Bismillahirrahmanirrahim
Di hari ke-empat ini saya dan khayla membicarakan tentang rencana untuk khayla pulang dengan jemputan sekolah.
Saya jelaskan alasan kenapa setelah 1 semester ini akhirnya saya menginginkan dia untuk ikut jemputan saja. Yang pertama, sering macet. Titik kemacetan bahkan bisa lebih dari satu. Saya pikir sangat membuang waktu. Alasan kedua, ongkos naik angkot itu mahal. Dengan ikut jemputan, setidaknya kita bisa lebih berhemat. Alasan ketiga, saya capek, karena saat saya pergi menjemput adalah waktunya miftah tidur siang. Sehingga seringnya saya kerepotan karena harus jalan kaki cukup jauh sambil menggendong miftah yang sedang tidur. Dan entah kenapa anak yang sedang tidur itu bebannya terasa jadi semakin berat sampai saya merasa badan pegal dan tangan kesemutan 😆.
Saya jelaskan kemana saja rute mobil jemputan itu pergi. Dan saya jadi teringat pada murid kelas 2 yang dulunya 1 TK dengan khayla. Kemungkinan besar mereka akan berada dimobil jemputan yang sama karena kompleks rumah kita memang berdekatan. Tidak lupa saya ingatkan khayla untuk menjaga sikapnya selama berada dimobil jemputan. Karena kadang dia berlebihan menyikapi satu keadaan hingga akhirnya dia malah menangis.
Oiya, dari grup WA kelas, saya dapat laporan kalau khayla adalah anak pertama yang melaporkan selesainya dia membaca 1 buku sehingga dia mendapatkan sticker berwarna kuning untuk ditempel didinding. Bahkan gurunya bilang, dia juga menceritakan isi buku itu didepan teman-teman sekelasnya. Saya tanya padanya apakah itu benar atau tidak. Dia tersenyum dan mengangguk. Dan saya pun memberikan pujian padanya 😊.
Tantangan dari sekolah lumayan banyak, pembiasaan shalat 5 waktu, pembiasaan baca qur'an, dan pembiasaan membaca buku. Saya katakan pada khayla agar dia mau menghadapi semua tantangan ini dan menjalaninya dengan semangat. Yaahh..semoga😇😇😇
#hari4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
No comments:
Post a Comment