah kenapa belakangan ini kalau kita bepergian, miftah suka menanyakan nama jalan yang kami lewati. Ini termasuk kinestika bukan ya? Karena biasanya dihari lain dia akan bilang "kita pernah kesini yaa?" π
Ternyata di Taman Ganesha ada pohon besar yang tumbang sampai tercabut akar-akarnya. Pemandangan ini sepertinya menarik perhatian miftah. Saya jelaskan kalau pohon ini mungkin tumbang waktu ada hujan besar beberapa hari yang lalu. Saking tertariknya miftah sampai ga mau beranjak dari tempat kami berdiri. Padahal sudah waktunya shalat dzuhur dan kegiatan mentoring khayla sudah selesai. Saya katakan kalau kita bisa melihat pohon ini lagi nanti. Miftah pun menangis karena dia tetap tidak ingin pergi ππ. Setelah semua kegiatan selesai, saya mengajak miftah kembali melihat kembali pohon tumbang itu untuk memuaskan visualnya π
#Tantangan10hari
#Gamelevel4
#Gayabelajaranak
#KuliahBunSayIIP
Saturday, April 22, 2017
Gaya Belajar Anak Day 3
Bismillahirrahmanirrahim
Hari ini tidak banyak yang bisa diamati dari Miftah karena sejak pagi Miftah dan Khayla sudah pergi bersama Ayah ke rumah Nenek-Mbah. Sementara Bundanya sendirian dirumah. Begitu kita ketemu, sudah jamnya Miftah tidur siang π. Tapi sebelum tidur, Miftah sempat bertanya sewaktu kita sedang diangkot. "Bunda, itu buah apa?" tanyanya sambil menunjuk ke arah luar. "Buah sukun" kata saya. "Kok buahnya banyak?" tanya miftah lagi. "Ya kan memang lagi (waktunya) berbuah..". Memang lagi masa-masanya ya, anak seumuran Miftah banyak bertanya kalau secara visual melihat sesuatu yang menarik perhatiannya π.
Oiya, waktu angkotnya lewat didepan Baltos, dia bilang "pernah kesini yaaa?!". Hehe..iya betul, waktu kamis kemarin Bundanya ikut kopdar di Taman Film, pulangnya kita kan ke Baltos dulu π. Kalau ga salah ini termasuk gaya belajar kinestetik, mengingat tempat karena pernah datang ke tempat itu
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Hari ini tidak banyak yang bisa diamati dari Miftah karena sejak pagi Miftah dan Khayla sudah pergi bersama Ayah ke rumah Nenek-Mbah. Sementara Bundanya sendirian dirumah. Begitu kita ketemu, sudah jamnya Miftah tidur siang π. Tapi sebelum tidur, Miftah sempat bertanya sewaktu kita sedang diangkot. "Bunda, itu buah apa?" tanyanya sambil menunjuk ke arah luar. "Buah sukun" kata saya. "Kok buahnya banyak?" tanya miftah lagi. "Ya kan memang lagi (waktunya) berbuah..". Memang lagi masa-masanya ya, anak seumuran Miftah banyak bertanya kalau secara visual melihat sesuatu yang menarik perhatiannya π.
Oiya, waktu angkotnya lewat didepan Baltos, dia bilang "pernah kesini yaaa?!". Hehe..iya betul, waktu kamis kemarin Bundanya ikut kopdar di Taman Film, pulangnya kita kan ke Baltos dulu π. Kalau ga salah ini termasuk gaya belajar kinestetik, mengingat tempat karena pernah datang ke tempat itu
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Friday, April 21, 2017
Gaya Belajar Anak Day 2
Bismillahirrahmanirrahim
Beberapa hari ini Miftah lagi senang main puzzle binatang dan makanannya. Misalnya puzzle bergambar kelinci berpasangan dengan puzzle bergambar wortel. Tapi ada juga 2 puzzle binatang yang makanannya sama, misalnya harimau dan singa sama-sama makan daging. Naahhh waktu miftah sudah menyatukan 3 keping puzzle, iseng-iseng saya bilang "Sama-sama yaa makannya..jangan berebut.." Eehh diikutin juga sama Miftah π. Pas tadi kita main puzzle dan sudah tersusun 3 keping, keluar lagi kata-katanya dari Miftah, "Beldua yaa..(makannya)" ππ. Sepertinya Auditorinya memang cukup kuat π.
Hari ini Bunda masak soto ayam. Dan kalau ada soto ayam, Khayla selalu mengikuti kebiasaan Ayah yang makan sotonya dengan menambahkan sedikit garam dan kecap. Begitu juga tadi waktu makan malam. Waktu Khayla bolak balik ke dapur menambahkan kecap, Miftah bilang "Bunda, mau makan..pake saos manis..". Kecap maksudnya.. π. Dia pun lahap makannya sampai habis. Kuahnya sotonya pun diseruput. Bahkan sisa kuah dipiring khayla juga dia seruput sampai habis ππ
Lalu Khayla mencontohkan cara bermain galah panjang. Dia ambil sisir dan pita sebagai penanda dan mulai loncat-loncat melewati penanda tersebut. Tanpa disuruh, miftah pun mulai mengikuti khayla walaupun asal lari saja π. Mungkin karena umurnya miftah yang sedang aktif dan bereksplorasi, maka apa yang dia lihat akan dia ikuti. Jadi selain auditori, saya pikir visualnya pun cukup kuat.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Beberapa hari ini Miftah lagi senang main puzzle binatang dan makanannya. Misalnya puzzle bergambar kelinci berpasangan dengan puzzle bergambar wortel. Tapi ada juga 2 puzzle binatang yang makanannya sama, misalnya harimau dan singa sama-sama makan daging. Naahhh waktu miftah sudah menyatukan 3 keping puzzle, iseng-iseng saya bilang "Sama-sama yaa makannya..jangan berebut.." Eehh diikutin juga sama Miftah π. Pas tadi kita main puzzle dan sudah tersusun 3 keping, keluar lagi kata-katanya dari Miftah, "Beldua yaa..(makannya)" ππ. Sepertinya Auditorinya memang cukup kuat π.
Hari ini Bunda masak soto ayam. Dan kalau ada soto ayam, Khayla selalu mengikuti kebiasaan Ayah yang makan sotonya dengan menambahkan sedikit garam dan kecap. Begitu juga tadi waktu makan malam. Waktu Khayla bolak balik ke dapur menambahkan kecap, Miftah bilang "Bunda, mau makan..pake saos manis..". Kecap maksudnya.. π. Dia pun lahap makannya sampai habis. Kuahnya sotonya pun diseruput. Bahkan sisa kuah dipiring khayla juga dia seruput sampai habis ππ
Lalu Khayla mencontohkan cara bermain galah panjang. Dia ambil sisir dan pita sebagai penanda dan mulai loncat-loncat melewati penanda tersebut. Tanpa disuruh, miftah pun mulai mengikuti khayla walaupun asal lari saja π. Mungkin karena umurnya miftah yang sedang aktif dan bereksplorasi, maka apa yang dia lihat akan dia ikuti. Jadi selain auditori, saya pikir visualnya pun cukup kuat.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Thursday, April 20, 2017
Gaya Belajar Anak Day 1
Bismillahirrahmanirrahim
Hari ini Bunda ditemani Miftah pergi ke Taman Film karena Bunda ingin bertemu dan berbagi ilmu dengan teman-teman seperjuangan di Kelas Bunda Sayang.
Di Cimindi kami membeli makanan untuk cemilan miftah diangkot. Sebelum memakan kue lapis, miftah bilang kalau kuenya warna-warna seperti pelangi (maksudnya warna-warni. Miftah ada keterlambatan bicara jadi kadang kalimat yang diucapkan belum selalu benar dan lancar π).
Miftah duduk diangkot dibagian yang tersorot sinar matahari. Katanya dia kepanasan. Lalu katanya lagi "matahari bagus ya?!". Saya heran lalu tertawa. Ternyata dia mengikuti perkataan saya beberapa hari yang lalu. Saya bilang "sinar matahari pagi itu bagus buat tubuh kita..". Rupanya dia masih mengingatnya π.
Lalu saat melewati dealer motor, miftah bilang "pernah kesini ya?!". "Ngapain?" tanya saya. "Main plosotan" π. Memang didealer motor itu ada kids corner dan ada perosotannya.
Yang saya bisa amati, Miftah memang sering mengulang kata-kata yang pernah dia dengar dan menceritakan kembali apa yang pernah dia alami atau dia kerjakan ketika mengunjungi suatu tempat.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Hari ini Bunda ditemani Miftah pergi ke Taman Film karena Bunda ingin bertemu dan berbagi ilmu dengan teman-teman seperjuangan di Kelas Bunda Sayang.
Di Cimindi kami membeli makanan untuk cemilan miftah diangkot. Sebelum memakan kue lapis, miftah bilang kalau kuenya warna-warna seperti pelangi (maksudnya warna-warni. Miftah ada keterlambatan bicara jadi kadang kalimat yang diucapkan belum selalu benar dan lancar π).
Miftah duduk diangkot dibagian yang tersorot sinar matahari. Katanya dia kepanasan. Lalu katanya lagi "matahari bagus ya?!". Saya heran lalu tertawa. Ternyata dia mengikuti perkataan saya beberapa hari yang lalu. Saya bilang "sinar matahari pagi itu bagus buat tubuh kita..". Rupanya dia masih mengingatnya π.
Lalu saat melewati dealer motor, miftah bilang "pernah kesini ya?!". "Ngapain?" tanya saya. "Main plosotan" π. Memang didealer motor itu ada kids corner dan ada perosotannya.
Yang saya bisa amati, Miftah memang sering mengulang kata-kata yang pernah dia dengar dan menceritakan kembali apa yang pernah dia alami atau dia kerjakan ketika mengunjungi suatu tempat.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Thursday, April 13, 2017
Aliran Rasa Proyek Keluarga
Bismillahirrahmanirrahim
Lagi-lagi saya mendapatkan ilmu baru dari kelas Bunda Sayang. Berkat materi kali ini, saya bisa tahu dan memperkenalkan kepada suami apa itu Proyek Keluarga. Hal yang mungkin sudah pernah kita lakukan sebelumnya tapi tanpa kita menyadari kalau itu adalah sebuah proyek karena mungkin dilakukannya tanpa perencanaan yang terlalu detail.
Jujur saya pesimis waktu membaca tantangan level 3 ini karena aktifitas suami yang banyaknya diluar rumah. Demikian juga anak pertama yang sekolah dari pagi dan baru tiba dirumah sore hari. Proyek apa yang bisa kami kerjakan?
Lalu saya melihat kebutuhan dari situasi rumah saat itu. Ketika dan setelah pemasangan canopy dibagian garasi, bagian depan rumah tampak kacau dan tidak rapi. Begitupun dengan gudang. Menginjakkan kaki saja sulit karena banyak barang yang diletakkan dibawah. Didalam rumah juga keadaannya sama. Rasanya barang yang kami miliki tidak sebanding dengan ruangan yang ada. Lalu saya melihat kalendar dan langsung terpikir untuk melakukan proyek ini ditanggal merah karena suami ada dirumah.
Kami menyortir lagi barang-barang yang kami miliki. Apakah masih layak atau tidak untuk kami simpan. Membereskan buku dan mainan adalah tugas anak-anak. Suami membereskan gudang dan barang-barang miliknya. Begitupun saya, menyortir barang milik saya yang ternyata buanyaakk sekali karena dulu saya sempat senang merajut dan ternyata benang dan hasil rajutannya masih tersimpan didalam dus yang bahkan sebelumnya saya sudah lupa apa isi dus itu ππ. Apalagi sekarang ini saya juga berurusan dengan kain-kain yang saya olah menjadi bagian dari barang yang saya jual di olshop saya. Barang dirumah bukannya berkurang malahan jadi bertambah π.
Kertas-kertas bekas, buku-buku yang sudah sobek, mainan yang sudah rusak dan jarang dipakai, pakaian yang sudah lama atau sudah tidak muat lagi, dibuang. Tak apa lah barang berkurang, asalkan yang ada memang bermanfaat.
Proyeknya mungkin tidak fun, tapi saya melihat ini sebagai kebutuhan jika kami menginginkan rumah yang nyaman. Karena sekarang sudah tahu apa itu proyek keluarga, lain kali kami akan mencoba lagi dengan persiapan yang mudah-mudahan lebih baik dari sekarang.
Lagi-lagi saya mendapatkan ilmu baru dari kelas Bunda Sayang. Berkat materi kali ini, saya bisa tahu dan memperkenalkan kepada suami apa itu Proyek Keluarga. Hal yang mungkin sudah pernah kita lakukan sebelumnya tapi tanpa kita menyadari kalau itu adalah sebuah proyek karena mungkin dilakukannya tanpa perencanaan yang terlalu detail.
Jujur saya pesimis waktu membaca tantangan level 3 ini karena aktifitas suami yang banyaknya diluar rumah. Demikian juga anak pertama yang sekolah dari pagi dan baru tiba dirumah sore hari. Proyek apa yang bisa kami kerjakan?
Lalu saya melihat kebutuhan dari situasi rumah saat itu. Ketika dan setelah pemasangan canopy dibagian garasi, bagian depan rumah tampak kacau dan tidak rapi. Begitupun dengan gudang. Menginjakkan kaki saja sulit karena banyak barang yang diletakkan dibawah. Didalam rumah juga keadaannya sama. Rasanya barang yang kami miliki tidak sebanding dengan ruangan yang ada. Lalu saya melihat kalendar dan langsung terpikir untuk melakukan proyek ini ditanggal merah karena suami ada dirumah.
Kami menyortir lagi barang-barang yang kami miliki. Apakah masih layak atau tidak untuk kami simpan. Membereskan buku dan mainan adalah tugas anak-anak. Suami membereskan gudang dan barang-barang miliknya. Begitupun saya, menyortir barang milik saya yang ternyata buanyaakk sekali karena dulu saya sempat senang merajut dan ternyata benang dan hasil rajutannya masih tersimpan didalam dus yang bahkan sebelumnya saya sudah lupa apa isi dus itu ππ. Apalagi sekarang ini saya juga berurusan dengan kain-kain yang saya olah menjadi bagian dari barang yang saya jual di olshop saya. Barang dirumah bukannya berkurang malahan jadi bertambah π.
Kertas-kertas bekas, buku-buku yang sudah sobek, mainan yang sudah rusak dan jarang dipakai, pakaian yang sudah lama atau sudah tidak muat lagi, dibuang. Tak apa lah barang berkurang, asalkan yang ada memang bermanfaat.
Proyeknya mungkin tidak fun, tapi saya melihat ini sebagai kebutuhan jika kami menginginkan rumah yang nyaman. Karena sekarang sudah tahu apa itu proyek keluarga, lain kali kami akan mencoba lagi dengan persiapan yang mudah-mudahan lebih baik dari sekarang.
Saturday, April 1, 2017
Proyek Keluarga Day 10
Bismillahirrahmanirrahim
Sebagai bentuk apresiasi karena proyek keluarganya sudah selesai, rencananya kami semua akan makan malam diluar. Tapi ternyata sampai jam 7 malam, ayah masih ada disekolah dan belum jelas datangnya jam berapa. Ditambah hujan pula.. Tadi pagi sengaja juga nggak belanja ke warung karena kalau masak pun takutnya malah nggak kemakan. Anak-anak udah nagih pengen makan ramen. Tapi mau gimana, kan ga bisa maksain pergi. Akhirnya saya tawarkan saja untuk makan nasi goreng dan sesudahnya boleh makan es krim. Alhamdulillah, mereka mau. Walaupun hujan, saya pergi ke minimarket untuk membeli es krim. Bagaimanapun juga usaha mereka harus diapresiasi agar mereka tetap antusias dengan proyek selanjutnya
#TantanganHari10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunSayIIP
Sebagai bentuk apresiasi karena proyek keluarganya sudah selesai, rencananya kami semua akan makan malam diluar. Tapi ternyata sampai jam 7 malam, ayah masih ada disekolah dan belum jelas datangnya jam berapa. Ditambah hujan pula.. Tadi pagi sengaja juga nggak belanja ke warung karena kalau masak pun takutnya malah nggak kemakan. Anak-anak udah nagih pengen makan ramen. Tapi mau gimana, kan ga bisa maksain pergi. Akhirnya saya tawarkan saja untuk makan nasi goreng dan sesudahnya boleh makan es krim. Alhamdulillah, mereka mau. Walaupun hujan, saya pergi ke minimarket untuk membeli es krim. Bagaimanapun juga usaha mereka harus diapresiasi agar mereka tetap antusias dengan proyek selanjutnya
#TantanganHari10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunSayIIP
Subscribe to:
Posts (Atom)