Saturday, January 8, 2022

Jurnal Assessment

Bismillahirrahmaanirrahiim

Ditengah suasana liburan, hampir saja saya lupa dengan pengumpulan tugas ini 😆. Sebelum benar-benar lupa saya sempatkan dulu untuk membuatnya

 


Karena saya sulit mengedit tulisan di template, saya uraikan dibawahnya. Mudah-mudahan tidak jadi masalah ya?! 😁

1. Yang sudah baik selama ini kami dapat bekerja sama dengan cukup baik walaupun diskusi kami tidak begitu intens. 
2. Momen membahagiakan itu kalau misalnya tim kami membutuhkan satu hal, dan hal itu bisa kami kerjakan.
3. Kesalahan yang dilakukan, kami terlalu santai, banyak menunda-menunda. Seharusnya kami bisa membagi waktu untuk project tim walaupun kami memiliki kesibukan masing-masing.
4. Yang ingin diperbaiki antara lain semangat untuk tetap konsisten dalam berkarya atau mendaur ulang kemasan plastik






1. - Teh Rina sudah bersedia menjadi ketua. Memimpin diskusi, mencarikan solusi masalah. Membantu jika ada yang saya kurang pahami
- Teh Asri sudah mau membuatkan situs untuk tim kami
2. Momen membahagiakan itu kalau kami bisa menyelesaikan masalah dengan menemukan solusinya
3. - Sebagai ketua, Teh Rina seharusnya bisa lebih tegas lagi terhadap anggota-anggotanya. Mungkin ada rasa sungkan yang beliau rasakan terhadap kami 
- Teh Asri tidak banyak bersuara. Mungkin beliau juga sungkan dan merasa tidak terlalu berkepentingan karena bukan mahasiswi BunSal. Padahal saya pikir akan lebih bagus kalau Teh Asri lebih aktif di tim



Demikian Assessment dari saya. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan




Friday, December 24, 2021

Jurnal Konferensi Ibu Pembaharu



Bismillahirrahmaanirrahiim

Setelah melewati 8 materi BunSal, akhirnya tibalah event ke-3 yang ditunggu, yaitu Konferensi. Sebelumnya saya belum terbayang seperti apa Konferesi itu. Tapi saya melihat postingan teman dari regional lain tentang Road to Konferensi. Rasanya dari regional saya kok tidak ada..atau saya yang tidak tahu?! 🤭

Sudah niat mau beli tiket Early bird eehh ternyata sudah ditutup. Begitu ada info pembelian tiket lagi, langsung deh gercep daftar. Cek email, transfer, aman... Memang sih, buat emak pengiritan seperti saya, harga tiketnya lumayan juga 😁. Tapi saya yakin, isi materi Konferesi itu pasti tidak ternilai. Lagipula, belum tentu saya bisa mengikuti Konferensi yang berikutnya.

Saya bergabung di WAG peserta Konferensi bersama teman-teman yang lain. Begitu ada info mengenai cara login ke situs konferensi, saat itu juga saya mencobanya. Begitu login, terpampanglah gambar satu tempat yang entah kenapa mengingatkan saya pada gedung Sasana Budaya Ganesha yang sering dipakai untuk perhelatan acara besar. Saya pun mencoba masuk ke Exhibition Hall, Conference Hall, dan SKUI Hall. Wah keren nih, pikir saya. Ini yang bikinnya siapa? Member IP kah? Kalau iya, saya acungkan jempol 👍👍👍. Semuanya ada ya, bahkan mau belanja pun bisa. Malahan yang pertama saya cek, ya itu, produk-produk yang dijual 😁



Hari pertama dan kedua, saya selalu mengikuti setiap event-nya. Tapi hari berikutnya tidak selalu on time karena disibukkan oleh hal lain. Mumpung situsnya masih dibuka, saya akan menyimak kembali terutama event yang tidak saya hadiri. Jujur saya baru mengetahui para pembicaranya. Tapi Masya Allah, mereka sangat keren-keren! Patut dijadikan contoh. Apa yang mereka lakukan membawa dampak bagi banyak orang. Akankah saya juga bisa seperti mereka?

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan selamat kepada seluruh Panitia yang telah memungkinkan Konferensi ini terlaksana dengan baik. Semoga lelahnya menjadi lillah 😇😇. Oiya, selamat ulang tahun juga untuk Ibu Profesional. Wadah bagi kami para perempuan Indonesia untuk mendapatkan banyak ilmu yang mungkin sebelumnya belum kami punya. Maju terus Ibu Profesional! 
 







Tuesday, December 14, 2021

Jurnal Bunda Salihah 8

 Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah..tidak terasa sudah ada di penghujung program BunSal. Bagaimana rasanya? Pastinya nano-nano ya.. ada lega, ada senang, walaupun menjalankannya kadang dengan semangat yang tidak membara 🙈.

Urusan jurnal, pastinya saya selalu mengumpulkan, apalagi karena itu adalah syarat kelulusan yang ditetapkan oleh kampus Ibu Pembaharu. Semoga apa yang sudah saya setorkan, jumlahnya sama dengan yang dicatat oleh Admin. Tapi harus saya akui, beberapa isi jurnalnya kurang sempurna. Kadang terhambat karena diskusi dengan tim tidak berjalan lancar. Niatnya mau melengkapi jurnal di esok harinya, tapi suka bablas 🤭. 

Program Event juga saya selalu ikut, bahkan saya sering jadi yang paling aktif karena kebagian membuat dan meng-edit video 😁. 

Dilihat dari SMART goal, saya juga sudah ceklis. Saya sudah membuat 3 karya dari plastik kemasan. Sampai sekarang pastinya masih mencari ide mau buat apalagi dengan plastik kemasan yang ada dirumah. Kalau saya tidak ikut BunSal, entah kapan saya mau mulai untuk mendaur ulang plastik tersebut. Setidaknya setelah ikut BunSal, saya ada motivasi untuk membuat karya baru dan membagikannya di akun sosmed tim. Kalau skill baru sih, sepertinya jadi seneng ngulik aplikasi video 😄.

Dan berikut adalah link portofolio tim kami dalam bentuk video


https://www.instagram.com/tv/CXdNaBHB0jU/?utm_medium=copy_link

 

Semoga langkah kecil kami ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang 😇😇



Tuesday, December 7, 2021

Review jurnal 7

 Bismillahirrahmaanirrahiim

Ini adalah jurnal review dari materi terakhir. Buddy saya kali ini adalah Mbak Kurnia. Dari jurnalnya, saya bisa tahu kalau project Mbak Kurnia adalah mempersiapkan anak bungsunya dalam memasuki tahap pubertas. Ini menarik sekali karena timnya adalah anggota keluarga sendiri. Tentunya hal ini dapat lebih mempererat bonding antar anggota keluarga. Semoga projectnya dapat berjalan dengan lancar dan bisa digunakan oleh keluarga lain yang memiliki anak yang akan atau telah memasuki masa pubertas








Tuesday, November 30, 2021

Jurnal Bunda Salihah 7

 Bismillahirrahmaanirrahiim


Materi ke 7 ini tentang perjalanan AKSI dari tiap tim. Alhamdulillah, di akun IG @ubah_plastik, kami sudah memposting beberapa tutorial daur ulang kemasan plastik. Sejauh ini responnya positif, karena mungkin jarang ya, yang mau mendaur ulang plastik kemasan.😁. Reels 2 tutorial kami mencapai 142 dan 189. Mudah-mudahan postingan berikutnya bisa menjangkau reach yang lebih banyak lagi. Ini juga salah satu cara untuk menganalisa dampak sosial dari aksi tim kami.



Dari diskusi tim, kami membuat Theory of Change sebagai berikut. Dengan adanya plastik kemasan, gunting, lem, selotip, dan berbagai referensi tentang daur ulang plastik kemasan, kami bisa memberikan tutorial daur ulang plastik kemasan kepada banyak orang. Harapannya mereka akan terinsprasi dan melakukan hal yang sama. Efek jangka panjangnya, tidak ada lagi yang membuang plastik kemasan sehingga tidak masuk ke TPA. Dengan berkurangnya volume sampah yang masuk ke TPA.



Karena sulit untuk menulis di template, saya tulis saja uraiannya dibawah ini

* Description
- Input: plastik kemasan, gunting, lem, selotip, alat-alat membuat kerajinan tangan, referensi cara mendaur ulang plastik kemasan
- Activities: membuat tutorial cara mendaur ulang plastik kemasan
- Output:  membagikan tutorial daur ulang plastik kemasan di akun sosmed tim 
-  Outcome: banyak yang memiliki pengetahuan tentang cara mendaur ulang plastik kemasan
- Impact: plastik kemasan tidak dibuang begitu saja dan berakhir di TPA, sehingga bisa jadi salah satu solusi dari masalah yang ditimbulkan oleh sampah

*Indicators
- Input: plastik kemasan dibersihkan, dikumpulkan
- Activities: memiliki banyak sumber referensi
- Output: rutin posting tutorial di akun sosmed
- Outcome: follower akun sosmed semakin banyak
- Impact: tidak ada plastik kemasan yang masuk ke TPA 

*Goals
- Input: pengumpulan plastik kemasan dan menambah referensi cara daur ulang
- Activities: bertambahnya pengetahuan dan wawasan tentang daur ulang plastik kemasan
- Output: membagikan tutorial daur ulang di sosmed
- Outcome: semakin banyak orang yang menyadari pentingnya daur ulang plastik kemasan
- Impact: Orang-orang tidak membuang plastik kemasan karena dikumpulkan untuk didaur ulang


*Verification Source: 
Diambil dari situs SDG

Pada World Summit tahun 2002, seluruh pemerintah diingatkan kembali tentang pentingnya manajemen sampah berbentuk padat. Pentingnya mencegah dan meminimalisasi, menggunakan kembali (reuse), dan me daur ulang (recycle)

*Responsible

Saya merasa bertanggung jawab akan aksi tim. Saya sudah membuat tutorial daur ulang plastik kemasan dan mempostingnya di akun IG tim

* Frequency

Sampai saat ini kami sudah sukses memposting 3 tutorial daur ulang plastik kemasan seperti yang sudah dituliskan di Smart Goals dan Insya Allah kedepannya ingin lebih rutin lagi memposting tutorial lain minimal 1x dalam seminggu

* Users

Kami sering share dan menginfokan tentang akun sosmed Tim, jadi yang follow dan melihat postingan kami, kebanyakan teman-teman kami juga

* Assumptions
- Jika kami lebih rajin, mungkin saat ini ada lebih banyak postingan tutorial yang tim kami buat

- Jika banyak postingan tutorial yang kami posting di akun sosmed, mungkin kami akan mendapatkan follower yang lebih banyak lagi

- Jika banyak yang melihat tutorial kami dan meniru apa yang kami lakukan, bisa jadi sampah plastik yang masuk ke TPA akan berkurang atau sama sekali tidak ada





2 orang anggota tim diluar BunSal tidak begitu aktif, saya sendiri belum tahu bagaimana kelanjutannya. Karena saya bukan leader, saya tidak berani bertanya pada mereka. Tapi saya sih tidak begitu mempersoalkan, apapun yang terjadi, saya akan tetap mengerjakan project tim. Walaupun tersisa tinggal saya dan leader atau mungkin saya sendiri, Insya Allah saya akan terus maju.


Tuesday, November 2, 2021

Review Jurnal 6

 Bismillahirrahmaanirrahiim


Setelah ada info mengenai Buddy, saya pun menghubungi nomor yang dimaksud. Buddy saya kali ini bernama Mbak Ririn. Saya membaca jurnalnya dan ikut merasa senang karena Mbak Ririn telah selesai melaksanakan project-project yang sebelumnya direncanakan. Dan ini tentu karena Mbak Ririn memiliki kesungguhan, memiliki komitmen yang tinggi dan selalu bersemangat. Rasanya saya harus mencontoh sikap-sikap yang baik ini 😁





Semangat terus Mbak Ririn, semoga project-projectnya memberikan manfaat baik bagi keluarga maupun masyarakat luas 😄



Tuesday, October 26, 2021

Jurnal Bunda Salihah 6

 Bismillahirrahmaanirraahiim


Subhanallah, materi minggu sebenarnya tidaklah sulit, tapi dengan deadline waktu yang lama, membuat saya menjadi terlena. Pembuatan jurnal pun baru hari ini. Apakah saya bisa termasuk yang 10% berhasil atau ada di kelompok 80%? 🙈🙈. Bisa sampai ditahap ini memang menguji komitmen dan konsisten, dan saya juga kadang merasa lelah. Memang sampai sekarang saya konsisten mengurus sampah plastik dirumah. Tapi banyak hal lain juga yang harus saya pikirkan dan kerjakan, sehingga peran dalam tim tidak saya kerjakan dengan maksimal. Contohnya rutin membuat postingan di IG. Saya pikir akan mudah, tapi ternyata sulit. Postingan terbaru yang saya buat adalah postingan Giveaway. Ya, kami sepakat mengadakan Giveaway untuk menarik banyak follower dengan beberapa hadiah dari masing-masing anggota. Saya sendiri menyumbangkan sedotan stainless steel dan totebag. Lumayan ya, Giveaway ini menarik perhatian juga 😁 

Diskusi di tim berjalan sangat lambat. Dari 4 anggota tim hanya 2 orang yang dari BunSal. Mungkin karena itu anggota diluar BunSal kurang bersuara. Tapi walaupun kurang bersuara di grup, semoga pada kenyataannya mereka terus konsisten dan berkomitmen dengan tujuan tim. Yah, jangankan mereka, saya sendiri yang member BunSal, kadang banyak malasnya,  suka menunda-nunda 😆. Padahal seharusnya kita menyelesaikan masalah dengan pola pikir yang berbeda dari saat kita membuat masalah tersebut. Saya kadang amazed kalau Bu Septi berkata kalau kita harus mencintai masalah. Rubah masalah menjadi tantangan dan tantangan menjadi ide untuk menghasilkan solusi. Sedangkan saya kalau dihadapkan

dengan masalah sampah ini, sering jadi puyeng sendiri 😅.

Oiya, Bu Septi memberi informasi mengenai beberapa aplikasi yang bisa tim kita pakai, tapi jujur belum ada yang kami pakai. Karena di WA pun belum dipakai secara maksimal. Pembagian tugas di tim tidak terlalu rumit sih, jadi To-Do-List nya pun tidak terlalu banyak. Yang paling utama, ya apdet sosmed, website dan masing-masing kami membuat sesuatu dari kemasan plastik.

Saya sudah melihat banyak artikel referensi daur ulang, tapi kok rasanya belum ada yang sreg untuk saya buat. Akhirnya saya terinspirasi melihat kerajinan tangan anyaman yang dibuat anak saya. Bahan dasarnya dari koran siih, jadi lebih mudah untuk dibentuk dan dianyam. Tapi saya coba saja, bereksperimen dengan ide dari kepala saya. Plastik multilayer dibentuk memanjang dengan lebar yang sama. Namanya saja plastik, tentu karakternya berbeda dengan kertas. Karena itu saya butuh selotip untuk menjaga bentuk plastiknya. Lalu plastik yang telah dibentuk itu saya buat anyaman. 

Kalimat penutup dari Ibu Septi mengharukan sekali, saat kita tidak bernapas lagi, semoga amal, ilmu, pengalaman dan kebaikan kita tidak akan berakhir. Masya Allah ya kalau memang bisa begitu. Tentunya banyak yang harus kita lakukan. Ada usaha, ada proses, sampai akhirnya akan ada hasil. Semoga yang mulai saya lakukan di BunSal ini bisa saya teruskan walaupun BunSal sudah berakhir 😇