Thursday, December 19, 2019

Jurnal BunCek Minggu 2

Bismillahirrahmaanirrahiim

Masuk di minggu ke-2, dihadapkan lagi dengan kebingungan mengisi kuadran. Harus di isi apa nih? 😁

Tapi sebelumnya, izinkan saya untuk merevisi telur hijau milik saya

Tidak ada yang berubah, hanya saya tambahkan zero waste di telur ke-5.
Ya, sudah setahun ini saya mencoba untuk menerapkan gaya hidup zero waste. Pastinya belum berjalan dengan sempurna yaa..apalagi karena dirumah hanya saya sendiri yang cukup konsisten dengan zero waste ini. Sementara, suami dan anak-anak, belum 😆. 
Maksud dari zero waste itu kan me-nol-kan sampah yang keluar dari rumah kita. Niat saya, sampah organik diolah jadi pupuk kompos, sampah anorganik diolah jadi ecobricks dan sebagian ditabung di Bank Sampah. Sayangnya, yang diterima oleh Bank Sampah itu kan, hanya plastik bening, bukan plastik kemasan atau yang multi layer. Masalahnya, plastik kemasan yang masuk ke rumah, tidak berbanding lurus dengan kemampuan saya untuk mengolahnya menjadi ecobricks 🙈🙈. Sampai sekarang, plastik kemasan itu masih menumpuk dan jadi PR besar buat saya. 




Prioritas saya sekarang adalah menyelesaikan apa yang saya mulai. Saya yang memilih untuk ber-zero waste, maka harus mau mengolah sampah-sampah yang masuk ke rumah.
Sampah organik sudah konsisten saya buat jadi kompos. Plastik bening sudah saya pisahkan untuk ditabung ke Bank Sampah. Plastik kemasan akan saya jadikan ecobricks saja, karena untuk didaur ulang jadi yang lain, saya belum sanggup 🙈🙈.

Agar suami dan anak-anak mau mengikuti saya, maka saya harus meningkatkan kemampuan komunikasi produktif. Saya harus bisa menjelaskan kenapa zero waste itu penting. Kenapa kita harus mencegah sampah masuk ke rumah. Kenapa kita harus bawa wadah sendiri kalau beli makanan diluar. Kenapa plastik yang kotor harus dibersihkan atau dikeringkan dulu

Agar follower olshop saya betah melihat feed, maka saya harus bisa membuat feed cantik. Saya harus terus mencari inspirasi, terus belajar, walaupun masih dengan cara otodidak atau ATM 😁.

Naah kadang-kadang, kegiatan diatas tadi, suka bikin saya lupa waktu. Maka saya harus bisa mengatur kapan-kapan saja saya mengerjakan semua itu. Berhubung sekarang masuk masa liburan, kayaknya nggak terlalu direpotkan dengan urusan sekolah anak, jadi saya pikir, yang mendesak sekarang ini adalah mengolah sampah plastik.


Karena saya suka memasak, kadang saya ingin juga mencoba resep-resep baru. Tapi saya pikir itu tidak mendesak, apalagi sampai ikut kursus offline. Kayaknya bisa yaa nyontek resep di internet 😁. Atau kalau kebetulan ke toko buku, beli buku resep yang harganya nggak terlalu mahal, hahaha 🙈

Untuk olahraga, saya masukkan ke kuadran tidak penting dan tidak mendesak. Karena saya tidak bisa bawa kendaraan, jadi yaaa kemana-mana saya seringnya jalan kaki. Udah bisa dibilang olahraga juga kaann?? Hehe.. belum terlalu penting kalau harus olahraga ke gym atau sanggar senam. Ada kok jadwal senam bersama warga walaupun seminggu sekali 😄

Kuadran tidak penting dan mendesak, masih saya kosongkan. Jujur, belum tahu harus diisi apa. Atau barangkali teman-teman bisa kasih saya pencerahan? 😁


Sekian jurnal minggu ke-2 saya, semoga isinya sudah sesuai dengan yang diharapkan


Thursday, December 12, 2019

JURNAL BUNCEK Minggu 1




Bismillahirrahmaanirrahiim


Setelah vacuum lama dari BunSay, akhirnya blog ini tersentuh lagi 😂.
Masih meraba-raba sih tentang bagaimana alur dari BunCek ini. Apalagi karena memakai istilah-istilah unik seperti kelas telur, nektar, dll. Cuma satu deh harapannya, semoga Allah mudahkan saya untuk bisa mengikuti BunCek ini dengan baik dan lancar agar dapat memberikan banyak manfaat bagi saya 😊.

Jurnal pertama ini seluruh mahasiswa diharuskan untuk mengetahui apa kekuatan diri sendiri. Sebenarnya dulu juga sudah sempat bikin yaa, dan jawabannya masih ada yang sama. Tapi ternyata sekarang ada juga yang berbeda.

Yang saya bisa dan saya suka adalah memasak. Termasuk bikin kue-kue juga. Senang rasanya kalau makanan yang kita buat dipuji oleh anak atau suami. Lelahnya masak seolah tergantikan 😁. 

Lalu, smartphone fotografi. Sudah lama juga sih saya senang foto-foto cantik untuk diaplod di feed, senang juga urusan edit mengeditnya. Apalagi sekarang ada Canva, jadi andalan bangeett buat mempercantik konten feed olshop saya. Suka mupeng kalau lihat feed olshop yang cantik dan asik buat dipandang mata. Kalau udah bikin materi buat feed, ga kerasa ternyata ngabisin banyak waktu 😂

Yang berikutnya, olahraga. Olahraga yang di sukai bukan yang berat-berat sih..cukup jalan kaki saja. Kadang minggu pagi kalau ada kesempatan, saya jalan kaki dengan suami dan anak-anak. Rute yang kami tempuh, lumayan jauh, bisa berkilo-kilo. Yaa pastinya sambil diselingi dengan jajan disana sini, hahaha.. Kalau ada waktu juga, saya ikut senam bersama ibu-ibu di kompleks. Selain buat cari sehat, cari silaturahim juga dengan warga ☺

Yang terakhir, bercocok tanam. Naahh ini yang beda dari jawaban sebelumnya. Saya itu punya mimpi, pengen punya pohon yang bisa berbuah. Kayaknya seru kalau kita pengen buah, dan tinggal petik aja dari pohon yang ada dirumah 😁. Udah ada pohon arbei, walaupun pohonnya kecil, tapi sudah menghasilkan buah. Yaah walaupun berbuahnya nggak banyak 🤭.
Dan sudah setahun ini saya mulai mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Ternyata selain dapat pupuk yang menyuburkan, eehh suka ada bonus juga, banyak tanaman yang tiba-tiba muncul dari tanah, tumbuh dengan sendirinya. Akhirnya, saya sengaja menanam biji-bijian, sambil melihat apakah bisa tumbuh juga atau tidak. Hepiii banget kalau ternyata iya, bisa tumbuh 😁

Untuk yang saya suka dan tidak bisa, saya pilih berenang. Jujur, dari kecil, trus jaman sekolah, saya nggak pernah bisa berenang. Bahkan nggak suka. Tapi itu berubah sejak beberapa bulan yang lalu, anak bungsu saya ikut les berenang. Kebetulan dari biaya les, sudah  termasuk tiket untuk pengantar. Awalnya saya hanya duduk-duduk melihat anak saya les. Lama-lama saya tergelitik juga, kok rasanya jadi ingin bisa berenang juga. Tapi siapa yang ngajarin ya?! Akhirnya, seperti orang-orang jaman now lainnya, saya buka Youtube dan mencari video yang berisi tentang belajar renang dari nol. Video itu meyakinkan kalau tidak ada batasan umur untuk belajar renang. Mau anak kecil, remaja, atau dewasa, semua bisa belajar renang. Lalu saya praktekkan sendiri. Awalnya pasti ada takut, ragu, dan bingung. Berkali-kali saya mencoba untuk meluncur dan berenang maju. Dimulai dengan tangan memegang pinggiran kolam. Sampai akhirnya saya percaya diri dan bisa meluncur dan maju. Yess!! Saya bisa berenang! Saya bisa mengalahkan rasa takut saya 😁. Lalu saya ingin belajar gaya-gaya berenang seperti anak saya. Saya tonton lagi video-videonya dan mencoba untuk mempraktekan sendiri. Alhamdulillah, belum bisa-bisa 😬😬. Kalah deh, sama anak sendiri. Tapi walaupun belum bisa, setidaknya saya sekarang jadi suka sama yang namanya berenang, hehe..


Untuk hal yang saya bisa tapi tidak suka, saya tetap memilih beres-beres, mencuci dan menyetrika. Untuk pekerjaan ini, saya suka menunda-nundanya. Menunggu sampai sink penuh, menunggu sampai rumah kotor dan berantakan, menunggu sampai tumpukan bajunya tinggi 😂. Tapi kalau sudah saya mulai, semuanya akan saya kerjakan sampai tuntas.

Sedangkan untuk hal yang saya tidak bisa dan tidak suka, adalah membawa kendaraan. Dulu jaman SMA, sempat siih bisa bawa motor dan mobil. Tapi setelah ada insiden, saya belum berani lagi bawa kendaraan. Apalagi jaman sekarang melihat banyaknya kendaraan dijalan, jujur, saya ngeri 🙈🙈. Padahal suami juga sudah maksa-maksa saya buat bisa bawa kendaraan. Tapi sayanya belum mau. Merasa masih banyak driver-driver ojol yang siap mengantar saya kemanapun 😂

Demikian jurnal pertama yang saya buat. Semoga jadi pembuka yang baik untuk langkah berikutnya 😇😇