Bismilahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, Miftah selalu excited kalau saya sudah bawa buku. Dia pasti langsung mengikuti dan duduk disamping saya. Kali ini saya membacakan Dongeng Halo Balita yang berjudul "Gajah Bersin".
Ceritanya, ada seekor Tikus sedang melukis pemandangan. Tapi ada seekor gajah yang selalu menghalanginya. Tikus mengeluh dan bergeser ke kanan. Gajah pun ikut bergeser ke kanan dan berkata kalau dia ingin melihat lukisan Si Tikus. Lalu Tikus mencoba bergeser ke kiri. Tapi gajah juga ikut bergeser ke kiri. Lagi-lagi Tikus mengeluh kalau dia tidak bisa melukis kalau gajah selalu menghalanginya. Tikus pun menawarkan pada Gajah untuk duduk disampingnya. Gajah menurut. Tapi lukisan yang dibuat Tikus terlalu kecil. Gajah harus bersusah payah melihat lukisan dari samping kanan Tikus sampai-sampai belalainya menempel ditangan Tikus. Sekarang Tikus menyuruh Gajah untuk pindah ke sebelah kiri agar tangan kanannya tidak terhalangi belalai Gajah. Lagi-lagi Gajah tidak bisa melihat lukisan yang dibuat Tikus. Ia kembali mendekatkan wajahnya ke arah lukisan. Namun tiba-tiba Si Gajah bersin dan ujung belalainya menyentuh kuas. Tikus kaget. Kanvas dan alat lukisnya beterbangan. Gajah meminta maaf pada Tikus sambil mengumpulkan alat lukis yang berserakan. Akhirnya Gajah menawarkan Tikus untuk melukis diatas belalainya. Tikus pun menggangguk setuju. Akhirnya Gajah bisa melihat lukisan yang dibuat Tikus dan dia dapat melukis tanpa terhalangi Gajah lagi.
Dongeng fabel seperti ini banyak kita temui dan mengajak pembacanya untuk berimajinasi dan selalu ada pembelajaran yang bisa kita ambil dari dongeng tersebut.
Monday, December 11, 2017
Saturday, December 9, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 9
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini saya membacakan buku dongeng Halo Balita yang berjudul "Lampu Kunang-kunang" kepada Miftah. Khayla tidak ada dirumah karena sedang mengikuti kegiatan Mabit di Salman.
Cerita diawali ketika seorang anak laki-laki bernama Tama sedang bermain diluar rumah pada malam hari. Lalu Fina, adiknya, memanggilnya untuk masuk kedalam. Bukannya masuk ke rumah, Tama malah mengajak Fina untuk bermain diluar bersamanya. Ternyata diluar ada kunang-kunang! Fina tertarik dan menghampiri Tama. Benar saja, Fina melihat banyak kunang-kunang dan mereka terlihat cantik dengan cahayanya. Seperti berada diantara lampu-lampu. Fina punya satu ide lalu berlari masuk kedalam rumah. Lalu Fina keluar lagi dengan membawa toples ditangannya. Rupanya mereka ingin menangkap dan memasukkan kunang-kunang kedalam toplesnya. Toples pun menjadi bercahaya seperti lampu kunang-kunang. Tapi kemudian mereka melihat kalau kunang-kunangnya menabrak toples. Mereka kasihan dan berpikir kalau kunang-kunang itu ingin bebas. Akhirnya Fina melepaskan kunang-kunang dalam toples dan kunang-kunang pun dapat terbang bebas kembali.
Hm..kids jaman now pasti jarang yang sudah melihat kunang-kunang secara langsungπ. Kalau ada, saya juga ingin memperlihatkan pada anak-anak betapa cantiknya kunang-kunang saat mereka bersinar ditempat gelap ππ
Hari ini saya membacakan buku dongeng Halo Balita yang berjudul "Lampu Kunang-kunang" kepada Miftah. Khayla tidak ada dirumah karena sedang mengikuti kegiatan Mabit di Salman.
Cerita diawali ketika seorang anak laki-laki bernama Tama sedang bermain diluar rumah pada malam hari. Lalu Fina, adiknya, memanggilnya untuk masuk kedalam. Bukannya masuk ke rumah, Tama malah mengajak Fina untuk bermain diluar bersamanya. Ternyata diluar ada kunang-kunang! Fina tertarik dan menghampiri Tama. Benar saja, Fina melihat banyak kunang-kunang dan mereka terlihat cantik dengan cahayanya. Seperti berada diantara lampu-lampu. Fina punya satu ide lalu berlari masuk kedalam rumah. Lalu Fina keluar lagi dengan membawa toples ditangannya. Rupanya mereka ingin menangkap dan memasukkan kunang-kunang kedalam toplesnya. Toples pun menjadi bercahaya seperti lampu kunang-kunang. Tapi kemudian mereka melihat kalau kunang-kunangnya menabrak toples. Mereka kasihan dan berpikir kalau kunang-kunang itu ingin bebas. Akhirnya Fina melepaskan kunang-kunang dalam toples dan kunang-kunang pun dapat terbang bebas kembali.
Hm..kids jaman now pasti jarang yang sudah melihat kunang-kunang secara langsungπ. Kalau ada, saya juga ingin memperlihatkan pada anak-anak betapa cantiknya kunang-kunang saat mereka bersinar ditempat gelap ππ
Friday, December 8, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 8
Bismillahirrahmaanirrahiim
Masya Allah...tumben-tumbenan hari ini kita membaca bukunya komplit berempat. Tapi sebenernya saya ga PD bercerita dengan memakai suara berbeda untuk tiap tokoh cerita atau dengan intonasi, kalau ada PakSu π. Suka jadi kurang pol mendongengnya π.
Buku yang dibaca sebenernya untuk Balita. Tapi menurut saya isinya bagus untuk usia lebih dari 5 tahun. Judulnya Aku Suka Menabung. Menceritakan tentang anak perempuan bernama Shaliha yang ingin membeli sebuah buku. Oleh ibunya Shaliha disarankan untuk menabung jika ingin membelinya. Tiap hari Ibunya akan memberi uang untuk ditabung dan untuk itu mereka membeli celengan kodok. Tapi ditengah proses menabung itu, Shaliha tergoda untuk membelanjakan uang yang diberikan oleh Ibunya untuk jajan, bukannya ditabungkan. Ketika tiba di bagian cerita ini, komentar Ayah, "Khayla bangeett..". Ya karena beberapa waktu lalu Khayla sempat berlaku seperti itu. Diamanahi uang untuk membeli alat tulis tapi uangnya malah dipake buat jajan π.
Ketika Ibu Shaliha tahu kalau celengan kodoknya masih kosong, Ibu pun mengingatkan Shaliha kalau dia tidak akan bisa membeli buku yang dia mau kalau celengannya tidak pernah diisi. Shaliha pun tersadar dan berjanji untuk rajin menabung. Dan diakhir cerita, Shaliha pun bisa membeli buku yang dia inginkan karena celengannya sudah penuh.
Alhamdulillah sejauh ini anak-anak sudah terbiasa menabung kalau diberi uang oleh sanak saudara. Mudah-mudahan bisa jadi satu pembiasaan baik untuk bekal mereka saat dewasa nanti π
Masya Allah...tumben-tumbenan hari ini kita membaca bukunya komplit berempat. Tapi sebenernya saya ga PD bercerita dengan memakai suara berbeda untuk tiap tokoh cerita atau dengan intonasi, kalau ada PakSu π. Suka jadi kurang pol mendongengnya π.
Buku yang dibaca sebenernya untuk Balita. Tapi menurut saya isinya bagus untuk usia lebih dari 5 tahun. Judulnya Aku Suka Menabung. Menceritakan tentang anak perempuan bernama Shaliha yang ingin membeli sebuah buku. Oleh ibunya Shaliha disarankan untuk menabung jika ingin membelinya. Tiap hari Ibunya akan memberi uang untuk ditabung dan untuk itu mereka membeli celengan kodok. Tapi ditengah proses menabung itu, Shaliha tergoda untuk membelanjakan uang yang diberikan oleh Ibunya untuk jajan, bukannya ditabungkan. Ketika tiba di bagian cerita ini, komentar Ayah, "Khayla bangeett..". Ya karena beberapa waktu lalu Khayla sempat berlaku seperti itu. Diamanahi uang untuk membeli alat tulis tapi uangnya malah dipake buat jajan π.
Ketika Ibu Shaliha tahu kalau celengan kodoknya masih kosong, Ibu pun mengingatkan Shaliha kalau dia tidak akan bisa membeli buku yang dia mau kalau celengannya tidak pernah diisi. Shaliha pun tersadar dan berjanji untuk rajin menabung. Dan diakhir cerita, Shaliha pun bisa membeli buku yang dia inginkan karena celengannya sudah penuh.
Alhamdulillah sejauh ini anak-anak sudah terbiasa menabung kalau diberi uang oleh sanak saudara. Mudah-mudahan bisa jadi satu pembiasaan baik untuk bekal mereka saat dewasa nanti π
Thursday, December 7, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 7
Bismillahirrahmaanirrahiim
Sesudah makan, Miftah minta dibacakan buku. Ternyata dia setuju dengan pilihan saya untuk membaca buku yang bercerita tentang Bluenana yang sakit gigi. Tokoh utamnya adalah sebuah pisang kecil dan suka sekali makan yang manis-manis. Satu hari Bluenana tidak bisa main main, tertawa, bahkan makan. Bisanya cuma menangis. Ternyata giginya sakit. Ibunya mengajaknya ke dokter tapi dia takut. Ini persis sekali dengan miftah yang belum mau diperiksa dokter gigi π. Tapi akhirnya Bluenana mau juga ke dokter. Dokter gigi bilang Bluenana harus membersihkan giginya setelah makan, terutama setelah makan yang manis-manis. Bluenana pun minum obat yang diberikan dokter dan beberapa hari kemudian giginya sudah tidak terasa sakit dan dia bermain, makan, tertawa, dan yang penting bisa tidur π.
Harapannya setelah dibacakan cerita ini, anak-anak semakin peduli dengan kesehatan gigi mereka dan tidak takut untuk pergi ke dokter gigi π
Sesudah makan, Miftah minta dibacakan buku. Ternyata dia setuju dengan pilihan saya untuk membaca buku yang bercerita tentang Bluenana yang sakit gigi. Tokoh utamnya adalah sebuah pisang kecil dan suka sekali makan yang manis-manis. Satu hari Bluenana tidak bisa main main, tertawa, bahkan makan. Bisanya cuma menangis. Ternyata giginya sakit. Ibunya mengajaknya ke dokter tapi dia takut. Ini persis sekali dengan miftah yang belum mau diperiksa dokter gigi π. Tapi akhirnya Bluenana mau juga ke dokter. Dokter gigi bilang Bluenana harus membersihkan giginya setelah makan, terutama setelah makan yang manis-manis. Bluenana pun minum obat yang diberikan dokter dan beberapa hari kemudian giginya sudah tidak terasa sakit dan dia bermain, makan, tertawa, dan yang penting bisa tidur π.
Harapannya setelah dibacakan cerita ini, anak-anak semakin peduli dengan kesehatan gigi mereka dan tidak takut untuk pergi ke dokter gigi π
Wednesday, December 6, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 6
Bismillahirrahmaanirrahiim
Pagi ini saya dan miftah pergi ke Surya Kanti, tempat terapi miftah selama 2 tahun ini. Kami dijadwalkan untuk bertemu dengan Bu Erni, Psikolog yang tugasnya mengevaluasi perkembangan terapi miftah.
Sebelumnya, kami sudah bertemu juga dengan dokter tumbuh kembang anak dan miftah disarankan untuk les berenang. Tapi syukurlah, Bu Erni bilang, miftah boleh berenang yang sambil main-main dulu, jangan langsung les yang serius harus begini harus begitu. Melihat karakter miftah yang pemalu dan PD-nya kurang, mendingan lihat dulu situasi dan pendekatan dulu dengan gurunya.
Setibanya dirumah saya punya ide untuk membaca buku vocabulary untuk anak yang temanya tentang olahraga. Niatnya sih sambil bercerita kalau olahraga itu ada banyak macamnya dan memberi manfaat untuk kita. Saya pikir bagus juga sebagai salah satu stimulus seperti yang dijelaskan oleh Bu Erni.
Lembar demi lembar kami baca bersama. Selain saya bercerita, miftah juga aktif bertanya. Lalu sampailah dihalaman yang membahas olahraga berenang. Saya tanya miftah, "miftah mau nggak bisa berenang?". Lalu miftah menjawab, "nggak ah..takut tenggelam". Halagh.. π. Saya semangati dia kalau kita harus mau belajar kalau mau bisa melakukan sesuatu. Apalagi karena miftah memang butuh hiking dan renang untuk menunjang kekuatan fisiknya. Saya jelaskan kalau olahraga bisa membuat badan kita sehat dan kuat. Sounding akan terus dilakukan sampai akhirnya nanti miftah mau les berenang
Pagi ini saya dan miftah pergi ke Surya Kanti, tempat terapi miftah selama 2 tahun ini. Kami dijadwalkan untuk bertemu dengan Bu Erni, Psikolog yang tugasnya mengevaluasi perkembangan terapi miftah.
Sebelumnya, kami sudah bertemu juga dengan dokter tumbuh kembang anak dan miftah disarankan untuk les berenang. Tapi syukurlah, Bu Erni bilang, miftah boleh berenang yang sambil main-main dulu, jangan langsung les yang serius harus begini harus begitu. Melihat karakter miftah yang pemalu dan PD-nya kurang, mendingan lihat dulu situasi dan pendekatan dulu dengan gurunya.
Setibanya dirumah saya punya ide untuk membaca buku vocabulary untuk anak yang temanya tentang olahraga. Niatnya sih sambil bercerita kalau olahraga itu ada banyak macamnya dan memberi manfaat untuk kita. Saya pikir bagus juga sebagai salah satu stimulus seperti yang dijelaskan oleh Bu Erni.
Lembar demi lembar kami baca bersama. Selain saya bercerita, miftah juga aktif bertanya. Lalu sampailah dihalaman yang membahas olahraga berenang. Saya tanya miftah, "miftah mau nggak bisa berenang?". Lalu miftah menjawab, "nggak ah..takut tenggelam". Halagh.. π. Saya semangati dia kalau kita harus mau belajar kalau mau bisa melakukan sesuatu. Apalagi karena miftah memang butuh hiking dan renang untuk menunjang kekuatan fisiknya. Saya jelaskan kalau olahraga bisa membuat badan kita sehat dan kuat. Sounding akan terus dilakukan sampai akhirnya nanti miftah mau les berenang
Monday, December 4, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 5
Bismillahirrahmaanirrahiim
Miftah ingin membaca buku. Karena saya lihat ada beberapa buku Bee Junior ditempat tidur, saya pun mengambilnya.
Saya ingat dibuku ini ada cerita bergambar tanpa tulisan. Uniknya lagi ceritanya terdiri dari 2 lembar tapi 1 lembarnya dibagi 2 dan bisa dilipat. Di setengah lipatan tersebut ada gambar yang menjadi lanjutan cerita. Dan jika setengah lipatan tadi kembali dilipat, maka akan menjadi akhir cerita.
Karena tanpa tulisan, tentu isi ceritanya bisa berbeda-beda, tergantung siapa yang membacanya. Selain saya yang bercerita, saya pancing Miftah juga untuk bercerita berdasarkan gambar yang ada. Ternyata dia suka dan bahkan bertanya-tanya "kok bisa kayak gini?" Sambil membolak-balik halaman yang bisa dilipat. Selesai Cerita Lipat disatu buku, ambil lagi buku yang lain sampai akhirnya selesai 6 buku. Walaupun belum bisa baca, tapi semoga Miftah bisa mencerna satu bacaan dengan melihat gambar yang ada π
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBundaSayangIIP
#GrabYourImagination
Miftah ingin membaca buku. Karena saya lihat ada beberapa buku Bee Junior ditempat tidur, saya pun mengambilnya.
Saya ingat dibuku ini ada cerita bergambar tanpa tulisan. Uniknya lagi ceritanya terdiri dari 2 lembar tapi 1 lembarnya dibagi 2 dan bisa dilipat. Di setengah lipatan tersebut ada gambar yang menjadi lanjutan cerita. Dan jika setengah lipatan tadi kembali dilipat, maka akan menjadi akhir cerita.
Karena tanpa tulisan, tentu isi ceritanya bisa berbeda-beda, tergantung siapa yang membacanya. Selain saya yang bercerita, saya pancing Miftah juga untuk bercerita berdasarkan gambar yang ada. Ternyata dia suka dan bahkan bertanya-tanya "kok bisa kayak gini?" Sambil membolak-balik halaman yang bisa dilipat. Selesai Cerita Lipat disatu buku, ambil lagi buku yang lain sampai akhirnya selesai 6 buku. Walaupun belum bisa baca, tapi semoga Miftah bisa mencerna satu bacaan dengan melihat gambar yang ada π
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBundaSayangIIP
#GrabYourImagination
Sunday, December 3, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 4
Bismillahirrahmaaniirrahiim
Alhamdulillah, tadi siang Bunda, Khayla dan Miftah diberikan rejeki dari Allah lewat tangan Ayah. Kami sedang di Baltos, ketika lewat penjual buku, Ayah mempersilahkan Khayla dan Miftah untuk membeli 1 buku.
Malamnya, setelah Miftah cuci kaki dan gosok gigi, saya membacakan buku itu untuk Miftah. Sementara Khayla sedang belajar matematika untuk ujian besok bersama Ayah.
Ceritanya berasal dari Kirgizstan tentang seorang anak bernama Fateema. Usianya 3 tahun. Disetiap bulan Ramadhan anak-anak di Kirgizstan biasa berkeliling kampung dan mendatangi rumah-rumah warga. Dipintu rumah, tertempel selembar kertas bertuliskan doa dan anak-anak tersebut harus membacanya. Setelah mereka membaca doa tersebut pemilik rumah akan memberikan hadiah berupa permen, buah, kue atau kacang. Fateema belum bisa membaca karena masih kecil. Tapi kakaknya menyemangatinya dan menyuruhnya untuk mengikuti doa yang dia dan teman-temannya ucapkan. Baru selesai disatu rumah, Fateema sudah tidak mau lagi mendatangi rumah lain. Mona sang kakak, bercerita kalau dulu dia juga seperti itu. Tapi dengan mendatangi banyak rumah, ternyata selesai Ramadhan Mona jadi hapal banyak doa.
Saya suruh Miftah untuk mengikuti doa yang ada dicerita tersebut yaitu doa kebaikan dunia dan akhirat, karena doa yang miftah hapal baru doa sebelum makan. Itu pun karena rutinitas di PAUD-nya π. Mudah-mudahan dengan dibacakan cerita tadi, Miftah juga bersemangat mau menghapalkan doa-doa π
Alhamdulillah, tadi siang Bunda, Khayla dan Miftah diberikan rejeki dari Allah lewat tangan Ayah. Kami sedang di Baltos, ketika lewat penjual buku, Ayah mempersilahkan Khayla dan Miftah untuk membeli 1 buku.
Malamnya, setelah Miftah cuci kaki dan gosok gigi, saya membacakan buku itu untuk Miftah. Sementara Khayla sedang belajar matematika untuk ujian besok bersama Ayah.
Ceritanya berasal dari Kirgizstan tentang seorang anak bernama Fateema. Usianya 3 tahun. Disetiap bulan Ramadhan anak-anak di Kirgizstan biasa berkeliling kampung dan mendatangi rumah-rumah warga. Dipintu rumah, tertempel selembar kertas bertuliskan doa dan anak-anak tersebut harus membacanya. Setelah mereka membaca doa tersebut pemilik rumah akan memberikan hadiah berupa permen, buah, kue atau kacang. Fateema belum bisa membaca karena masih kecil. Tapi kakaknya menyemangatinya dan menyuruhnya untuk mengikuti doa yang dia dan teman-temannya ucapkan. Baru selesai disatu rumah, Fateema sudah tidak mau lagi mendatangi rumah lain. Mona sang kakak, bercerita kalau dulu dia juga seperti itu. Tapi dengan mendatangi banyak rumah, ternyata selesai Ramadhan Mona jadi hapal banyak doa.
Saya suruh Miftah untuk mengikuti doa yang ada dicerita tersebut yaitu doa kebaikan dunia dan akhirat, karena doa yang miftah hapal baru doa sebelum makan. Itu pun karena rutinitas di PAUD-nya π. Mudah-mudahan dengan dibacakan cerita tadi, Miftah juga bersemangat mau menghapalkan doa-doa π
Saturday, December 2, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 3
Bismillahirrahmaanirrahiim
"Halo..namaku wortel. Aku sayuran berwarna...?" saya memulai cerita singkat.
"Hijau" kata Miftah.
"Masa aku berwarna hijau.." kata saya.
"Kuning" katanya lagi.
"Bukaann"
"Kuning itu jagung ya?!"
"Iya, jagung warna kuning.. kalau wortel warnanya o...ra.."
"Olanye"
Lalu saya mengambil buncis
"Kalau aku, buncis..aku sayuran berwarna..?"
"Hijau" jawab Miftah.
Saya memegang wortel dan buncis.
"Kami adalah sayuran yang berguna untuk kesehatan tubuhmu. Kami mengandung vitamin, mineral dan juga serat. Kalau kalian mau sehat, makan kami yaa??!"
Miftah menggangguk.
"Kenapa kamu mengangguk?"
Miftah senyum.
"Kenapa atuh sayurnya nggak dimakan?"
Hmm..anak-anak mah masih belum konsisten makan sayurnya ππ
"Halo..namaku wortel. Aku sayuran berwarna...?" saya memulai cerita singkat.
"Hijau" kata Miftah.
"Masa aku berwarna hijau.." kata saya.
"Kuning" katanya lagi.
"Bukaann"
"Kuning itu jagung ya?!"
"Iya, jagung warna kuning.. kalau wortel warnanya o...ra.."
"Olanye"
Lalu saya mengambil buncis
"Kalau aku, buncis..aku sayuran berwarna..?"
"Hijau" jawab Miftah.
Saya memegang wortel dan buncis.
"Kami adalah sayuran yang berguna untuk kesehatan tubuhmu. Kami mengandung vitamin, mineral dan juga serat. Kalau kalian mau sehat, makan kami yaa??!"
Miftah menggangguk.
"Kenapa kamu mengangguk?"
Miftah senyum.
"Kenapa atuh sayurnya nggak dimakan?"
Hmm..anak-anak mah masih belum konsisten makan sayurnya ππ
Friday, December 1, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 2
Bismillahirtahmaanirrahiim
Hari ini saya dan teman-teman dari Tim Sejuta Cinta IIP Bandung berkesempatan untuk mengunjungi kembali Rumah Singgah didaerah Sederhana yang bernama Rumah Cinta Anak Kanker (RCAK).
Saya tunjukkan foto-foto yang ada di akun IG Sejuta Cinta kepada anak-anak sambil bercerita kalau anak-anak yang memakai kaos warna merah adalah anak-anak penderita kanker. Khayla bertanya apa itu kanker. Lalu saya jawab, kanker itu penyakit yang merusak sel-sel tubuh seseorang. Tapi walaupun mereka terkena kanker, mereka tetap ceria dan semangat. Mereka semua sedang berjuang sesuai dengan motto RCAK "Berjuang dengan cinta..OK!".
Saya harap anak-anak bisa bersyukur diberi kesehatan dan rejeki lebih. Dan sudah sewajarnya kita membantu mereka dengan apa yang kita bisa.
Hari ini saya dan teman-teman dari Tim Sejuta Cinta IIP Bandung berkesempatan untuk mengunjungi kembali Rumah Singgah didaerah Sederhana yang bernama Rumah Cinta Anak Kanker (RCAK).
Saya tunjukkan foto-foto yang ada di akun IG Sejuta Cinta kepada anak-anak sambil bercerita kalau anak-anak yang memakai kaos warna merah adalah anak-anak penderita kanker. Khayla bertanya apa itu kanker. Lalu saya jawab, kanker itu penyakit yang merusak sel-sel tubuh seseorang. Tapi walaupun mereka terkena kanker, mereka tetap ceria dan semangat. Mereka semua sedang berjuang sesuai dengan motto RCAK "Berjuang dengan cinta..OK!".
Saya harap anak-anak bisa bersyukur diberi kesehatan dan rejeki lebih. Dan sudah sewajarnya kita membantu mereka dengan apa yang kita bisa.
Thursday, November 30, 2017
Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day 1
Bismillahirrahmaanirrahiim
Rada gemes liat Si Sulung Khayla yang mengerjakan sesuatu itu seringnya pake lama. Sampai saya atau Ayahnya jadi marah. Lihat boneka kecil dan puzzle jam, saya jadi keidean untuk bercerita dengan boneka kecil itu sebagai pemeran utamanya bernama Berry. Saya bercerita kepada Miftah dan Khayla pun menghampiri kami.
Jam di puzzle menunjukkan jam 5 pagi dan cerita berawal dari Berry, si boneka beruang yang sedang tidur lalu bangun malas-malasan walaupun alarm di jam sudah berbunyi. Setelah dibangunkan Ibunya, dia pun pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan solat. Jam saya putar ke angka 1/2 6. Waktunya Berry mandi. Sambil bercerita, sambil saya bertanya apa yang Berry lakukan selanjutnya. Miftah bilang kalau habis mandi, gosok gigi. Saya pancing lagi, setelah gosok gigi apa yang dilakukan? "Pake handuk". "Ya..udah gosok gigi, pake handuk, trus apalagi?". "Pake baju". Saya ingin menekankan hal ini pada anak-anak karena kadang mereka suka main-main begitu selesai mandi, bukannya ambil dan mengenakan baju π.
Saya putar jam ke angka 6, waktunya makan pagi. Selesai makan Berry beruang pergi ke sekolah. Jam 12 ceritanya Berry sudah pulang sekolah. Setelah ganti baju tidak lupa shalat dilanjutkan dengan makan siang. Boleh nonton TV tapi sebentar saja lalu tidur siang. Cerita berlanjut dijam 3. Bangun tidur siang, sholat Ashar. Setelah shalat, bebas, boleh apa saja, main diluar, baca buku, main sepeda, bermain dengan teman-teman.
Jam 1/2 5, dijadwalkan untuk mandi sore. Mandinya nggak pake lama, nggak seperti realita-anak sukanya main-main air. Sembari nunggu adzan magrib, boleh lah nonton TV lagi π. Sudah beres solat magrib, baca Al-quran. Lanjut makan malam, shalat isya dan istirahat.
Dengan mendongeng seperti ini saya sih berharapnya anak-anak bisa lebih menghargai waktu dan disiplin. Semua ada waktunya, ada waktu serius ada juga waktu santai
Rada gemes liat Si Sulung Khayla yang mengerjakan sesuatu itu seringnya pake lama. Sampai saya atau Ayahnya jadi marah. Lihat boneka kecil dan puzzle jam, saya jadi keidean untuk bercerita dengan boneka kecil itu sebagai pemeran utamanya bernama Berry. Saya bercerita kepada Miftah dan Khayla pun menghampiri kami.
Jam di puzzle menunjukkan jam 5 pagi dan cerita berawal dari Berry, si boneka beruang yang sedang tidur lalu bangun malas-malasan walaupun alarm di jam sudah berbunyi. Setelah dibangunkan Ibunya, dia pun pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan solat. Jam saya putar ke angka 1/2 6. Waktunya Berry mandi. Sambil bercerita, sambil saya bertanya apa yang Berry lakukan selanjutnya. Miftah bilang kalau habis mandi, gosok gigi. Saya pancing lagi, setelah gosok gigi apa yang dilakukan? "Pake handuk". "Ya..udah gosok gigi, pake handuk, trus apalagi?". "Pake baju". Saya ingin menekankan hal ini pada anak-anak karena kadang mereka suka main-main begitu selesai mandi, bukannya ambil dan mengenakan baju π.
Saya putar jam ke angka 6, waktunya makan pagi. Selesai makan Berry beruang pergi ke sekolah. Jam 12 ceritanya Berry sudah pulang sekolah. Setelah ganti baju tidak lupa shalat dilanjutkan dengan makan siang. Boleh nonton TV tapi sebentar saja lalu tidur siang. Cerita berlanjut dijam 3. Bangun tidur siang, sholat Ashar. Setelah shalat, bebas, boleh apa saja, main diluar, baca buku, main sepeda, bermain dengan teman-teman.
Jam 1/2 5, dijadwalkan untuk mandi sore. Mandinya nggak pake lama, nggak seperti realita-anak sukanya main-main air. Sembari nunggu adzan magrib, boleh lah nonton TV lagi π. Sudah beres solat magrib, baca Al-quran. Lanjut makan malam, shalat isya dan istirahat.
Dengan mendongeng seperti ini saya sih berharapnya anak-anak bisa lebih menghargai waktu dan disiplin. Semua ada waktunya, ada waktu serius ada juga waktu santai
Saturday, November 25, 2017
Aliran Rasa Think Creative
Bismillahirrahmaanirrahiim
Dimateri kali ini sepertinya Member tidak hanya disuguhi oleh ilmu-ilmu baru, tapi juga motivasi-motivasi agar lebih bersemangat dalam perkuliahan Bunda Sayang ini.
Minggu kemarin saya menghadiri Mentoring FOTA PAS di Salman dan apa yang disampaikan oleh pematerinya sangat menarik. Beliau bilang sebenarnya manusia menggunakan otaknya hanya beberapa persen, belum sampai maksimal.
Subhanallah, Allah telah menciptakan kita dengan begitu sempurna, tapi kadang kita sendiri yang tidak pernah menyadarinya dan mengacuhkannya.
Materi kali ini sebenarnya mengingatkan saya pada anak sulung saya. Entah kenapa dia sering sekali mengatakan "nggak bisa", "susah", ah pokonya yang sifatnya negatif lah... saya sampai kesel dibuatnya. Misalnya nih, mau ambil celana dilemari bagian atas. Dia bilang susah. Lalu saya beri solusi untuk cari kursi supaya mudah meraihnya. Tapi tetap saja bilangnya nggak bisa π. Atau mencari barang. Belum juga satu menit mencari, sudah bilang "nggak ada",π§. Jadi, punya masalah, tapi diberikan solusi tidak mau menerima. Teringat materi ini saya jadi sering bilang, "berpikir kreatif dong, kamu kan sudah besar..jangan pake emosi atau marah. Kalau emosi gitu malah jadi nggak bisa mikir..".
Semoga setelah mendapatkan materi ini, saya selalu bisa berpikir kreatif, mencari solusi dari tantangan yang ada, dan termotivasi untuk melakukan hal-hal yang baik.
Dimateri kali ini sepertinya Member tidak hanya disuguhi oleh ilmu-ilmu baru, tapi juga motivasi-motivasi agar lebih bersemangat dalam perkuliahan Bunda Sayang ini.
Minggu kemarin saya menghadiri Mentoring FOTA PAS di Salman dan apa yang disampaikan oleh pematerinya sangat menarik. Beliau bilang sebenarnya manusia menggunakan otaknya hanya beberapa persen, belum sampai maksimal.
Subhanallah, Allah telah menciptakan kita dengan begitu sempurna, tapi kadang kita sendiri yang tidak pernah menyadarinya dan mengacuhkannya.
Materi kali ini sebenarnya mengingatkan saya pada anak sulung saya. Entah kenapa dia sering sekali mengatakan "nggak bisa", "susah", ah pokonya yang sifatnya negatif lah... saya sampai kesel dibuatnya. Misalnya nih, mau ambil celana dilemari bagian atas. Dia bilang susah. Lalu saya beri solusi untuk cari kursi supaya mudah meraihnya. Tapi tetap saja bilangnya nggak bisa π. Atau mencari barang. Belum juga satu menit mencari, sudah bilang "nggak ada",π§. Jadi, punya masalah, tapi diberikan solusi tidak mau menerima. Teringat materi ini saya jadi sering bilang, "berpikir kreatif dong, kamu kan sudah besar..jangan pake emosi atau marah. Kalau emosi gitu malah jadi nggak bisa mikir..".
Semoga setelah mendapatkan materi ini, saya selalu bisa berpikir kreatif, mencari solusi dari tantangan yang ada, dan termotivasi untuk melakukan hal-hal yang baik.
Saturday, November 11, 2017
Think Creative Day 10
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini saya dan anak-anak berkesempatan untuk mengunjungi Taman Lalu Lintas yang saat ini sudah direnov dan terlihat lebih bagus dari sebelumnya.
Sesampainya di TLL, anak-anak minta naik korsel. Beres naik korsel, khayla ingin naik sepeda. Khayla sih tidak masalah. Tapi miftah, sebelumnya dia belum pernah naik sepeda roda 4. Sepeda yang ada dirumah lebih pendek dan masih roda 3, hadiah ulang tahunnya yang ke-1.
Miftah ini anaknya masih banyak ketakutan dan khawatir akan sesuatu. Saya sadari itu. Sebelum naik sepeda, saya yakinkan dulu kalau miftah bisa naik sepeda roda 4. Miftah berani, tidak takut.
Begitu naik, dia masih kesulitan mengayuh pedalnya. Saya bilang, sama saja dengan menganyuh pedal sepeda yang ada dirumah. Saya minta dia untuk berusaha menganyuh lagi. Karena masih kesulitan, akhirnya saya dorong punggungnya. Setelah bisa maju, saya lepas dorongan dipunggungmya lalu berjalan mendahuluinya. Lalu miftah berteriak "bunda, tunggu!!".. hihi, mulai deh rasa takutnya keluar. Saya yakinkan miftah kalau saya tidak akan meninggalkannya. Cuma ingin ngambil foto dia aja π. Akhirnya saya dekati miftah lagi, saya dorong lagi punggungnya kalau dia kesulitan menganyuh. Lalu saya lepas lagi. Begitu terus sampai akhirnya sewa selama 15 menit pun berakhir.
Sesudah makan, khayla ingin main sepeda lagi. Ya miftah pun saya ajak juga, sambil melihat kemampuannya setelah tadi mencoba naik sepeda roda 4. Alhamdulillah, kali ini miftah lebih percaya diri dan berani. Walaupun masih nengok-nengok ke belakang ke arah saya atau meminta agar dia tidak ditinggalkan π.
Hari ini saya dan anak-anak berkesempatan untuk mengunjungi Taman Lalu Lintas yang saat ini sudah direnov dan terlihat lebih bagus dari sebelumnya.
Sesampainya di TLL, anak-anak minta naik korsel. Beres naik korsel, khayla ingin naik sepeda. Khayla sih tidak masalah. Tapi miftah, sebelumnya dia belum pernah naik sepeda roda 4. Sepeda yang ada dirumah lebih pendek dan masih roda 3, hadiah ulang tahunnya yang ke-1.
Miftah ini anaknya masih banyak ketakutan dan khawatir akan sesuatu. Saya sadari itu. Sebelum naik sepeda, saya yakinkan dulu kalau miftah bisa naik sepeda roda 4. Miftah berani, tidak takut.
Begitu naik, dia masih kesulitan mengayuh pedalnya. Saya bilang, sama saja dengan menganyuh pedal sepeda yang ada dirumah. Saya minta dia untuk berusaha menganyuh lagi. Karena masih kesulitan, akhirnya saya dorong punggungnya. Setelah bisa maju, saya lepas dorongan dipunggungmya lalu berjalan mendahuluinya. Lalu miftah berteriak "bunda, tunggu!!".. hihi, mulai deh rasa takutnya keluar. Saya yakinkan miftah kalau saya tidak akan meninggalkannya. Cuma ingin ngambil foto dia aja π. Akhirnya saya dekati miftah lagi, saya dorong lagi punggungnya kalau dia kesulitan menganyuh. Lalu saya lepas lagi. Begitu terus sampai akhirnya sewa selama 15 menit pun berakhir.
Sesudah makan, khayla ingin main sepeda lagi. Ya miftah pun saya ajak juga, sambil melihat kemampuannya setelah tadi mencoba naik sepeda roda 4. Alhamdulillah, kali ini miftah lebih percaya diri dan berani. Walaupun masih nengok-nengok ke belakang ke arah saya atau meminta agar dia tidak ditinggalkan π.
Friday, November 10, 2017
Think Creative Day 9
Bismillahirrahmaanirrahiim
Rencananya hari ini mau ke ATM karena mau bayar SPP PAUD Miftah, bayar listrik, beli beras, belanja buat masak hari ini dll dkk. Tapi ATM didepan kompleks rumah lagi error dari kemarin. ATM lain yang terdekat ya di Borma Kerkof. Lumayan jauh, harus pake angkot dulu. Karena ga ada simpanan uang, akhirnya saya pakai dulu uang tabungan punya Miftah ππ. Saya utamakan dulu untuk bayar SPP karena itu menyangkut hak-hak gurunya. Masih ada sisa, saya belikan 2 kilo beras dan daging karena rencananya hari ini mau masak soto bandung. Uang miftah ini pastinya akan saya ganti setelah saya bisa mengambil uang di ATM. Tapi sayang sekali ATM di Borma pun lagi pada error. Ya sudahlah..pulang saja. Toh masih ada uang sisa bayar SPP.
Begitu sampai rumah, saya merebus daging. Sambil mengerjakan PR dari PakSu yang belum juga selesai. Tadinya ngejait mau dikerjakan pagi-pagi, eehh mendadak ada info dari WAG PAUD kalau hari ini ada pertemuan orangtua. Terpaksa lah ditunda dulu sampai siang.
Beres masak soto, saya tergoda untuk mendokumentasikannya. Beberapa tahun kebelakang, saya ikut komunitas foto di Instagram yang nama akunnya @uploadkompakan. Jadi setiap harinya ada tema yang diberikan dan kita harus setor foto yang sesuai dengan tema tersebut. Dulu saya sempat rajin setor, malah kalau nggak setor sehari, rasanya ada yang kurang π. Tapi lama kelamaan saya jadi rada bosan juga. Apalagi karena sekarang digarasi dipasang canopy, sehingga didalam rumah jadi gelap. Sedangkan photography itu kan butuh cahaya yang banyak.
Naahh hari ini tema @uploadkompakan-nya "makanan berkuah". Cocok kaann dengan soto bandung yang saya buat π. Tapi bagaimana ya, hujan bikin rumah tambah gelap. Aha! Ada ide. Coba saja pakai lampu mejanya punya PakSu. Siapa tau cahayanya cukup untuk memotret 2 mangkok kecil berisi soto. Ambil alas foto dan mulai mencari posisi dan angle yang bagus. Hmm..kayaknya harus nambah properti lagi buat meramaikan foto. Saya ambil lap merah yang selalu jadi andalan. Lumayan, jadi ada yang berwarna. Menyesuaikan dengan cahaya lampu, akhirnya saya putuskan untuk mengambil foto dari atas saja. Masih ada space kosong, sepertinya bagus kalau ada sendok. Saya pun mengambil sendok kayu dan menyimpannya dibagian kiri bawah. "Cekrek", "cekrek". Not bad..gambarnya lumayan terang, tinggal di edit pakai App Snapseed. Dan fotopun siap diapload π
Rencananya hari ini mau ke ATM karena mau bayar SPP PAUD Miftah, bayar listrik, beli beras, belanja buat masak hari ini dll dkk. Tapi ATM didepan kompleks rumah lagi error dari kemarin. ATM lain yang terdekat ya di Borma Kerkof. Lumayan jauh, harus pake angkot dulu. Karena ga ada simpanan uang, akhirnya saya pakai dulu uang tabungan punya Miftah ππ. Saya utamakan dulu untuk bayar SPP karena itu menyangkut hak-hak gurunya. Masih ada sisa, saya belikan 2 kilo beras dan daging karena rencananya hari ini mau masak soto bandung. Uang miftah ini pastinya akan saya ganti setelah saya bisa mengambil uang di ATM. Tapi sayang sekali ATM di Borma pun lagi pada error. Ya sudahlah..pulang saja. Toh masih ada uang sisa bayar SPP.
Begitu sampai rumah, saya merebus daging. Sambil mengerjakan PR dari PakSu yang belum juga selesai. Tadinya ngejait mau dikerjakan pagi-pagi, eehh mendadak ada info dari WAG PAUD kalau hari ini ada pertemuan orangtua. Terpaksa lah ditunda dulu sampai siang.
Beres masak soto, saya tergoda untuk mendokumentasikannya. Beberapa tahun kebelakang, saya ikut komunitas foto di Instagram yang nama akunnya @uploadkompakan. Jadi setiap harinya ada tema yang diberikan dan kita harus setor foto yang sesuai dengan tema tersebut. Dulu saya sempat rajin setor, malah kalau nggak setor sehari, rasanya ada yang kurang π. Tapi lama kelamaan saya jadi rada bosan juga. Apalagi karena sekarang digarasi dipasang canopy, sehingga didalam rumah jadi gelap. Sedangkan photography itu kan butuh cahaya yang banyak.
Naahh hari ini tema @uploadkompakan-nya "makanan berkuah". Cocok kaann dengan soto bandung yang saya buat π. Tapi bagaimana ya, hujan bikin rumah tambah gelap. Aha! Ada ide. Coba saja pakai lampu mejanya punya PakSu. Siapa tau cahayanya cukup untuk memotret 2 mangkok kecil berisi soto. Ambil alas foto dan mulai mencari posisi dan angle yang bagus. Hmm..kayaknya harus nambah properti lagi buat meramaikan foto. Saya ambil lap merah yang selalu jadi andalan. Lumayan, jadi ada yang berwarna. Menyesuaikan dengan cahaya lampu, akhirnya saya putuskan untuk mengambil foto dari atas saja. Masih ada space kosong, sepertinya bagus kalau ada sendok. Saya pun mengambil sendok kayu dan menyimpannya dibagian kiri bawah. "Cekrek", "cekrek". Not bad..gambarnya lumayan terang, tinggal di edit pakai App Snapseed. Dan fotopun siap diapload π
Thursday, November 9, 2017
Think Creative Day 8
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini dapat tugas unik dari PakSu. Disuruh bikin lubang-lubang kecil berbentuk kotak di kain felt. Mentang-mentang saya suka craft, jadi aja kebagian tugas kayak begitu π.
Bukan main-main juga sih..karena kain felt yang dilubangi ini adalah bagian dari Thesis-nya. Nggak ngerti buat apa, pokonya nurut aja deh kalau disuruh suami π. Dari penjelasan yang tidak begitu saya pahami, saya mencoba meraba-raba apa yang saya harus lakukan. Untungnya sekarang ada WA ya, jadi bisa langsung kirim foto dan tahu apakah yang saya kerjakan salah atau betul. Ternyata yang pertama mah salah. Akhirnya saya bikin seperti contoh yang ada. Saya kirim lagi foto polanya. Setelah di-ACC saya mulai menggunting pola yang telah saya buat. Fiiuhh..ternyata tidak gampang menggunting kotak-kotak tersebut. Selain kecil dan banyak, guntingnya kurang tajam, jadinya malah menghambat pekerjaan. Padahal itu guntingnya baru dibeli karena gunting kojo saya nggak tau ada dimana.
Dari pagi saya mulai mengerjakannya. Ya pastinya diselingi kegiatan domestik. Harusnya saya menjemput khayla yang pulang les menggambar, tapi hujan sudah turun dan PR dari suami belum beres. Untungnya PakSu mau menjemput khayla sehingga saya bisa terus melubangi kain.
Sampai mereka pulang ke rumah, pekerjaan saya belum selesai. Masih ada beberapa kotak yang belum saya lubangi. PakSu pikir sudah beres. Hadeuuhh..saya bilang coba aja dikerjain sendiri, belum tentu sanggup π.
Satu selesai, masih ada yang harus dikerjakan yaitu menempelkan fabric conductive dengan cara dijahit. Sudah pasti bagian saya ini mah.. π. Saat ini masih ada yang harus dikerjakan, tapi saya ijin sebentar mau mengerjakan laporan dihari ke-8 ini π
Hari ini dapat tugas unik dari PakSu. Disuruh bikin lubang-lubang kecil berbentuk kotak di kain felt. Mentang-mentang saya suka craft, jadi aja kebagian tugas kayak begitu π.
Bukan main-main juga sih..karena kain felt yang dilubangi ini adalah bagian dari Thesis-nya. Nggak ngerti buat apa, pokonya nurut aja deh kalau disuruh suami π. Dari penjelasan yang tidak begitu saya pahami, saya mencoba meraba-raba apa yang saya harus lakukan. Untungnya sekarang ada WA ya, jadi bisa langsung kirim foto dan tahu apakah yang saya kerjakan salah atau betul. Ternyata yang pertama mah salah. Akhirnya saya bikin seperti contoh yang ada. Saya kirim lagi foto polanya. Setelah di-ACC saya mulai menggunting pola yang telah saya buat. Fiiuhh..ternyata tidak gampang menggunting kotak-kotak tersebut. Selain kecil dan banyak, guntingnya kurang tajam, jadinya malah menghambat pekerjaan. Padahal itu guntingnya baru dibeli karena gunting kojo saya nggak tau ada dimana.
Dari pagi saya mulai mengerjakannya. Ya pastinya diselingi kegiatan domestik. Harusnya saya menjemput khayla yang pulang les menggambar, tapi hujan sudah turun dan PR dari suami belum beres. Untungnya PakSu mau menjemput khayla sehingga saya bisa terus melubangi kain.
Sampai mereka pulang ke rumah, pekerjaan saya belum selesai. Masih ada beberapa kotak yang belum saya lubangi. PakSu pikir sudah beres. Hadeuuhh..saya bilang coba aja dikerjain sendiri, belum tentu sanggup π.
Satu selesai, masih ada yang harus dikerjakan yaitu menempelkan fabric conductive dengan cara dijahit. Sudah pasti bagian saya ini mah.. π. Saat ini masih ada yang harus dikerjakan, tapi saya ijin sebentar mau mengerjakan laporan dihari ke-8 ini π
Wednesday, November 8, 2017
Think Creative Day 7
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini hari produktifnya saya. Habis subuh udah masak buat sarapan. Lanjut nyetrika. Beres sebagian, terusin ngebilas cucian yang baunya mulai tidak sedap karena dicucinya kemarin π. Terakhir bersihin kamar mandi sambil mandi karena mau shalat dzuhur.
Dari kemarin sebenernya udah pengen bebersih dapur. Apalagi PakSu komplen ngeliat sebagian isi kulkas yang tidak jelas π. Pas lagi nyuci piring, tiba-tiba ada air yang kena rice cooker. Wadduuhh..karena ga ada tempat nasinya, si air jadi masuk ke bagian dalamnya. Euhh ini mah One Thing Lead To Another, jadinya nyuruh bebersih dapur... π.
Rice cooker-nya minta dibersihin. Beberapa waktu lalu sempet dipake masak nasi merah. Sebelnya, rice cooker jadi ikut-ikutan berwarna juga. Terus sayanya nggak apik, bukannya langsung dibersihin, malah dibiarin gitu aja sampai akhirnya mengering dan bikin kotor rice cooker ππ. Saya lap, saya gosok, saya sikat semua bagian yang kotor. Pas bagian luarnya, kok nggak bersih-bersih ya? Harus diapain nih? Rice cookernya jadi keliatan kusam. Saya berpikir. Lalu teringat dengan tips-tips untuk membersihkan kotoran. Kok saya kepikiran sama odol ya? Saya ambil odol, dioles ke bagian luar rice cooker terus coba digosok. Wah, bersih! Saya langsung semangat dan ambil sedikit odol lagi dan mulai menggosok. Alhamdulillah, rice cookernya bisa kinclong lagi, hee..
Sorenya saya ingin mencoba resep baru yang namanya Tokkebi. Tokkebi ini intinya sosis yang dilapisi tepung lalu diberi potongan kentang. Pertama buat dulu tepungnya, campuran dari terigu dan maizena. Katanya adonan tepung ini harus kental biar kentangnya bisa nempel. Sosisnya saya celupkan ke adonan terigu lalu diberi potongan kentang. Lho..kok kentangnya nggak nempel di sosis? Gimana ngegorengnya kalau begini? Apa yang salah ya? Apa kurang maizena? Karena minyak goreng sudah panas, akhirnya saya masukkan kentang ke adonan terigu dan mencoba menggoreng dengan menyendokkan adonan kentang+terigu, sosis ditengah, lalu saya taruh lagi sesendok adonan diatas sosis. Biarlah percobaan pertama gagal. Mudah-mudahan rasanya mah nggak gagal π. Beres ngegoreng 4, saya cek lagi resepnya di internet. Halagh! Ternyata saya lupa nggak pake telur..pantesan atuuhh nggak nempel ππ. Biarpun bentuknya rada aneh, tapi anak-anak mah suka aja dan nggak cukup makan satu. Besok coba bikin lagi aahh...jangan lupa telurnya π
Hari ini hari produktifnya saya. Habis subuh udah masak buat sarapan. Lanjut nyetrika. Beres sebagian, terusin ngebilas cucian yang baunya mulai tidak sedap karena dicucinya kemarin π. Terakhir bersihin kamar mandi sambil mandi karena mau shalat dzuhur.
Dari kemarin sebenernya udah pengen bebersih dapur. Apalagi PakSu komplen ngeliat sebagian isi kulkas yang tidak jelas π. Pas lagi nyuci piring, tiba-tiba ada air yang kena rice cooker. Wadduuhh..karena ga ada tempat nasinya, si air jadi masuk ke bagian dalamnya. Euhh ini mah One Thing Lead To Another, jadinya nyuruh bebersih dapur... π.
Rice cooker-nya minta dibersihin. Beberapa waktu lalu sempet dipake masak nasi merah. Sebelnya, rice cooker jadi ikut-ikutan berwarna juga. Terus sayanya nggak apik, bukannya langsung dibersihin, malah dibiarin gitu aja sampai akhirnya mengering dan bikin kotor rice cooker ππ. Saya lap, saya gosok, saya sikat semua bagian yang kotor. Pas bagian luarnya, kok nggak bersih-bersih ya? Harus diapain nih? Rice cookernya jadi keliatan kusam. Saya berpikir. Lalu teringat dengan tips-tips untuk membersihkan kotoran. Kok saya kepikiran sama odol ya? Saya ambil odol, dioles ke bagian luar rice cooker terus coba digosok. Wah, bersih! Saya langsung semangat dan ambil sedikit odol lagi dan mulai menggosok. Alhamdulillah, rice cookernya bisa kinclong lagi, hee..
Sorenya saya ingin mencoba resep baru yang namanya Tokkebi. Tokkebi ini intinya sosis yang dilapisi tepung lalu diberi potongan kentang. Pertama buat dulu tepungnya, campuran dari terigu dan maizena. Katanya adonan tepung ini harus kental biar kentangnya bisa nempel. Sosisnya saya celupkan ke adonan terigu lalu diberi potongan kentang. Lho..kok kentangnya nggak nempel di sosis? Gimana ngegorengnya kalau begini? Apa yang salah ya? Apa kurang maizena? Karena minyak goreng sudah panas, akhirnya saya masukkan kentang ke adonan terigu dan mencoba menggoreng dengan menyendokkan adonan kentang+terigu, sosis ditengah, lalu saya taruh lagi sesendok adonan diatas sosis. Biarlah percobaan pertama gagal. Mudah-mudahan rasanya mah nggak gagal π. Beres ngegoreng 4, saya cek lagi resepnya di internet. Halagh! Ternyata saya lupa nggak pake telur..pantesan atuuhh nggak nempel ππ. Biarpun bentuknya rada aneh, tapi anak-anak mah suka aja dan nggak cukup makan satu. Besok coba bikin lagi aahh...jangan lupa telurnya π
Tuesday, November 7, 2017
Think Creative Day 6
Bismillahirrahmaanirrahiim
Punya akun jualan di Marketplace ternama tapi ngurusnya masih males-malesan. Jadinya performanya pun nggak bagus.
Pengen dong, dagangannya dibeli orang. Harus berbuat sesuatu nih. Harus mulai bebenah dan berubah biar performanya jadi lebih baik.
Minggu lalu ada sharing di Grup Mitra Anaya Hijab tentang optimasi di Marketplace yang saya maksud. Penasaran juga pengen nyoba yang event Promo. Kali pertama gagal. Kali kedua juga belum sukses. Entah berapa kali edit, tuh.. Coba lagi coba terus sampai akhirnya sukses update 1 produk. "Ooohh...gotcha!". Ngerti lah sekarang mah. Dari 1 produk, tambah lagi jadi beberapa produk yang didiskon. Fiuuhh.. lega.. dan senang karena bisa mengikat ilmu dengan praktek π
Punya akun jualan di Marketplace ternama tapi ngurusnya masih males-malesan. Jadinya performanya pun nggak bagus.
Pengen dong, dagangannya dibeli orang. Harus berbuat sesuatu nih. Harus mulai bebenah dan berubah biar performanya jadi lebih baik.
Minggu lalu ada sharing di Grup Mitra Anaya Hijab tentang optimasi di Marketplace yang saya maksud. Penasaran juga pengen nyoba yang event Promo. Kali pertama gagal. Kali kedua juga belum sukses. Entah berapa kali edit, tuh.. Coba lagi coba terus sampai akhirnya sukses update 1 produk. "Ooohh...gotcha!". Ngerti lah sekarang mah. Dari 1 produk, tambah lagi jadi beberapa produk yang didiskon. Fiuuhh.. lega.. dan senang karena bisa mengikat ilmu dengan praktek π
Monday, November 6, 2017
Think Creative Day 5
Bismillahirrahmaanirrahim
Hari Jumat kemarin Khayla tidak masuk sekolah karena sakit telinga. Ternyata berawal dari tenggorokannya yang radang.
Ternyata dihari itu, ada pembuatan
portfolio mengenai pengalaman bermain permaina tradisional. Biarpun muridnya sekolah atau tidak, semuanya harus mengumpulkannya dihari Senin.
Tidak terlalu banyak sih, karena dari selembar kertas HVS dibagi dua, lembar pertama gambar, lembar kedua tulisan pengalamannya. Saya dan suam sama sekali tidak membantu, karena kami beedua tidak.bisa menggambar. Kami yakin tanpa dibantu pun khayla bisa menyelesaikannya sendiri, karena dia paling jago menggambar...serumah ππ. Dalam hitungan menit, portfolionya sudah selesai. Tulisannya sedikit, satu atau dua kalimat. Tapi gambarannya lumayan. Saya jadi envy dan dalam hati bertanya kenapa saya tidak bisa menggambar dengan bagus π . Yaahh...terima saja lah, karena kemampuan dan kreativitas orang kan berbeda-beda π
Hari Jumat kemarin Khayla tidak masuk sekolah karena sakit telinga. Ternyata berawal dari tenggorokannya yang radang.
Ternyata dihari itu, ada pembuatan
portfolio mengenai pengalaman bermain permaina tradisional. Biarpun muridnya sekolah atau tidak, semuanya harus mengumpulkannya dihari Senin.
Tidak terlalu banyak sih, karena dari selembar kertas HVS dibagi dua, lembar pertama gambar, lembar kedua tulisan pengalamannya. Saya dan suam sama sekali tidak membantu, karena kami beedua tidak.bisa menggambar. Kami yakin tanpa dibantu pun khayla bisa menyelesaikannya sendiri, karena dia paling jago menggambar...serumah ππ. Dalam hitungan menit, portfolionya sudah selesai. Tulisannya sedikit, satu atau dua kalimat. Tapi gambarannya lumayan. Saya jadi envy dan dalam hati bertanya kenapa saya tidak bisa menggambar dengan bagus π . Yaahh...terima saja lah, karena kemampuan dan kreativitas orang kan berbeda-beda π
Sunday, November 5, 2017
Think Creative Day 4
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini bazaar hari ke-2. Tapi sebelum pergi ke Technopark, harus beresin dulu kerjaan yang kemarin tertunda.
Selesai shalat Subuh, masak nasi di rice cooker. Pinjem sepeda khayla lalu pergi ke tukang sayur. Tukang sayur satu ini memang unik. Sebelum jam 5 sudah berjualan dan ibu-ibupun sudah ramai memilah milih apa yang mau dibeli. Apalagi karena harganya terbilang murah. Kesiangan datang, sudah habis deh, yang kita ingin beli.
Pulang belanja, lanjut masak. Selain buat sarapan, mau bikin chicken katsu juga buat bekal dibazaar nanti..maksudnya biar ngirit, ga perlu beli-beli makan ππ.
Selesai masak, lanjut bilas cucian, ada seragam khayla yang mau dipakai besok.
Beres semua, bisa pergi ketempat bazaar dengan hati tenang.
Seperti kemarin, miftah ikut bersama saya. Tidak lupa juga bawa mainannya. Oiya, dibooth bazaar, saya tidak sendiri, karena patungan dengan Teh Echa, sesama member IIP juga. Bedanya kalau saya jual jilbab dan aksesoris anak, Teh Echa jual mainan anak dan buku. Melihat mainan yang dijual, bikin saya tergoda juga π. Saya pilih mainan yang bisa anak berkreasi tapi harganya tidak terlalu mahal. Melihat bentuk-bentuknya, saya tertarik juga untuk bikin sesuatu dari mainan tersebut. Dikertas labelnya ada contoh dengan bentuk motor, anjing, truk, helicopter dll. Setelah saya coba, ternyata tidak mudah juga membuatnya hanya dengan melihat contoh tanpa ada step by stepnya. Awalnya bisa tapi lama-lama blank, ga tau harus dibagaimanakan lagi. Miftah juga tertarik dengan mainan itu. Serius banget mainnya. Tanpa diajari, dia mulai bereksplorasi dengan potongan-potongan balok yang ada. Awalnya dia kesulitan tapi lama-lama nampaknya dia sudah bisa "menaklukan" balok-balok tersebut. Aahh senangnya... π
Hari ini bazaar hari ke-2. Tapi sebelum pergi ke Technopark, harus beresin dulu kerjaan yang kemarin tertunda.
Selesai shalat Subuh, masak nasi di rice cooker. Pinjem sepeda khayla lalu pergi ke tukang sayur. Tukang sayur satu ini memang unik. Sebelum jam 5 sudah berjualan dan ibu-ibupun sudah ramai memilah milih apa yang mau dibeli. Apalagi karena harganya terbilang murah. Kesiangan datang, sudah habis deh, yang kita ingin beli.
Pulang belanja, lanjut masak. Selain buat sarapan, mau bikin chicken katsu juga buat bekal dibazaar nanti..maksudnya biar ngirit, ga perlu beli-beli makan ππ.
Selesai masak, lanjut bilas cucian, ada seragam khayla yang mau dipakai besok.
Beres semua, bisa pergi ketempat bazaar dengan hati tenang.
Seperti kemarin, miftah ikut bersama saya. Tidak lupa juga bawa mainannya. Oiya, dibooth bazaar, saya tidak sendiri, karena patungan dengan Teh Echa, sesama member IIP juga. Bedanya kalau saya jual jilbab dan aksesoris anak, Teh Echa jual mainan anak dan buku. Melihat mainan yang dijual, bikin saya tergoda juga π. Saya pilih mainan yang bisa anak berkreasi tapi harganya tidak terlalu mahal. Melihat bentuk-bentuknya, saya tertarik juga untuk bikin sesuatu dari mainan tersebut. Dikertas labelnya ada contoh dengan bentuk motor, anjing, truk, helicopter dll. Setelah saya coba, ternyata tidak mudah juga membuatnya hanya dengan melihat contoh tanpa ada step by stepnya. Awalnya bisa tapi lama-lama blank, ga tau harus dibagaimanakan lagi. Miftah juga tertarik dengan mainan itu. Serius banget mainnya. Tanpa diajari, dia mulai bereksplorasi dengan potongan-potongan balok yang ada. Awalnya dia kesulitan tapi lama-lama nampaknya dia sudah bisa "menaklukan" balok-balok tersebut. Aahh senangnya... π
Saturday, November 4, 2017
Think Creative Day 3
Bismillahirrahmaanirrahiim
Walaupun menjalani online shop, tapi saya juga senang kalau ada kesempatan untuk ikut bazaar. Rasanya beda berjualan online dengan berjualan langsung dimana kita bisa bertatap langsung dengan calon customer.
Hari ini kebetulan saya sudah mendaftar ikut bazaar didaerah Baros Cimahi. Biar bayarnya nggak terlalu mahal, saya tawarkan di WAG RB Cimahi barangkali ada yang mau patungan bayar stand bazaarnya. Alhamdulillah gayung bersambut. Teh Resa yang tinggalnya tidak jauh dari rumah saya, bersedia. Tapi hari ini Teh Resa datangnya siang karena ada perlu dulu.
Saya dan suami bagi-bagi tugas jaga anak. Khayla dengan Ayah, Miftah dengan saya. Karena waktu dibazaar cukup lama, saya berinisiatif untuk membawa mainan miftah. Kereta kayu dengan relnya, balok, mobil pemadam kebakaran, dan bis Tayo. Tidak lupa juga saya membawa buku tulis dan pensil warna. Saya hamparkan kain bali di pojok stand agar dia bisa main dilantai. Yang tidak kalah penting adalah: makanan! Selain mie goreng untuk makan siang, aja juga cemilan dari toko kue.
Oiya entah kenapa, begitu pagi tadi sampai ditempat bazaar, standnya belum semua jadi. Baru sebagian kecil saja yang sudah bisa menggelar dagangannya. Sedangkan saya, standnya pun tidak ada, nggak tau kebagian dimana ππ π. Tapi Alhamdulillah bisa bersebelahan dengan stand milik Teh Mira M Jaya yang punya produk khas yaitu Koko Loreng.
Sambil menunggu mejanya datang, saya bermain dengan Miftah. Main kereta, belajar angka dan huruf, melipat kertas dan main dengan pensil warna. Kita main tebak-tebakan. Saya bagian memggambar, miftah yang menebaknya. Hebat, miftah bisa menebak dengan benar gambaran saya yang seadamya ππ
Alhamdulillah hari ini miftah sangat kooperatif. Beaok masih ada 1 hari terakhir. Belum tahu miftah ikut saya atau tidak, tapi dia bilang sih dia mau kalau pergi lagi ke tempat bazaar π
Walaupun menjalani online shop, tapi saya juga senang kalau ada kesempatan untuk ikut bazaar. Rasanya beda berjualan online dengan berjualan langsung dimana kita bisa bertatap langsung dengan calon customer.
Hari ini kebetulan saya sudah mendaftar ikut bazaar didaerah Baros Cimahi. Biar bayarnya nggak terlalu mahal, saya tawarkan di WAG RB Cimahi barangkali ada yang mau patungan bayar stand bazaarnya. Alhamdulillah gayung bersambut. Teh Resa yang tinggalnya tidak jauh dari rumah saya, bersedia. Tapi hari ini Teh Resa datangnya siang karena ada perlu dulu.
Saya dan suami bagi-bagi tugas jaga anak. Khayla dengan Ayah, Miftah dengan saya. Karena waktu dibazaar cukup lama, saya berinisiatif untuk membawa mainan miftah. Kereta kayu dengan relnya, balok, mobil pemadam kebakaran, dan bis Tayo. Tidak lupa juga saya membawa buku tulis dan pensil warna. Saya hamparkan kain bali di pojok stand agar dia bisa main dilantai. Yang tidak kalah penting adalah: makanan! Selain mie goreng untuk makan siang, aja juga cemilan dari toko kue.
Oiya entah kenapa, begitu pagi tadi sampai ditempat bazaar, standnya belum semua jadi. Baru sebagian kecil saja yang sudah bisa menggelar dagangannya. Sedangkan saya, standnya pun tidak ada, nggak tau kebagian dimana ππ π. Tapi Alhamdulillah bisa bersebelahan dengan stand milik Teh Mira M Jaya yang punya produk khas yaitu Koko Loreng.
Sambil menunggu mejanya datang, saya bermain dengan Miftah. Main kereta, belajar angka dan huruf, melipat kertas dan main dengan pensil warna. Kita main tebak-tebakan. Saya bagian memggambar, miftah yang menebaknya. Hebat, miftah bisa menebak dengan benar gambaran saya yang seadamya ππ
Alhamdulillah hari ini miftah sangat kooperatif. Beaok masih ada 1 hari terakhir. Belum tahu miftah ikut saya atau tidak, tapi dia bilang sih dia mau kalau pergi lagi ke tempat bazaar π
Friday, November 3, 2017
Think Creative Day 2
Bismillahirrahmaanirrahiim
Di WAG RB Boga IIP, ada challenge bagi membernya untuk membuat Churros. Berhubung saya belum pernah bikin, jadinya tertarik juga ikut challenge. Apalagi karena bahan-bahannya terbilang cukup mudah dicari dan dan biasanya jadi penghuni didapur π.
Selesai memasak adonan utama, saya pergi menjemput khayla pulang les menggambar. Tadinya adonan itu mau diberi telur dan langsung digoreng sepulangnya ke rumah. Tapi itu baru niat, karena saya kan harus masak untuk makan malam. Setelah ada waktu luang, barulah saya kembali ke adonan churros tadi. Hee...harusnya sih tidak boleh terlalu lama yaa adonannya didinginkan sebelum diberi telur. Tapi karena sudah terlanjur bikin, yowis lah... khayla menawarkan diri untuk membantu, tapi karena adonannya yang super lemgket, jadinya tidak saya ijinkan Maafkan yaa
Deg-degan juga liat adonannya yang sangat kental dan sudah diaduk. Huaahh...jangan-jangan gagal nih bikinnya.. apalagi karena ternyata plastik segitiganya tidak ada sehingga sulit untuk membentuknya. Sebagai percobaan, digorenglah beberapa buah, itupun dengan bentuk yang pendek-pendek. Hmm..rasanya lumayan juga, not bad laahh...apalagi dicocol ke saus coklat π. Eh tapi saya belum pernah makan churros, jadi nggak tau deh, churros yang saya bikin ini enak atau nggak π.
Karena tidak ada plastik segitiga dan rada malas untuk membelinya, saya mencoba mencari alat yg bisa menggantikan fungsi plastik. Tapi nggak nemu. Akhirnya saya simpan dulu adonan tersebut dikulkas. Subuhnya saya coba membentuk adonan hanya dengan spuit saja. Kalau lebaran, saya juga biasa hanya menggunakan spuit untuk membentuk kue sagu. Saya pikit hal semacam itu tidak terlalu susah dipraktekkan.
Tapi ternyata adonannya sangat lengket biarpun sudah dimasukkan ke kulkas. Daripada mubazir jika adonan ini tidak terpakai, maka saya paksakan untuk membentuk churros walaupun tangan saya jadi belepotan π. Sehabisnya adonan saya masukkan lagi ke kulkas untuk digoreng pagi harinya.
Biarpun bentuknya tidak indah, tapi miftah masih bilang "enak".. yah syukurlaahhh π. Next, mau cari semprotan adonan kue, biar ga perlu pake plastik segitiga lagi π
Di WAG RB Boga IIP, ada challenge bagi membernya untuk membuat Churros. Berhubung saya belum pernah bikin, jadinya tertarik juga ikut challenge. Apalagi karena bahan-bahannya terbilang cukup mudah dicari dan dan biasanya jadi penghuni didapur π.
Selesai memasak adonan utama, saya pergi menjemput khayla pulang les menggambar. Tadinya adonan itu mau diberi telur dan langsung digoreng sepulangnya ke rumah. Tapi itu baru niat, karena saya kan harus masak untuk makan malam. Setelah ada waktu luang, barulah saya kembali ke adonan churros tadi. Hee...harusnya sih tidak boleh terlalu lama yaa adonannya didinginkan sebelum diberi telur. Tapi karena sudah terlanjur bikin, yowis lah... khayla menawarkan diri untuk membantu, tapi karena adonannya yang super lemgket, jadinya tidak saya ijinkan Maafkan yaa
Deg-degan juga liat adonannya yang sangat kental dan sudah diaduk. Huaahh...jangan-jangan gagal nih bikinnya.. apalagi karena ternyata plastik segitiganya tidak ada sehingga sulit untuk membentuknya. Sebagai percobaan, digorenglah beberapa buah, itupun dengan bentuk yang pendek-pendek. Hmm..rasanya lumayan juga, not bad laahh...apalagi dicocol ke saus coklat π. Eh tapi saya belum pernah makan churros, jadi nggak tau deh, churros yang saya bikin ini enak atau nggak π.
Karena tidak ada plastik segitiga dan rada malas untuk membelinya, saya mencoba mencari alat yg bisa menggantikan fungsi plastik. Tapi nggak nemu. Akhirnya saya simpan dulu adonan tersebut dikulkas. Subuhnya saya coba membentuk adonan hanya dengan spuit saja. Kalau lebaran, saya juga biasa hanya menggunakan spuit untuk membentuk kue sagu. Saya pikit hal semacam itu tidak terlalu susah dipraktekkan.
Tapi ternyata adonannya sangat lengket biarpun sudah dimasukkan ke kulkas. Daripada mubazir jika adonan ini tidak terpakai, maka saya paksakan untuk membentuk churros walaupun tangan saya jadi belepotan π. Sehabisnya adonan saya masukkan lagi ke kulkas untuk digoreng pagi harinya.
Biarpun bentuknya tidak indah, tapi miftah masih bilang "enak".. yah syukurlaahhh π. Next, mau cari semprotan adonan kue, biar ga perlu pake plastik segitiga lagi π
Thursday, November 2, 2017
Think Creative Day 1
Bismillahirrahmaanirrahiim
Beberapa hari ini Khayla mengeluh kalau badannya gatal-gatal. Memang siihh dia punya alergi, walaupun kami belum tahu pasti apa saja alergennya karena memang belum di tes. Anehnya, gatal-gatal kali ini berbeda dengan gatal saat alergi. Biasanya kan kalau alergi, kulitnya suka ada bintik-bintik merah. Nah kalau yang sekarang, tidak begitu. Saya juga nggak tau itu apa. Tadinya mau nanya-nanya lewat WA ke orangtua teman sekelasnya khayla, tapi keburu lupa terus. Ujung-ujungnya malah jadi males π.
Pak Suami sih beranggapan kalau gatalnya itu karena debu. Spontan beliau langsung ngambil vacuum cleaner dan menyedot debu yang ada dikasur. Sebenarnya saya juga pengen ngejemur kasur, tapi sekarang rada susah dapat sinar mataharinya, berhubung digarasi kami sudah dipasang canopy. Selain kasur, beliau juga bilang kalau tembok yang sudah rusak, bisa jadi salah satu penyebabnya. Sudah lama tembok dikamar kami rusak. Semen-semennya mudah berjatuhan kalau sedikit saja terkena senggolan. Dan hal ini terjadi juga dirumah tetangga kami, bukan kami saja. Untuk memperbaiki tembok rusak tersebut, saya sih pengennya ya ditembok ulang. Sekalian ngebangun dan bikin kamar buat khayla dan miftah. Yaaa judulnya mah, ngerenovasi rumah π. Tapi kan tidak semudah itu ya renov rumah teh..harus banyak uang dulu π
Entah dapat inspirasi darimana, Pak Suami ngajak ke Borma buat beli karpet. Saya heran, karpet buat apa? Katanya buat nutupin tembok-tembok yang rusak itu. Hah?! Saya tercengang sambil membayangkan, gimana cara masanginnya? Dipaku? Emang temboknya ga akan tambah rusak? Tapi suami tetap bersikeras dengan idenya itu. Ya terserah lah..untuk kali ini saya ngikut aja π
Karpet yang dimaksud oleh Pak Suami adalah kain atau taplak plastik bergambar yang biasa digunakan sebagai taplak meja makan. Pilihan motifnya tidak banyak, hanya ada kotak-kotak dan satu lagi gambar buah-buahan. Pilihan pun jatuh pada taplak bermotif buah-buahan. Selain taplak, Pa Suami juga beli semacam pipa atau tongkat yang cukup elastis. Nggak tau deh namanya apa, nggak tau juga mau dipakai buat apa π.
Ketika ditanya mau beli taplaknya berapa meter, saya jawab saja, "3 meter". Eh ternyata itu kebanyakan, jadi masih ada sisa. Suami pun mulai bekerja. Dan hasilnya, tadaaaaa...lumayan laahh..mengingat misinya adalah menutup tembok yang rusak π. Gambar disertakan dibagian akhir.
Jadi taplak plastik tadi dikaitkan ke pipa elastis, dilubangi sedikit untuk tempat paku, dan pakunya ditempel ke tembok. Lucu sih sebenernya, liat motifnya saya malah jadi keingetan sama dapur π.
Yang penting mah, tembok jeleknya nggak keliatan ya?! π.
Berhubung ada sisa taplak, saya jadi punya ide juga. Sofa bed dirumah sudah rusak (ya ampun, dirumah kita banyak banget ya yang rusak-rusak?!). Kulit oscarnya sudah sobek cukup besar, sampai-sampai kita bisa melihat busa dan kain dacron didalamnya.
Akhirnya saya lipat taplak itu jadi dua dan saya simpan di sofa bed untuk menyembunyikan bagian yang sobek ππ. Bagusnya sih genti aja ya kain oscarnya, tapi berartir UUD kaann, ujung-ujungnya duit ππ. Untuk sementara mah cukup lah begini..ke depannya mah mudah-mudahan kiat diberi keluasan rejeki biar suatu saat nanti bisa tercapai keinginan untuk renov rumah π
Beberapa hari ini Khayla mengeluh kalau badannya gatal-gatal. Memang siihh dia punya alergi, walaupun kami belum tahu pasti apa saja alergennya karena memang belum di tes. Anehnya, gatal-gatal kali ini berbeda dengan gatal saat alergi. Biasanya kan kalau alergi, kulitnya suka ada bintik-bintik merah. Nah kalau yang sekarang, tidak begitu. Saya juga nggak tau itu apa. Tadinya mau nanya-nanya lewat WA ke orangtua teman sekelasnya khayla, tapi keburu lupa terus. Ujung-ujungnya malah jadi males π.
Pak Suami sih beranggapan kalau gatalnya itu karena debu. Spontan beliau langsung ngambil vacuum cleaner dan menyedot debu yang ada dikasur. Sebenarnya saya juga pengen ngejemur kasur, tapi sekarang rada susah dapat sinar mataharinya, berhubung digarasi kami sudah dipasang canopy. Selain kasur, beliau juga bilang kalau tembok yang sudah rusak, bisa jadi salah satu penyebabnya. Sudah lama tembok dikamar kami rusak. Semen-semennya mudah berjatuhan kalau sedikit saja terkena senggolan. Dan hal ini terjadi juga dirumah tetangga kami, bukan kami saja. Untuk memperbaiki tembok rusak tersebut, saya sih pengennya ya ditembok ulang. Sekalian ngebangun dan bikin kamar buat khayla dan miftah. Yaaa judulnya mah, ngerenovasi rumah π. Tapi kan tidak semudah itu ya renov rumah teh..harus banyak uang dulu π
Entah dapat inspirasi darimana, Pak Suami ngajak ke Borma buat beli karpet. Saya heran, karpet buat apa? Katanya buat nutupin tembok-tembok yang rusak itu. Hah?! Saya tercengang sambil membayangkan, gimana cara masanginnya? Dipaku? Emang temboknya ga akan tambah rusak? Tapi suami tetap bersikeras dengan idenya itu. Ya terserah lah..untuk kali ini saya ngikut aja π
Karpet yang dimaksud oleh Pak Suami adalah kain atau taplak plastik bergambar yang biasa digunakan sebagai taplak meja makan. Pilihan motifnya tidak banyak, hanya ada kotak-kotak dan satu lagi gambar buah-buahan. Pilihan pun jatuh pada taplak bermotif buah-buahan. Selain taplak, Pa Suami juga beli semacam pipa atau tongkat yang cukup elastis. Nggak tau deh namanya apa, nggak tau juga mau dipakai buat apa π.
Ketika ditanya mau beli taplaknya berapa meter, saya jawab saja, "3 meter". Eh ternyata itu kebanyakan, jadi masih ada sisa. Suami pun mulai bekerja. Dan hasilnya, tadaaaaa...lumayan laahh..mengingat misinya adalah menutup tembok yang rusak π. Gambar disertakan dibagian akhir.
Jadi taplak plastik tadi dikaitkan ke pipa elastis, dilubangi sedikit untuk tempat paku, dan pakunya ditempel ke tembok. Lucu sih sebenernya, liat motifnya saya malah jadi keingetan sama dapur π.
Yang penting mah, tembok jeleknya nggak keliatan ya?! π.
Berhubung ada sisa taplak, saya jadi punya ide juga. Sofa bed dirumah sudah rusak (ya ampun, dirumah kita banyak banget ya yang rusak-rusak?!). Kulit oscarnya sudah sobek cukup besar, sampai-sampai kita bisa melihat busa dan kain dacron didalamnya.
Akhirnya saya lipat taplak itu jadi dua dan saya simpan di sofa bed untuk menyembunyikan bagian yang sobek ππ. Bagusnya sih genti aja ya kain oscarnya, tapi berartir UUD kaann, ujung-ujungnya duit ππ. Untuk sementara mah cukup lah begini..ke depannya mah mudah-mudahan kiat diberi keluasan rejeki biar suatu saat nanti bisa tercapai keinginan untuk renov rumah π
Wednesday, November 1, 2017
Pengalaman Belajar Kreativitas di IIP
Bismillahirrahmaanirrahiim
Surprise surprise!!
Rasanya di awal Cawu ke-3 ini banyak surprisenya. Dimulai dengan diberikannya e-book oleh Fasil yang kalimat awalnya saja sudah bikin tertegun. Katanya salah kalau ada pernyataan "Menumbuhkan kreativitas anak usia dini". Karena ternyata anak itu sudah terlahir kreatif, penuh rasa ingin tahu yang besar, tidak mengenal tidak mungkin, dan tidak takut salah.
Katanya lagi "Kita mematikan kreativitas mereka". Yang dimaksud dengan kita saya pikir merujuk pada orang tua atau orang dewasa yang berada didekat anak. Ah kalau mau jujur, sebenarnya saya tidak ingin dikatakan sebagai orang tua yang mematikan kreativitas anak. Rasa-rasanya semua orangtua menginginkan anaknya jadi yang terbaik disegala hal. Kalaupun iya orangtua mematikan kreativitas, mungkin karena orangtua itu sendiri yang masih kurang ilmu sehingga menjadi kurang kreatif. Sehingga tanpa sadar, ada perbuatan atau perkataan kita yang ternyata mematikan kreativitas anak.
Yang membuat saya kembali tertegun adalah kalimat " Kesalahan berikutnya adalah mengirim anak ke sekolah". Bukannya sekolah itu sudah ada sejak lama? Bukannya sekolah itu tempat kita mencari ilmu? Kok bisa mengirim anak ke sekolah itu salah? Apa harus Homeschooling? Saya pikir tidak semua orang cocok dengan sistem Homeschooling.
Kalimat tadi masih ada sambungannya. Ternyata yang salah itu bukan sekolahnya, tapi ada pada sistem. Kalau begitu, berarti orangtua harus pandai-pandai mencarikan sekolah yang sistemnya benar agar kreativitas anak tidak mati. Dan sebagai gantinya, orangtua harus siap merogoh kocek lebih dalam agar anaknya bisa bersekolah di sekolah tersebut.
Sayang juga kemarin malam saya tidak ikut diskusi di WAG, jadi ga dapat aura yang keluar saat diskusi berlangsung. Jam 2 dini hari saya baru megang HP lagi dan membaca chat-chat yang ada.
"Apa yang teman-teman pikirkan tentang kteativitas?"
Teman-teman ada yang menjawab ide unik, cara yang berbeda, selalu banyak ide, aktivitas unik, mencipta hal baru, modifikasi dari yang sudah ada, berpikir berbeda.
Menurut saya pribadi kreativitas adalah kemampuan berpikir yang dimiliki seseorang semenjak dia lahir dan sifatnya unik, berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.
Mata saya tertuju pada gambar yang bentuknya seperti puzzle. Teman-teman ada yang mengatakan kalau itu potongan puzzle. Ada juga yang bilang kalau itu adalah kata "LIFT". Lift apa? Lift yang bagaimana?, tanya saya dalam hati. Bahkan saya putar-putar HP untuk mencari yang katanya lift itu. Saat itu saya merasa menjadi orang yang paling bodoh dan sangat tidak kreatif π. Lalu pagi harinya saat akan menyetrika, saya lihat lagi gambar tersebut dan mata saya langsung melihat kata "lift". Oohh ini toh yang dimaksud π. Ternyata saya lebih fokus melihat ke bagian berwarna hitam sehingga tidak menemukan kata "lift" yang berwarna putih π.
Nah kenapa setiap orang melihat gambar tersebut berbeda? Teman-teman ada yang menjawab karena beda fokus, dan atau beda cara pandang.
Lalu muncul materi ebook yang bertuliskan "mari kita berpikir kreatif", ubah fokus, geser sudut pandang kita.
Begitupun dalam mendampingi anak-anak, kita perlu memiliki berbagai sudut pandang kreatif ketika melihat sebuah aksi anak-anak.
"Mari kita berpikir kreatif", Don't assume. Asumsi kita kadang berbeda jauh dengan asumsi anak-anak, maka jangan buru-buru membuat pernyataan. Perbanyaklah membuat pertanyaan agar anak-anak bisa menyampaikan idenya secara CLEAR dan tugas kita mengklarisipasi saja (CLARIFY).
Saya pribadi setuju dengan pernyataan tersebut, tapi adakalanya anak belum mengerti atau belum memahami keinginan atau idenya itu baik atau tidak. Maka sebagai orangtua kita berikan pedapat atau alasan yang masuk akal yang dapat mereka terima.
Muncul lagi materi baru, "Outside the box thingking", buka kotak pemikiran kita. Jangan batasi anak-anak sebatas pemikiran dan pengalaman kita saja. Biarkan dia berpikir berbeda dari hal-hal yang pernah kita alami.
Dibagian ini saya kembali tertegun. Ternyata pengalaman orangtua belum cukup untuk dijadikan pembelajaran. Kita harus membiarkan mereka berpikir seperti yang mereka mau dan kita harus mau menerima pemikiran mereka tersebut.
Materi berikutnya tentang "Proses kreativitas". Ada yang disebut Evolusi: ide baru dibangkitkan dari ide sebelumnya.
Sintesis: Dua atau lebih ide yang ada digabungkan jadi satu ide baru lagi.
Revolusi: benar-benar membuat perubahan baru dengan pola yang belum pernah ada.
Katanya inilah proses kreativitas yang harus kita lakukan bersama dengan anak-anak. Hmm..sudahkah kita melakukannya? Kalau saya pribadi sih sepertinya belum.. π
"Menjadi ibu kreatif", apa saja yang menghambat anda selama ini dan bagaimana solusinya?
Teman-teman digrup memberikan jawaban mental block, terjebak rutinitas, tidak PD, moody, tidak berani mencoba, terlalu fokus terhadap pendapat SAYA.
Ternyata mereka dapat dengan mudah menjawab hambatan yang ada. Tapi bagaimana dengan solusinya? Apakah mereka sudah tahu harus bagaimana? Apakah mereka akan mencari solusinya dan menjalankannya?
Sebuah kutipan dari Ibu Septi, "Anak-anak secara fitrah sudah lahir kreatif, kitalah yang harus mengubah diri agar layak mendampingi para creator dijamannya nanti".
Saya rasa ini akan jadi PR besar bagi kami semua. Mudah-mudahan Allah mampukan dan pantaskan kami jadi orangtua yang terus belajar memperbaiki diri.
Sumber bacaan:
- Referensi yang diberikan oleh Fasilitator
- Pendapat teman-teman selama diskusi bersama Fasilitator
- Sudut pandang saya pribadi
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#thinkcreative
Surprise surprise!!
Rasanya di awal Cawu ke-3 ini banyak surprisenya. Dimulai dengan diberikannya e-book oleh Fasil yang kalimat awalnya saja sudah bikin tertegun. Katanya salah kalau ada pernyataan "Menumbuhkan kreativitas anak usia dini". Karena ternyata anak itu sudah terlahir kreatif, penuh rasa ingin tahu yang besar, tidak mengenal tidak mungkin, dan tidak takut salah.
Katanya lagi "Kita mematikan kreativitas mereka". Yang dimaksud dengan kita saya pikir merujuk pada orang tua atau orang dewasa yang berada didekat anak. Ah kalau mau jujur, sebenarnya saya tidak ingin dikatakan sebagai orang tua yang mematikan kreativitas anak. Rasa-rasanya semua orangtua menginginkan anaknya jadi yang terbaik disegala hal. Kalaupun iya orangtua mematikan kreativitas, mungkin karena orangtua itu sendiri yang masih kurang ilmu sehingga menjadi kurang kreatif. Sehingga tanpa sadar, ada perbuatan atau perkataan kita yang ternyata mematikan kreativitas anak.
Yang membuat saya kembali tertegun adalah kalimat " Kesalahan berikutnya adalah mengirim anak ke sekolah". Bukannya sekolah itu sudah ada sejak lama? Bukannya sekolah itu tempat kita mencari ilmu? Kok bisa mengirim anak ke sekolah itu salah? Apa harus Homeschooling? Saya pikir tidak semua orang cocok dengan sistem Homeschooling.
Kalimat tadi masih ada sambungannya. Ternyata yang salah itu bukan sekolahnya, tapi ada pada sistem. Kalau begitu, berarti orangtua harus pandai-pandai mencarikan sekolah yang sistemnya benar agar kreativitas anak tidak mati. Dan sebagai gantinya, orangtua harus siap merogoh kocek lebih dalam agar anaknya bisa bersekolah di sekolah tersebut.
Sayang juga kemarin malam saya tidak ikut diskusi di WAG, jadi ga dapat aura yang keluar saat diskusi berlangsung. Jam 2 dini hari saya baru megang HP lagi dan membaca chat-chat yang ada.
"Apa yang teman-teman pikirkan tentang kteativitas?"
Teman-teman ada yang menjawab ide unik, cara yang berbeda, selalu banyak ide, aktivitas unik, mencipta hal baru, modifikasi dari yang sudah ada, berpikir berbeda.
Menurut saya pribadi kreativitas adalah kemampuan berpikir yang dimiliki seseorang semenjak dia lahir dan sifatnya unik, berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.
Mata saya tertuju pada gambar yang bentuknya seperti puzzle. Teman-teman ada yang mengatakan kalau itu potongan puzzle. Ada juga yang bilang kalau itu adalah kata "LIFT". Lift apa? Lift yang bagaimana?, tanya saya dalam hati. Bahkan saya putar-putar HP untuk mencari yang katanya lift itu. Saat itu saya merasa menjadi orang yang paling bodoh dan sangat tidak kreatif π. Lalu pagi harinya saat akan menyetrika, saya lihat lagi gambar tersebut dan mata saya langsung melihat kata "lift". Oohh ini toh yang dimaksud π. Ternyata saya lebih fokus melihat ke bagian berwarna hitam sehingga tidak menemukan kata "lift" yang berwarna putih π.
Nah kenapa setiap orang melihat gambar tersebut berbeda? Teman-teman ada yang menjawab karena beda fokus, dan atau beda cara pandang.
Lalu muncul materi ebook yang bertuliskan "mari kita berpikir kreatif", ubah fokus, geser sudut pandang kita.
Begitupun dalam mendampingi anak-anak, kita perlu memiliki berbagai sudut pandang kreatif ketika melihat sebuah aksi anak-anak.
"Mari kita berpikir kreatif", Don't assume. Asumsi kita kadang berbeda jauh dengan asumsi anak-anak, maka jangan buru-buru membuat pernyataan. Perbanyaklah membuat pertanyaan agar anak-anak bisa menyampaikan idenya secara CLEAR dan tugas kita mengklarisipasi saja (CLARIFY).
Saya pribadi setuju dengan pernyataan tersebut, tapi adakalanya anak belum mengerti atau belum memahami keinginan atau idenya itu baik atau tidak. Maka sebagai orangtua kita berikan pedapat atau alasan yang masuk akal yang dapat mereka terima.
Muncul lagi materi baru, "Outside the box thingking", buka kotak pemikiran kita. Jangan batasi anak-anak sebatas pemikiran dan pengalaman kita saja. Biarkan dia berpikir berbeda dari hal-hal yang pernah kita alami.
Dibagian ini saya kembali tertegun. Ternyata pengalaman orangtua belum cukup untuk dijadikan pembelajaran. Kita harus membiarkan mereka berpikir seperti yang mereka mau dan kita harus mau menerima pemikiran mereka tersebut.
Materi berikutnya tentang "Proses kreativitas". Ada yang disebut Evolusi: ide baru dibangkitkan dari ide sebelumnya.
Sintesis: Dua atau lebih ide yang ada digabungkan jadi satu ide baru lagi.
Revolusi: benar-benar membuat perubahan baru dengan pola yang belum pernah ada.
Katanya inilah proses kreativitas yang harus kita lakukan bersama dengan anak-anak. Hmm..sudahkah kita melakukannya? Kalau saya pribadi sih sepertinya belum.. π
"Menjadi ibu kreatif", apa saja yang menghambat anda selama ini dan bagaimana solusinya?
Teman-teman digrup memberikan jawaban mental block, terjebak rutinitas, tidak PD, moody, tidak berani mencoba, terlalu fokus terhadap pendapat SAYA.
Ternyata mereka dapat dengan mudah menjawab hambatan yang ada. Tapi bagaimana dengan solusinya? Apakah mereka sudah tahu harus bagaimana? Apakah mereka akan mencari solusinya dan menjalankannya?
Sebuah kutipan dari Ibu Septi, "Anak-anak secara fitrah sudah lahir kreatif, kitalah yang harus mengubah diri agar layak mendampingi para creator dijamannya nanti".
Saya rasa ini akan jadi PR besar bagi kami semua. Mudah-mudahan Allah mampukan dan pantaskan kami jadi orangtua yang terus belajar memperbaiki diri.
Sumber bacaan:
- Referensi yang diberikan oleh Fasilitator
- Pendapat teman-teman selama diskusi bersama Fasilitator
- Sudut pandang saya pribadi
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#thinkcreative
Saturday, October 7, 2017
Aliran Rasa Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah kali ini dapat materi tentang finansial bagi anak. Dengan materi ini, jadi bisa 'memaksa' anak untuk mau belajat membuat catatan keuangan sederhana dari uang yang dia dapatkan. Karena saya sendiri menyadari kalau uang saku yang diberikan setiap harinya tidaklah banyak. Teman--temannya disekolah mungkin bekalnya bisa 2 sampai 4 kali lipat dari bekal khayla. Tapi selalu saya ingatkan, jangan selalu melihat ke atas. Bersyukur masih diberi uang jajan. Tinggal pintar-pintarnya dia saja untuk membelanjakan uang miliknya. Toh, tidak semua yang kita inginkan harus kita miliki. Dan tidak semua yang kita inginkan adalah hal kita butuhkan. Ini harus ditanamkan terus terutama kepada miftah yang usianya masih balita. Dia sudah punya banyak keinginan. Dia bilang ingin punya baju, celana, jaket dan sepatu bergambar boboiboy galaxy. Kalau saya tanya darimana uangnya, miftah bilang "kan udah, ditabung..". Memang dia sudah punya tabungan sendiri dan sepertinya dia sudah mengerti untuk apa tabungan itu.
Memang tidak mudah ya mengatur finansial itu. Kadang banyak godaannya juga π. Tapi bagaimanapun orangtua harus memberikan teladan yang baik agar dicontoh anak-anaknya. Pakai uang sesuai kebutuhan. Jangan lupa sisihkan untuk tabungan dan sedekah. Karena rejeki itu pasti tapi kemuliaan harus dicari
Alhamdulillah kali ini dapat materi tentang finansial bagi anak. Dengan materi ini, jadi bisa 'memaksa' anak untuk mau belajat membuat catatan keuangan sederhana dari uang yang dia dapatkan. Karena saya sendiri menyadari kalau uang saku yang diberikan setiap harinya tidaklah banyak. Teman--temannya disekolah mungkin bekalnya bisa 2 sampai 4 kali lipat dari bekal khayla. Tapi selalu saya ingatkan, jangan selalu melihat ke atas. Bersyukur masih diberi uang jajan. Tinggal pintar-pintarnya dia saja untuk membelanjakan uang miliknya. Toh, tidak semua yang kita inginkan harus kita miliki. Dan tidak semua yang kita inginkan adalah hal kita butuhkan. Ini harus ditanamkan terus terutama kepada miftah yang usianya masih balita. Dia sudah punya banyak keinginan. Dia bilang ingin punya baju, celana, jaket dan sepatu bergambar boboiboy galaxy. Kalau saya tanya darimana uangnya, miftah bilang "kan udah, ditabung..". Memang dia sudah punya tabungan sendiri dan sepertinya dia sudah mengerti untuk apa tabungan itu.
Memang tidak mudah ya mengatur finansial itu. Kadang banyak godaannya juga π. Tapi bagaimanapun orangtua harus memberikan teladan yang baik agar dicontoh anak-anaknya. Pakai uang sesuai kebutuhan. Jangan lupa sisihkan untuk tabungan dan sedekah. Karena rejeki itu pasti tapi kemuliaan harus dicari
Friday, September 29, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 16
Bismillahirrahmaanirrahiim
Setelah dua hari kemarin ada lomba untuk murid dan orangtua, hari ada ini audisi yang menampilkan bakat-bakat siswa-siswi yang diadakan oleh susu Clevo. Bagi yang ingin, boleh mengambil formulir dan menyertakan foto dan 3 kotak susu Clevo. Khayla pun sempat mengambil formulir tersebut. Lalu saya tanya, kemampuan apa yang mau ditampilkan? Kalau menyanyi, suaranya khayla serak, kurang merdu..heuheu. Mau menari, menari apa? Harus ada musik pengiring. Main alat musik? Belum ada yang dikuasai π. Akhirnya saya tawarkan untuk berjuala cemilan saja, tidak usah ikut audisi. Khayla pun setuju. Sebelum-sebelumnya juga sudah beberapa kali dia jualan disekolah. Teman-temannya juga begitu. Mungkin yang namanya anak-anak, ada rasa tertarik melihat aktifitas teman-teman π. Bahkan tau setahu saya, khayla membeli slime dari temannya dan dia menjual kembali slime-nya itu. Saya kaget dan heran juga. Emang ada yang mau membeli slime dari dia? Karena diluar sekolah pun, ada penjual mainan yang menjual slime. Berhubung sudah terjadi, ya sudah..tapi saya menyarankan untuk tidak menjual slime. Saya lebih suka makanan atau sesuatu yang bisa dipakai.
Pulang sekolah khayla pun memberi kabar. Semua bola-bola coklatnya habis terjual. Memang tidak banyak sih..dari sebungkus marie, bisa jadi 13 bola coklat. Saya beri 12 bola coklat sesuai dengan kapasitas wadahnya. Kalau dia berhasil menjual semua, saya berjanji akan memberinya uang. Karena semua habis, saya pun memberinya uang Rp.5000. Semoga dia menyadari kalau kita harus bekerja untuk bisa mendapatkan uang. Dan mudah-mudahan dia bisa bergaya hidup sederhana tanpa selalu melihat orang lain yang memiliki rejeki berlebih.
#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Setelah dua hari kemarin ada lomba untuk murid dan orangtua, hari ada ini audisi yang menampilkan bakat-bakat siswa-siswi yang diadakan oleh susu Clevo. Bagi yang ingin, boleh mengambil formulir dan menyertakan foto dan 3 kotak susu Clevo. Khayla pun sempat mengambil formulir tersebut. Lalu saya tanya, kemampuan apa yang mau ditampilkan? Kalau menyanyi, suaranya khayla serak, kurang merdu..heuheu. Mau menari, menari apa? Harus ada musik pengiring. Main alat musik? Belum ada yang dikuasai π. Akhirnya saya tawarkan untuk berjuala cemilan saja, tidak usah ikut audisi. Khayla pun setuju. Sebelum-sebelumnya juga sudah beberapa kali dia jualan disekolah. Teman-temannya juga begitu. Mungkin yang namanya anak-anak, ada rasa tertarik melihat aktifitas teman-teman π. Bahkan tau setahu saya, khayla membeli slime dari temannya dan dia menjual kembali slime-nya itu. Saya kaget dan heran juga. Emang ada yang mau membeli slime dari dia? Karena diluar sekolah pun, ada penjual mainan yang menjual slime. Berhubung sudah terjadi, ya sudah..tapi saya menyarankan untuk tidak menjual slime. Saya lebih suka makanan atau sesuatu yang bisa dipakai.
Pulang sekolah khayla pun memberi kabar. Semua bola-bola coklatnya habis terjual. Memang tidak banyak sih..dari sebungkus marie, bisa jadi 13 bola coklat. Saya beri 12 bola coklat sesuai dengan kapasitas wadahnya. Kalau dia berhasil menjual semua, saya berjanji akan memberinya uang. Karena semua habis, saya pun memberinya uang Rp.5000. Semoga dia menyadari kalau kita harus bekerja untuk bisa mendapatkan uang. Dan mudah-mudahan dia bisa bergaya hidup sederhana tanpa selalu melihat orang lain yang memiliki rejeki berlebih.
#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Thursday, September 28, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 15
Bismillahirrahmaanirrahim
Setelah beberapa hari ini khayla mendapatkan uang saku yang lebih banyak dari biasanya, hari ini kembali ke asal, 3000 lagi. Itupun bukan uang miliknya, tapi uang dari saya. Seperti biasa, uangnya habis semua dibelanjakan π .
Dan karena saya batal datang ke sekolah, tidak ada kesempatan bagi dia untuk minta uang lebih dari saya, heuheu..
Kalau miftah hari ini sedang tidak ingin ke PAUD. Di rumah, dia lagi seneng main balok, mobilan dan kereta-keretaan. Ya sudah lah kalau memang tidak mau. Berarti tidak ada acara jajan π.
Tapi saya lupa, hari kamis ini jadwalnya khayla les menggambar disekolah. Yang biasanya pulang pakai jemputan, khusus hari kamis, saya yang menjemputnya. Eehh tiba-tiba miftah minta jajan di warung dekat sekolah. Dan kalau miftah jajan, nggak mungkin dong kalau khayla tidak jajan juga? Bisa-bisa dia manyun π. Akhirnya saya beri 2000 untuk mereka pakai berdua
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
P
Setelah beberapa hari ini khayla mendapatkan uang saku yang lebih banyak dari biasanya, hari ini kembali ke asal, 3000 lagi. Itupun bukan uang miliknya, tapi uang dari saya. Seperti biasa, uangnya habis semua dibelanjakan π .
Dan karena saya batal datang ke sekolah, tidak ada kesempatan bagi dia untuk minta uang lebih dari saya, heuheu..
Kalau miftah hari ini sedang tidak ingin ke PAUD. Di rumah, dia lagi seneng main balok, mobilan dan kereta-keretaan. Ya sudah lah kalau memang tidak mau. Berarti tidak ada acara jajan π.
Tapi saya lupa, hari kamis ini jadwalnya khayla les menggambar disekolah. Yang biasanya pulang pakai jemputan, khusus hari kamis, saya yang menjemputnya. Eehh tiba-tiba miftah minta jajan di warung dekat sekolah. Dan kalau miftah jajan, nggak mungkin dong kalau khayla tidak jajan juga? Bisa-bisa dia manyun π. Akhirnya saya beri 2000 untuk mereka pakai berdua
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#KuliahBunSayIIP
P
Wednesday, September 27, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 14
Bismillahirrahmaanirrahiim
Pagi ini diwarnai kembali dengan drama dari Khayla. Anak ini kalau dijanjikan sesuatu, teruusss akan dituntut. Kemarin malam, dia cerita kalau ada yang jual makanan dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan yang ada dikantin. Dan besoknya dia ingin bawa uang 7000 rupiah. Hadeeuuhh..selalu ada godaan yang datang π. Saya tidak menjanjikan besok. Kalaupun iya dia jajan lebih banyak, nanti, kalau saya datang juga ke sekolah.
Begitu tau bekalnya 3000, khayla merengek. Ingin ditambah dan bilangnya tadi malam sudah janji. Saya kaget. Iihh.. bisa-bisanya dia ngomong gitu π. Ayahnya juga keberatan kalau khayla bawa uang banyak. Kami tanya mau dibelikan apa dengan bawa bekal lebih banyak dari biasanya. Khayla bilang dia ingin beli baso. Ah, setau saya, kalau anak-anak boleh beli seharga 5000. Akhirnya saya beri lagi 4000. Tapi besok kembali lagi ke 3000 dan kalaupun besok saya datang ke sekolah, saya tidak akan memberinya uang lebih.
Sepulangnya dari sekolah, saya tanya dipakai beli apa saja uangnya. Dia bilang 3000 dipakai beli baso. Dia juga bilang kalau dia dapat voucher lagi seperti kemarin sebesar 3000 karena ada perlombaan-perlombaan disekolah. Jadi total hari ini khayla punya uang 10 ribu dan semuanya dihabiskan π.
Sore harinya ada teman yang datang kerumah dan mengajak khayla dan miftah untuk datang ke ulang tahun seorang anak. Ternyata yang ulang tahun itu adalah keponakan tetangga kami. Untung dirumah ada stok jilbab anak dan bando jualannya Bunda, jadi ga harus mendadak beli kado dulu. Pulangnya, mereka membawa goddie bag dan sekotak nasi dan ayam goreng tepung. Nasi kotak sudah mereka buka, tapi tidak dihabiskan. Saya katakan kalau nasi ini adalah rejeki dari Allah. Sudah seharusnya kita bersyukur dan memakannya dengan baik. Akhirnya miftah hanya makan ayamnya saja sementara nasinya saya yang habiskan π
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Pagi ini diwarnai kembali dengan drama dari Khayla. Anak ini kalau dijanjikan sesuatu, teruusss akan dituntut. Kemarin malam, dia cerita kalau ada yang jual makanan dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan yang ada dikantin. Dan besoknya dia ingin bawa uang 7000 rupiah. Hadeeuuhh..selalu ada godaan yang datang π. Saya tidak menjanjikan besok. Kalaupun iya dia jajan lebih banyak, nanti, kalau saya datang juga ke sekolah.
Begitu tau bekalnya 3000, khayla merengek. Ingin ditambah dan bilangnya tadi malam sudah janji. Saya kaget. Iihh.. bisa-bisanya dia ngomong gitu π. Ayahnya juga keberatan kalau khayla bawa uang banyak. Kami tanya mau dibelikan apa dengan bawa bekal lebih banyak dari biasanya. Khayla bilang dia ingin beli baso. Ah, setau saya, kalau anak-anak boleh beli seharga 5000. Akhirnya saya beri lagi 4000. Tapi besok kembali lagi ke 3000 dan kalaupun besok saya datang ke sekolah, saya tidak akan memberinya uang lebih.
Sepulangnya dari sekolah, saya tanya dipakai beli apa saja uangnya. Dia bilang 3000 dipakai beli baso. Dia juga bilang kalau dia dapat voucher lagi seperti kemarin sebesar 3000 karena ada perlombaan-perlombaan disekolah. Jadi total hari ini khayla punya uang 10 ribu dan semuanya dihabiskan π.
Sore harinya ada teman yang datang kerumah dan mengajak khayla dan miftah untuk datang ke ulang tahun seorang anak. Ternyata yang ulang tahun itu adalah keponakan tetangga kami. Untung dirumah ada stok jilbab anak dan bando jualannya Bunda, jadi ga harus mendadak beli kado dulu. Pulangnya, mereka membawa goddie bag dan sekotak nasi dan ayam goreng tepung. Nasi kotak sudah mereka buka, tapi tidak dihabiskan. Saya katakan kalau nasi ini adalah rejeki dari Allah. Sudah seharusnya kita bersyukur dan memakannya dengan baik. Akhirnya miftah hanya makan ayamnya saja sementara nasinya saya yang habiskan π
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Tuesday, September 26, 2017
Mendidik Anak Cerdas FInansial Sejak Dini Day 13
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini disekolah Khayla ada lomba Nasyid antar kelas. Ibu Ina, Manager Kelas 2 Quba, tidak lupa mengirimkan video penampilan murid-muridnya melalui WAG kelas. Saya sebenarnya tidak yakin kalau kelas 2 Quba bisa menang. Mungkin kelas yang lain penampilannya jauh lebih bagus.
Tapi ternyata Bu Ina memberitahukan kalau kelas 2 Quba menang dan akan tampil lagi ke panggung saat event Family Day hari Minggu ini. Waah..surprise bangeett!! Pastinya anak-anak dan orangtua juga senang. Naahh kebiasaan unik di SDHT, setiap ada perlombaan, pihak sekolah selalu memberikan reward. Rewardnya menurut saya sih tidak biasa, yaitu voucher untuk jajan dikantin. Pastinya menyenangkan untuk anak-anak π. Khayla dan teman-teman mendapatkan voucher senilai 3000 rupiah. Khayla bilang yang kalah juga dapat voucher, tapi mungkin nilainya berbeda. Rejeki yaaa..dapat tambahan 3000 dari uang jajan yang saya berikan tadi pagi π.
Setelah seminggu kemarin miftah absen datang ke PAUD, hari ini kami datang kembali. Pulangnya, miftah ingin jajan di warung depan PAUD. Tapi saya keberatan kalau dia jajan disitu, soalnya ragamnya tidak banyak. Biasanya kalau jajan disitu, ujung-ujungnya miftah malah membeli teh dalam kemasan dan saya tidak ingin miftah membelinya. Saya ajak miftah jajan diwarung lain yang biasa kami datangi juga. Tapi miftah tetap memaksa dan menarik tangan saya. Saya tetap tidak mau. Akhirnya saya gendong saja miftah dan dia pun mulai menangis. Sesampainya diwarung, miftah masih menangis dan tidak mau beli apapun. Ya sudah akhirnya saya saja yang memilih 3 jenis makanan dan memasukkannya kedalam tas. Begitu sampai dirumah, tanpa banyak bicara, miftah langsung mencari gunting untuk membuka makanan yang saya beli dan mulai menikmatinya π. Oalaahh...anak itu yaa.. tadi menolak rejeki, sekarang diambil juga ππ
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Hari ini disekolah Khayla ada lomba Nasyid antar kelas. Ibu Ina, Manager Kelas 2 Quba, tidak lupa mengirimkan video penampilan murid-muridnya melalui WAG kelas. Saya sebenarnya tidak yakin kalau kelas 2 Quba bisa menang. Mungkin kelas yang lain penampilannya jauh lebih bagus.
Tapi ternyata Bu Ina memberitahukan kalau kelas 2 Quba menang dan akan tampil lagi ke panggung saat event Family Day hari Minggu ini. Waah..surprise bangeett!! Pastinya anak-anak dan orangtua juga senang. Naahh kebiasaan unik di SDHT, setiap ada perlombaan, pihak sekolah selalu memberikan reward. Rewardnya menurut saya sih tidak biasa, yaitu voucher untuk jajan dikantin. Pastinya menyenangkan untuk anak-anak π. Khayla dan teman-teman mendapatkan voucher senilai 3000 rupiah. Khayla bilang yang kalah juga dapat voucher, tapi mungkin nilainya berbeda. Rejeki yaaa..dapat tambahan 3000 dari uang jajan yang saya berikan tadi pagi π.
Setelah seminggu kemarin miftah absen datang ke PAUD, hari ini kami datang kembali. Pulangnya, miftah ingin jajan di warung depan PAUD. Tapi saya keberatan kalau dia jajan disitu, soalnya ragamnya tidak banyak. Biasanya kalau jajan disitu, ujung-ujungnya miftah malah membeli teh dalam kemasan dan saya tidak ingin miftah membelinya. Saya ajak miftah jajan diwarung lain yang biasa kami datangi juga. Tapi miftah tetap memaksa dan menarik tangan saya. Saya tetap tidak mau. Akhirnya saya gendong saja miftah dan dia pun mulai menangis. Sesampainya diwarung, miftah masih menangis dan tidak mau beli apapun. Ya sudah akhirnya saya saja yang memilih 3 jenis makanan dan memasukkannya kedalam tas. Begitu sampai dirumah, tanpa banyak bicara, miftah langsung mencari gunting untuk membuka makanan yang saya beli dan mulai menikmatinya π. Oalaahh...anak itu yaa.. tadi menolak rejeki, sekarang diambil juga ππ
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Monday, September 25, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 12
Bismillahirrahmaanirrahim
Dari sisa uang yang khayla miliki, saya berikan 3000 rupiah untuk uang saku ke sekolah. Saat saya tanya dipakai beli apa saja uangnya. Seperti biasa, semuanya habis tidak bersisa π. Beli permen, beli teh, dan beli popcorn. Sisa uangnya sekarang Rp.24.100
Pagi ini saya dan miftah menyempatkan pergi ke Pasar Senin. Kebetulan ada yang akan dibeli untuk lauk pauk makan. Miftah bilang ingin beli buah lengkeng. Miftah memang suka sekali dengan buah-buahan, hampir semua dia suka. Karena buah bisa dimakan bersama, saya penuhi permintaannya membeli buah lengkeng. Siang harinya saat dia sedang bermain dan saya sedang beres-beres rumah, terdengar suara khas dari tukang bubur sumsum langganan kami. Miftah bereaksi dan bilang kalau dia ingin bubur sumsum. Awalnya tidak langsung saya iyakan. Kan tadi sudah beli lengkeng. Tapi miftah tetap ingin beli biarpun Mamangnya sudah menjauh. Akhirnya saya panggil Mamang tukang bubur sumsumnya dan memberikan uang 2500 kepada miftah. Hmm..sekarang mah anak ini udah banyak maunya π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Dari sisa uang yang khayla miliki, saya berikan 3000 rupiah untuk uang saku ke sekolah. Saat saya tanya dipakai beli apa saja uangnya. Seperti biasa, semuanya habis tidak bersisa π. Beli permen, beli teh, dan beli popcorn. Sisa uangnya sekarang Rp.24.100
Pagi ini saya dan miftah menyempatkan pergi ke Pasar Senin. Kebetulan ada yang akan dibeli untuk lauk pauk makan. Miftah bilang ingin beli buah lengkeng. Miftah memang suka sekali dengan buah-buahan, hampir semua dia suka. Karena buah bisa dimakan bersama, saya penuhi permintaannya membeli buah lengkeng. Siang harinya saat dia sedang bermain dan saya sedang beres-beres rumah, terdengar suara khas dari tukang bubur sumsum langganan kami. Miftah bereaksi dan bilang kalau dia ingin bubur sumsum. Awalnya tidak langsung saya iyakan. Kan tadi sudah beli lengkeng. Tapi miftah tetap ingin beli biarpun Mamangnya sudah menjauh. Akhirnya saya panggil Mamang tukang bubur sumsumnya dan memberikan uang 2500 kepada miftah. Hmm..sekarang mah anak ini udah banyak maunya π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Sunday, September 24, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 11
Bismillahirrahmaanirrahiim
Sebelum berangkat ke Salman untuk berkegiatan, saya kumpulkan uang yang ada ditas khayla. Kalau ditotal, uangnya mencapai 50 ribu rupiah. Saya beri lima rupiah untuk jajan setelah selesai mentoring PAS.
Malam harinya, saya minta khayla mencatat laporannya. Lalu saya sarankan dia untuk menyimpan sebagian uangnya untuk dimasukkan celengan. Saya khawatir kalau dia bawa uang banyak ke sekolah, takutnya hilang. Akhirnya dia setuju untuk memasukkan 20 ribu ke dalam celengan. Lalu khayla pun bertanya apakah penulisan laporannya sudah sampai hari ini saja. Heuheu... saya biilang, bagus kan ada laporan seperti itu. Jadi ketauan uangnya dibelikan apa saja π. Yaa..semoga penulisan laporan keuangan ini bisa membawa manfaat bagi khayla. Menjadi pengalaman dan contoh untuk kedepannya nanti agar bijak dengan uang yang dia miliki.
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Sebelum berangkat ke Salman untuk berkegiatan, saya kumpulkan uang yang ada ditas khayla. Kalau ditotal, uangnya mencapai 50 ribu rupiah. Saya beri lima rupiah untuk jajan setelah selesai mentoring PAS.
Malam harinya, saya minta khayla mencatat laporannya. Lalu saya sarankan dia untuk menyimpan sebagian uangnya untuk dimasukkan celengan. Saya khawatir kalau dia bawa uang banyak ke sekolah, takutnya hilang. Akhirnya dia setuju untuk memasukkan 20 ribu ke dalam celengan. Lalu khayla pun bertanya apakah penulisan laporannya sudah sampai hari ini saja. Heuheu... saya biilang, bagus kan ada laporan seperti itu. Jadi ketauan uangnya dibelikan apa saja π. Yaa..semoga penulisan laporan keuangan ini bisa membawa manfaat bagi khayla. Menjadi pengalaman dan contoh untuk kedepannya nanti agar bijak dengan uang yang dia miliki.
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Saturday, September 23, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 10
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini tidak ada laporan keuangan yang dibuat oleh khayla. Jam 6 pagi, kami semua sudah keluar rumah karena saya akan berjualan di area bazaar diacara Kuliah Umum IIP Bandung yang nara sumbernya adalah Ibu Elly Risman. Sebenarnya saya sudah menawarkan khayla untuk ikut berjualan. Sebagai pembelajaran, kalau kita harus mau berusaha dan bekerja untuk menjemput rejeki. Saat menata barang dagangan pun, dia excited dan bilangnya ingin ikut saya berjualan. Tapi beberapa waktu kemudian akhirnya dia memutuskan untuk ikut dengan ayahnya lagi π.
Tapi ada satu yang bikin saya heran. Kemarin kan uang 20 ribu yang diberi oleh Nenek Wiwi, sudah dipecah menjadi 3 lembar dan khayla hanya mendapatkan 5 ribu sebagai bekal. Itupun hampir habis. Tapi begitu saya lihat tasnya khayla, saya menemukan uang 20 ribu. Bahkan ada juga uang sepuluh ribunya. Saya heran, dapat uang dari mana? Saya khawatirnya dia mengambil yang bukan haknya. Begitu kami tanya, dia jawab uang itu adalah pemberian Nenek Wiwi. Lho, saya heran. Kan kita baru kemarin ke Kopo, dan uangnya pun sudah terpakai. Kenapa ada uang sebanyak itu? Dia bilang sih dari kunjungan-kunjungan sebelumnya..dan uangnya dia kumpulkan. Sigh....semoga benar ya, apa yang dia ucapkan π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Hari ini tidak ada laporan keuangan yang dibuat oleh khayla. Jam 6 pagi, kami semua sudah keluar rumah karena saya akan berjualan di area bazaar diacara Kuliah Umum IIP Bandung yang nara sumbernya adalah Ibu Elly Risman. Sebenarnya saya sudah menawarkan khayla untuk ikut berjualan. Sebagai pembelajaran, kalau kita harus mau berusaha dan bekerja untuk menjemput rejeki. Saat menata barang dagangan pun, dia excited dan bilangnya ingin ikut saya berjualan. Tapi beberapa waktu kemudian akhirnya dia memutuskan untuk ikut dengan ayahnya lagi π.
Tapi ada satu yang bikin saya heran. Kemarin kan uang 20 ribu yang diberi oleh Nenek Wiwi, sudah dipecah menjadi 3 lembar dan khayla hanya mendapatkan 5 ribu sebagai bekal. Itupun hampir habis. Tapi begitu saya lihat tasnya khayla, saya menemukan uang 20 ribu. Bahkan ada juga uang sepuluh ribunya. Saya heran, dapat uang dari mana? Saya khawatirnya dia mengambil yang bukan haknya. Begitu kami tanya, dia jawab uang itu adalah pemberian Nenek Wiwi. Lho, saya heran. Kan kita baru kemarin ke Kopo, dan uangnya pun sudah terpakai. Kenapa ada uang sebanyak itu? Dia bilang sih dari kunjungan-kunjungan sebelumnya..dan uangnya dia kumpulkan. Sigh....semoga benar ya, apa yang dia ucapkan π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Friday, September 22, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 9
Bismillahirrahmaanirrahiim
Seperti yang kemarin sudah saya sarankan, saya pecah uang 20 ribu milik khayla dengan selembar uang 10 ribu dan 2 lembar uang 5 ribu. 5 ribunya masuk ke celengan, 10 ribunya disimpan dulu, dan selembar 5 ribu yang satunya dibawa ke sekolah sebagai uang saku.
Lucu juga waktu menuliskan laporan keuangannya. Bisa sambil praktek pelajaran matematika dengan mengurangi uang 20 ribu yang dia miliki dengan pengeluaran dia hari ini π.
Sementara miftah maunya uang 20 ribu yang dia miliki dimasukkan semua ke celengan. Saya sudah tawarkan untuk membaginya seperti khayla, tapi dia menolak. Alhasil, hari ini jajannya masih pakai uang Bunda π
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Seperti yang kemarin sudah saya sarankan, saya pecah uang 20 ribu milik khayla dengan selembar uang 10 ribu dan 2 lembar uang 5 ribu. 5 ribunya masuk ke celengan, 10 ribunya disimpan dulu, dan selembar 5 ribu yang satunya dibawa ke sekolah sebagai uang saku.
Lucu juga waktu menuliskan laporan keuangannya. Bisa sambil praktek pelajaran matematika dengan mengurangi uang 20 ribu yang dia miliki dengan pengeluaran dia hari ini π.
Sementara miftah maunya uang 20 ribu yang dia miliki dimasukkan semua ke celengan. Saya sudah tawarkan untuk membaginya seperti khayla, tapi dia menolak. Alhasil, hari ini jajannya masih pakai uang Bunda π
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Thursday, September 21, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 8
Bismilahirrahmaanirrahiim
Berhubung hari ini libur sekolah, tidak ada laporan keuangan karena saya tidak memberi khayla uang. Tapi hari ini khayla dan miftah masing-masing mendapatkan uang Rp.20.000 dari Nenek Wiwi. Karena instruksi dilevel ini latih dan percayakan, maka saya biarkan khayla memegang uang tersebut. Tapi sepertinya setengahnya dulu, khawatir semuanya akan habis dalam sehari π. Atau saya akan sarankan khayla untuk menyimpan beberapa persen dari uang tersebut untuk ditabung.
Miftah sendiri saat diberi uang, langsung bilang kalau uangnya akan ditabung. Buat beli mainan, katanya. Sama seperti kakaknya, saya akan sarankan untuk menabung sebagian besar uang itu dan memberi miftah beberapa rupiah untuk dia pakai. Mari kita lihat kelanjutannya besok π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
Wednesday, September 20, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 7
Bismilahirrahmaanirrahiim
Kalau kemarin saya memberi uang Rp.3000 sebagai bekal Khayla, hari ini saya kurangi lagi menjadi Rp.2500. Setelah saya lihat laporannya, ternyata masih ada sisa uang Rp.500. Kadang saya bingung, dikasih bekalnya minimalis, ada sisa.. tapi begitu ditambah, kok malah tidak ada sisaπ.
Tadi khayla cerita kalau Fadil, anak tetangga yang kebetulan baru masuk SD dan satu sekolah dengan khayla, bekalnya Rp.20.000. Entah setiap hari entah hanya kebetulan saja hari itu. Wah, saya kaget juga. Peraturan dari sekolah saja membolehkan siswa kelas 1 membawa uang Rp.10.000, masa sih ini membawa lebih?!
Dari kelas 1, saya memang tidak pernah memberi uang jajan yang banyak kepada khayla. Waktu kelas 1 cuma Rp.2.000. Terbilang sedikit memang, dibanding teman-temannya. Tapi entahlah..saya jujur belum percaya kalau khayla diberi uang lebih. Sehari pun bisa habis atau uangnya dibelikan barang yang aneh-aneh. Tidak ada uang untuk ditabung. Sebetulnya ada uang yang dia tabung, biasanya kalau kami datang ke rumah Nenek diKopo dan saat kami pulang, Nenek memberi uang pada khayla dan miftah. Yang paling banyak sih pastinya waktu Hari Raya Idul Fitri π.
Pagi menjelang siang, saya dan miftah pergi ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan. Pengennya sih ke salon, ngerapihin rambut miftah. Tapi miftahnya menolak terus. Ya sudahlaaaahh π
Didalam angkot, saya baru sadar kalau sandal miftah ternyata rusak. Lepas tali dibagian depannya Nggak bisa dipake lagi doonng, sol bawahnya juga sudah tipis. Akhirnya di supermarket kami membeli sandal baru. Saya terangkan kalau miftah memang butuh sendal baru. Kalau tidak beli, berarti miftah nyeker. Yang bikin saya rada kesal, karena harga sendal anaknya muahaall-mahaaalll sekalii.. tidak ada yang harganya 20 ribu π. Tapi yaa terpaksa dibeli, karena butuh... π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarus Dicari
#Level8
Kalau kemarin saya memberi uang Rp.3000 sebagai bekal Khayla, hari ini saya kurangi lagi menjadi Rp.2500. Setelah saya lihat laporannya, ternyata masih ada sisa uang Rp.500. Kadang saya bingung, dikasih bekalnya minimalis, ada sisa.. tapi begitu ditambah, kok malah tidak ada sisaπ.
Tadi khayla cerita kalau Fadil, anak tetangga yang kebetulan baru masuk SD dan satu sekolah dengan khayla, bekalnya Rp.20.000. Entah setiap hari entah hanya kebetulan saja hari itu. Wah, saya kaget juga. Peraturan dari sekolah saja membolehkan siswa kelas 1 membawa uang Rp.10.000, masa sih ini membawa lebih?!
Dari kelas 1, saya memang tidak pernah memberi uang jajan yang banyak kepada khayla. Waktu kelas 1 cuma Rp.2.000. Terbilang sedikit memang, dibanding teman-temannya. Tapi entahlah..saya jujur belum percaya kalau khayla diberi uang lebih. Sehari pun bisa habis atau uangnya dibelikan barang yang aneh-aneh. Tidak ada uang untuk ditabung. Sebetulnya ada uang yang dia tabung, biasanya kalau kami datang ke rumah Nenek diKopo dan saat kami pulang, Nenek memberi uang pada khayla dan miftah. Yang paling banyak sih pastinya waktu Hari Raya Idul Fitri π.
Pagi menjelang siang, saya dan miftah pergi ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan. Pengennya sih ke salon, ngerapihin rambut miftah. Tapi miftahnya menolak terus. Ya sudahlaaaahh π
Didalam angkot, saya baru sadar kalau sandal miftah ternyata rusak. Lepas tali dibagian depannya Nggak bisa dipake lagi doonng, sol bawahnya juga sudah tipis. Akhirnya di supermarket kami membeli sandal baru. Saya terangkan kalau miftah memang butuh sendal baru. Kalau tidak beli, berarti miftah nyeker. Yang bikin saya rada kesal, karena harga sendal anaknya muahaall-mahaaalll sekalii.. tidak ada yang harganya 20 ribu π. Tapi yaa terpaksa dibeli, karena butuh... π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarus Dicari
#Level8
Tuesday, September 19, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 6
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini saya tagih laporan keuangan pada khayla. Awalnya dia merasa keberatan, kenapa dia harus melakukan itu. Padahal sudah saya jelaskan kalau dari awal saya minta tolong, minta bantuan kepadanya untuk memcatat laporan keuangan sebagai bahan tulisan untuk laporan saya. Saya sudah ngantuk berat ingin tidur. Takutnya begitu saya bangun, khayla belum menuliskannya. Nggak ingin mengulangi kejadian rapel yang tidak disengaja lagi π .
Khayla pun mulai menulis. Waauuww, singkat dan padat. Uang jajan yang saya beri hari ini sebesar 3000 rupiah, langsung habis untuk dibelikan es campur ππ. Saldo akhir pun 0 lagi π
Pagi ini saya dan miftah pergi ke rumah salah satu anggota Tim Sejuta Cinta karena akan mensortir baju hasil sumbangan yang akan dijual lagi pada saat bazaar di acara Kuliah Umum tanggal 23 nanti. Tumben hari ini miftah tidak minta jajan. Malah saya yang menawarkannya apakah mau beli donat atau tidak saat melewati pasar sebelum kami ke Stasiun kereta Cimindi untuk naik kereta jam 8. Miftah mengangguk. Biasanya kalau sudah keluar rumah, pasti ada saja yang dia minta. Susu lah, permen lah.. tapi hari ini tidak. Baguslah..karena Bundanya belum ngambil uang di ATM dan uang yang ada mau dipakai untuk bayar angkot π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Hari ini saya tagih laporan keuangan pada khayla. Awalnya dia merasa keberatan, kenapa dia harus melakukan itu. Padahal sudah saya jelaskan kalau dari awal saya minta tolong, minta bantuan kepadanya untuk memcatat laporan keuangan sebagai bahan tulisan untuk laporan saya. Saya sudah ngantuk berat ingin tidur. Takutnya begitu saya bangun, khayla belum menuliskannya. Nggak ingin mengulangi kejadian rapel yang tidak disengaja lagi π .
Khayla pun mulai menulis. Waauuww, singkat dan padat. Uang jajan yang saya beri hari ini sebesar 3000 rupiah, langsung habis untuk dibelikan es campur ππ. Saldo akhir pun 0 lagi π
Pagi ini saya dan miftah pergi ke rumah salah satu anggota Tim Sejuta Cinta karena akan mensortir baju hasil sumbangan yang akan dijual lagi pada saat bazaar di acara Kuliah Umum tanggal 23 nanti. Tumben hari ini miftah tidak minta jajan. Malah saya yang menawarkannya apakah mau beli donat atau tidak saat melewati pasar sebelum kami ke Stasiun kereta Cimindi untuk naik kereta jam 8. Miftah mengangguk. Biasanya kalau sudah keluar rumah, pasti ada saja yang dia minta. Susu lah, permen lah.. tapi hari ini tidak. Baguslah..karena Bundanya belum ngambil uang di ATM dan uang yang ada mau dipakai untuk bayar angkot π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Monday, September 18, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 5
Bismillahirrahmaanirrahiim
Back to life, back to reality. Kembali ke sekolah, kembali ke uang jajan yang cuma Rp. 2500 π.
Saya tagih laporan keuangan hari ini. Untuk penulisan sih sudah OK. Saya tidak perlu menjelaskan lagi apa yang harus diisi ditiap kolom. Saya pikir Khayla sudah paham. Tapi tetaapp, saldo akhirnya Rp.0 π. Kebetulan Pak Suami liat juga laporan keuangan itu. Lalu beliau bilang saldo akhirnya jangan 0 terus. Ya jadinya nggak akan nambah-nambah π
Miftah sadar betul kalau dia punya uang yang disimpan di celengan. Sebenernya celengan yang sudah dibongkar siihh..jadinya si uang bisa diambil kapanpun juga π. Lalu tadi pagi, selagi mengerjakan tesisnya, Pa Suami ingin santai sejenak dengan membeli cemilan ke minimarket. Kalau soal begini, Miftah langsung semangat ingin ikut. Ayah tanya "punya uangnya nggak?". "Punya", jawab Miftah yakin. Dia pun lari sambil membawa celengan miliknya dan meminta ijin pada saya untuk membelanjakan selembar uang yang dia ambil dari celengan. Tapi sekarang saya baru tau, kalau uang itu masih utuh, ada di rak, didekat vas bunga. Ayahnya masih berbaik hati agar miftah tetap menyimpan uangnya...
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Back to life, back to reality. Kembali ke sekolah, kembali ke uang jajan yang cuma Rp. 2500 π.
Saya tagih laporan keuangan hari ini. Untuk penulisan sih sudah OK. Saya tidak perlu menjelaskan lagi apa yang harus diisi ditiap kolom. Saya pikir Khayla sudah paham. Tapi tetaapp, saldo akhirnya Rp.0 π. Kebetulan Pak Suami liat juga laporan keuangan itu. Lalu beliau bilang saldo akhirnya jangan 0 terus. Ya jadinya nggak akan nambah-nambah π
Miftah sadar betul kalau dia punya uang yang disimpan di celengan. Sebenernya celengan yang sudah dibongkar siihh..jadinya si uang bisa diambil kapanpun juga π. Lalu tadi pagi, selagi mengerjakan tesisnya, Pa Suami ingin santai sejenak dengan membeli cemilan ke minimarket. Kalau soal begini, Miftah langsung semangat ingin ikut. Ayah tanya "punya uangnya nggak?". "Punya", jawab Miftah yakin. Dia pun lari sambil membawa celengan miliknya dan meminta ijin pada saya untuk membelanjakan selembar uang yang dia ambil dari celengan. Tapi sekarang saya baru tau, kalau uang itu masih utuh, ada di rak, didekat vas bunga. Ayahnya masih berbaik hati agar miftah tetap menyimpan uangnya...
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Sunday, September 17, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 4
Bismillahirrahmanirrahiim
Hari ini ada event Family Fun Day yang diadakan dalam rangkaian acara Gebyar IIP Bandung. Kebetulan saya mendapat amanah untuk jaga stand Sejuta Cinta. Karena suami masih bekerja, anak-anak pun ikut saya. Sekalian mereka bermain juga. Sudah bisa ditebak siihh, pasti pengeluaran hari ini bakalan lebih, karena banyak booth permainan dan pastinya acara jajan ππ.
Seperti yang saya duga, mereka mulai minta jajan. Saya beri mereka uang masing-masing 10 ribu rupiah. Maksudnya biar mereka tidak bolak-balik minta uang lagi. Saya lihat khayla membeli sebungkus makaroni goreng dan miftah membeli sebotol minuman.
Lalu mulailah, mereka minta main di wahana Rumah Balon. Karena tiketnya 15 ribu, tidak mungkin memakai uang yang saya berikan π . Selesai bermain diwahana tersebut, mereka kembali ke stand. Beberapa saat kemudian, khayla ingin bermain panahan. Karena tiketnya 5 ribu, saya suruh khayla untuk membeli sendiri tiketnya dengan memakai uang yang dia punya. Tidak seperti tadi, kali ini miftah tidak ingin ikut bermain dan tetap di stand bersama saya.
Siang harinya khayla kembali minta uang, katanya ingin membeli permen. Saya tanya berapa sisa uang yang dia punya. Saya tanya juga berapa sisa uang yang miftah punya. Kalau khayla memang sisanya tidak banyak karena sudah bermain panahan. Sedangkan miftah, saya tebak ada 6 ribu lagi yang dia punya. Tapi saya kaget ternyata uangnya tidak ada. Padahal saya sudah ingatkan dari awal kepada mereka untuk menyimpan uang di tas khayla. Tapi tidak mereka lakukan. Saat itu khayla memegang uang 4 ribu dan ingin beli permen yang harganya 7500. Saya katakan pada dia untuk membeli apapun yang sesuai dengan jumlah uang yang dia miliki. Tapi dia merengek-rengek terus. Sebenernya saya malas untuk menuruti keinginannya. Tapi saya malu karena kami sedang berada ditempat umum dan banyak teman-teman yang saya kenal ππ. Akhirnya saya memberinya uang 4 ribu dan miftah 5 ribu. Saya katakan kalau ini adalah terakhir dihari ini saya memberi mereka uang.
Saya ceritakan kejadian ini pada suami didepan khayla dan miftah. Saya jelaskan pada mereka, keinginan dan kebutuhan itu berbeda. Kalau kita hanya memikirkan keinginan, tidak akan ada habis-habisnya. Kita harus bisa memilah dan memilih mana itu kebutuhan, mana itu keinginan. Dan sesuaikan pengeluaran dengan uang yang kita miliki, jangan memaksakan untuk membeli barang-barang yang mahal. Hari ini memang pengecualian, besok kalau sudah sekolah, uang jajannya kembali lagi ke 2500 π☺
#KuliahBunSayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Hari ini ada event Family Fun Day yang diadakan dalam rangkaian acara Gebyar IIP Bandung. Kebetulan saya mendapat amanah untuk jaga stand Sejuta Cinta. Karena suami masih bekerja, anak-anak pun ikut saya. Sekalian mereka bermain juga. Sudah bisa ditebak siihh, pasti pengeluaran hari ini bakalan lebih, karena banyak booth permainan dan pastinya acara jajan ππ.
Seperti yang saya duga, mereka mulai minta jajan. Saya beri mereka uang masing-masing 10 ribu rupiah. Maksudnya biar mereka tidak bolak-balik minta uang lagi. Saya lihat khayla membeli sebungkus makaroni goreng dan miftah membeli sebotol minuman.
Lalu mulailah, mereka minta main di wahana Rumah Balon. Karena tiketnya 15 ribu, tidak mungkin memakai uang yang saya berikan π . Selesai bermain diwahana tersebut, mereka kembali ke stand. Beberapa saat kemudian, khayla ingin bermain panahan. Karena tiketnya 5 ribu, saya suruh khayla untuk membeli sendiri tiketnya dengan memakai uang yang dia punya. Tidak seperti tadi, kali ini miftah tidak ingin ikut bermain dan tetap di stand bersama saya.
Siang harinya khayla kembali minta uang, katanya ingin membeli permen. Saya tanya berapa sisa uang yang dia punya. Saya tanya juga berapa sisa uang yang miftah punya. Kalau khayla memang sisanya tidak banyak karena sudah bermain panahan. Sedangkan miftah, saya tebak ada 6 ribu lagi yang dia punya. Tapi saya kaget ternyata uangnya tidak ada. Padahal saya sudah ingatkan dari awal kepada mereka untuk menyimpan uang di tas khayla. Tapi tidak mereka lakukan. Saat itu khayla memegang uang 4 ribu dan ingin beli permen yang harganya 7500. Saya katakan pada dia untuk membeli apapun yang sesuai dengan jumlah uang yang dia miliki. Tapi dia merengek-rengek terus. Sebenernya saya malas untuk menuruti keinginannya. Tapi saya malu karena kami sedang berada ditempat umum dan banyak teman-teman yang saya kenal ππ. Akhirnya saya memberinya uang 4 ribu dan miftah 5 ribu. Saya katakan kalau ini adalah terakhir dihari ini saya memberi mereka uang.
Saya ceritakan kejadian ini pada suami didepan khayla dan miftah. Saya jelaskan pada mereka, keinginan dan kebutuhan itu berbeda. Kalau kita hanya memikirkan keinginan, tidak akan ada habis-habisnya. Kita harus bisa memilah dan memilih mana itu kebutuhan, mana itu keinginan. Dan sesuaikan pengeluaran dengan uang yang kita miliki, jangan memaksakan untuk membeli barang-barang yang mahal. Hari ini memang pengecualian, besok kalau sudah sekolah, uang jajannya kembali lagi ke 2500 π☺
#KuliahBunSayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Saturday, September 16, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 3
Bismillahirrahmaanirrahiim
Dihari ke-3, Khayla masih ada ragu dalam mengisi kolom dilaporan keuangan. Akhirnya saya bimbing lagi mengisinya. Dari 2500 rupiah yang saya berikan, 2000 rupiahnya dia belikan kue roll. Tersisa 500 rupiah. Tapi ternyata kakak kelasnya ada yang memberinya 500 rupiah. Awalnya saya tidak percaya. Masa sih, ada yang mau memberikan uang pada khayla. Jangan-jangan khayla yang meminta. Tapi khayla bilang tidak. Uang memang diberi oleh temannya itu. Ya sudah saya percaya saja. Uang khayla bertambah jadi 1000. Tapi tidak lama, karena semua sisa uangnya dibelikan permen. Saldo hari ini pun 0 lagi ππ.
Saat saya dan miftah ada diangkot dalam perjalanan menuju rumah, miftah bilang dia melihat mainan Lego Thomas dan dia ingin membelinya. Perasaan, saya tidak melihat ada toko yang menjual mainan. Kok miftah bisa ngomong seperti itu... sampai dirumah, permintaannya diulang-ulang lagi. Saya bilang, kita tidak harus langsung membeli apa yang kita inginkan. Lagipula lego itu bentuknya kecil-kecil. Saya tidak yakin kalau miftah mampu menyusunnya. Yang sudah-sudah juga mainannya malah terbuang. Tapi miftah teruss saja bilang kalau dia mau lego Thomas. Akhirnya sih teralihkan, begitu saya pergi ke warung. Karena pikirnya, kalau dia ikut saya ke warung, dia pasti bisa jajan, membeli yang dia inginkan. Sesampainya diwarung, bukan jajanan yang dia minta, tapi pisang untuk diolah jadi pisang goreng π. Sementara khayla minta buah jambu batu. Karena bukan jajanan, maka saya kabulkan permintaan mereka π
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Dihari ke-3, Khayla masih ada ragu dalam mengisi kolom dilaporan keuangan. Akhirnya saya bimbing lagi mengisinya. Dari 2500 rupiah yang saya berikan, 2000 rupiahnya dia belikan kue roll. Tersisa 500 rupiah. Tapi ternyata kakak kelasnya ada yang memberinya 500 rupiah. Awalnya saya tidak percaya. Masa sih, ada yang mau memberikan uang pada khayla. Jangan-jangan khayla yang meminta. Tapi khayla bilang tidak. Uang memang diberi oleh temannya itu. Ya sudah saya percaya saja. Uang khayla bertambah jadi 1000. Tapi tidak lama, karena semua sisa uangnya dibelikan permen. Saldo hari ini pun 0 lagi ππ.
Saat saya dan miftah ada diangkot dalam perjalanan menuju rumah, miftah bilang dia melihat mainan Lego Thomas dan dia ingin membelinya. Perasaan, saya tidak melihat ada toko yang menjual mainan. Kok miftah bisa ngomong seperti itu... sampai dirumah, permintaannya diulang-ulang lagi. Saya bilang, kita tidak harus langsung membeli apa yang kita inginkan. Lagipula lego itu bentuknya kecil-kecil. Saya tidak yakin kalau miftah mampu menyusunnya. Yang sudah-sudah juga mainannya malah terbuang. Tapi miftah teruss saja bilang kalau dia mau lego Thomas. Akhirnya sih teralihkan, begitu saya pergi ke warung. Karena pikirnya, kalau dia ikut saya ke warung, dia pasti bisa jajan, membeli yang dia inginkan. Sesampainya diwarung, bukan jajanan yang dia minta, tapi pisang untuk diolah jadi pisang goreng π. Sementara khayla minta buah jambu batu. Karena bukan jajanan, maka saya kabulkan permintaan mereka π
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Friday, September 15, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Day 2
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari kedua ini khayla masih keliru membuat laporan keuangannya. Akhirnya saya bimbing lagi. Apa yang diisi dikolom Keterangan, berapa nilai yang harus diisi dikolom Pemasukan, berapa nilai yang diisi dikolom Pengeluaran, dan berapa nilai yang diisi dikolom Saldo Akhir. Kemarin saya beri uang jajan Rp.2.500 dan masih ada sisa Rp.500. Hari ini saya beri Rp.3.000, sengaja ingin tahu apakah ada sisa lagi atau tidak. Setelah merinci untuk apa saja uang itu digunakan, ternyata...tidak bersisa sama sekali. Saldo akhirnya 0 ππ.
Sementara Si Kecil Miftah, selalu berkata kalau dia ingin membeli mainan baru. Sebenarnya dia punya celengan, uangnya dia dapat saat Hari Raya Idul Fitri kemarin. Dan dia bilang dia akan beli mainan yang dia mau dengan uang tabungannya itu π. Tapi tentu saja tidak langsung kami kabulkan. Menunggu saat yang tepat untuk membelanjakan tabungannya itu.
#KuliahBunSayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Hari kedua ini khayla masih keliru membuat laporan keuangannya. Akhirnya saya bimbing lagi. Apa yang diisi dikolom Keterangan, berapa nilai yang harus diisi dikolom Pemasukan, berapa nilai yang diisi dikolom Pengeluaran, dan berapa nilai yang diisi dikolom Saldo Akhir. Kemarin saya beri uang jajan Rp.2.500 dan masih ada sisa Rp.500. Hari ini saya beri Rp.3.000, sengaja ingin tahu apakah ada sisa lagi atau tidak. Setelah merinci untuk apa saja uang itu digunakan, ternyata...tidak bersisa sama sekali. Saldo akhirnya 0 ππ.
Sementara Si Kecil Miftah, selalu berkata kalau dia ingin membeli mainan baru. Sebenarnya dia punya celengan, uangnya dia dapat saat Hari Raya Idul Fitri kemarin. Dan dia bilang dia akan beli mainan yang dia mau dengan uang tabungannya itu π. Tapi tentu saja tidak langsung kami kabulkan. Menunggu saat yang tepat untuk membelanjakan tabungannya itu.
#KuliahBunSayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Thursday, September 14, 2017
Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini
Bismillahirrahmaanirrahiim
Begitu tahu Tantangan 10 Hari di Level 8 ini, saya langsung minta tolong pada Khayla untuk membuat laporan keuangan sederhana dari uang yang dia miliki.
Sebenarnya uang jajan dia perhari tidak banyak. Karena disekolah sudah disediakan catering, saya pikir uang jajannya tidak perlu banyak-banyak. Mau punya uang berapapun, ujungnya ya pasti habis. Apalagi mengingat anaknya gampang tergoda untuk beli ini itu, padahal tidak dia butuhkan.
Laporan keuangannya saya bagi menjadi 5 kolom. Tanggal, Keterangan, Pemasukan, Pengeluaran dan Saldo Akhir. Lalu saya jelaskan apa itu Pemasukan, Pengeluaran, dan Saldo Akhir. Saya kira dia sudah mengerti. Begitu malam harinya saya cek, saya pun mengernyitkan dahi melihat laporannya ππ. Akhirnya saya minta dia perbaiki lagi catatannya sambil diterangkan lagi apa yang harus ditulis ditiap kolomnya. Surprise, dari uang 2500 yang saya kasih, ternyata masih tersisa 500 rupiah π.
#KuliahBunSayIIP
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Begitu tahu Tantangan 10 Hari di Level 8 ini, saya langsung minta tolong pada Khayla untuk membuat laporan keuangan sederhana dari uang yang dia miliki.
Sebenarnya uang jajan dia perhari tidak banyak. Karena disekolah sudah disediakan catering, saya pikir uang jajannya tidak perlu banyak-banyak. Mau punya uang berapapun, ujungnya ya pasti habis. Apalagi mengingat anaknya gampang tergoda untuk beli ini itu, padahal tidak dia butuhkan.
Laporan keuangannya saya bagi menjadi 5 kolom. Tanggal, Keterangan, Pemasukan, Pengeluaran dan Saldo Akhir. Lalu saya jelaskan apa itu Pemasukan, Pengeluaran, dan Saldo Akhir. Saya kira dia sudah mengerti. Begitu malam harinya saya cek, saya pun mengernyitkan dahi melihat laporannya ππ. Akhirnya saya minta dia perbaiki lagi catatannya sambil diterangkan lagi apa yang harus ditulis ditiap kolomnya. Surprise, dari uang 2500 yang saya kasih, ternyata masih tersisa 500 rupiah π.
#KuliahBunSayIIP
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Thursday, September 7, 2017
Aliran Rasa Semua Anak Adalah Bintang
Bismillahirrahmaanirrahim
Materi kali ini semakin menyadarkan saya kalau setiap anak itu memang unik. Biarpun adik kakak, tapi belum tentu sama. Baik itu kepribadiannya, kebiasaannya atau kesukaannya. Ini terlihat dari kedua anak saya.
Si Sulung Khayla, biarpun umurnya sudah 8 tahun, tapi masih sering menangis. Seringnya membesar-besarkan masalah yang menurut kami sepele. Adaaaa saja alasan dan kata-kata yang dia ucapkan yang kadang bikin kami menepuk dahi dan mengelus dada. Kadang juga seperti tidak punya semangat dan motivasi untuk mengerjakan sesuatu. Padahal saya sudah memberi motivasi, saran, atau solusi dengan mempraktekkan ilmu yang saya dapat dari materi Bunda Sayang. Tapi kadang tidak mempan. Bahkan kadang saya tidak mengerti dengan jalan pikirannya π.
Miftah divonis Speech Delay pada usia 20 bulan. Yang awalnya dia hanya banyak diam, sedikit-sedikit mau bersuara dan sekarang Alhamdulillah sudah mulai cerewet. Tapi ada yang saya rasa masih mengganjal yaitu ketidakpercayaan dirinya terutama jika berhadapan dengan orang baru, apalagi di lingkungan yang baru juga. Saya selalu menyemangati miftah untuk lebih berani dan tidak malu untuk bermain dengan yang lain.
Saya percaya fase ini harus saya jalani. Walaupun kadang saya tidak bisa sabar, walaupun saya sering marah kepada anak, tapi saya selalu mendoakan yang terbaik untuk mereka. Dengan kekurangan dan kelebihan mereka, saya berharap mereka jadi orang baik yang dapat memberi manfaat bagi bagi orang disekitar mereka.
Materi kali ini semakin menyadarkan saya kalau setiap anak itu memang unik. Biarpun adik kakak, tapi belum tentu sama. Baik itu kepribadiannya, kebiasaannya atau kesukaannya. Ini terlihat dari kedua anak saya.
Si Sulung Khayla, biarpun umurnya sudah 8 tahun, tapi masih sering menangis. Seringnya membesar-besarkan masalah yang menurut kami sepele. Adaaaa saja alasan dan kata-kata yang dia ucapkan yang kadang bikin kami menepuk dahi dan mengelus dada. Kadang juga seperti tidak punya semangat dan motivasi untuk mengerjakan sesuatu. Padahal saya sudah memberi motivasi, saran, atau solusi dengan mempraktekkan ilmu yang saya dapat dari materi Bunda Sayang. Tapi kadang tidak mempan. Bahkan kadang saya tidak mengerti dengan jalan pikirannya π.
Miftah divonis Speech Delay pada usia 20 bulan. Yang awalnya dia hanya banyak diam, sedikit-sedikit mau bersuara dan sekarang Alhamdulillah sudah mulai cerewet. Tapi ada yang saya rasa masih mengganjal yaitu ketidakpercayaan dirinya terutama jika berhadapan dengan orang baru, apalagi di lingkungan yang baru juga. Saya selalu menyemangati miftah untuk lebih berani dan tidak malu untuk bermain dengan yang lain.
Saya percaya fase ini harus saya jalani. Walaupun kadang saya tidak bisa sabar, walaupun saya sering marah kepada anak, tapi saya selalu mendoakan yang terbaik untuk mereka. Dengan kekurangan dan kelebihan mereka, saya berharap mereka jadi orang baik yang dapat memberi manfaat bagi bagi orang disekitar mereka.
Sunday, August 27, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 10
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, setelah malam tadi Miftah minum obat, hari ini suhu badannya sudah normal kembali dan dia bangun tidur dengan senyum diwajah.
Seperti yang saya janjikan, tadi saya membelikannya bola sepak. Miftah terlihat senang sekali. Bolanya langsung dimainkan berdua bersama khayla.
Menjelang siang kami pergi ke tempat yang sudah lama ingin kami kunjungi yaitu Bale Apung Sangkuriang, satu tempat makan terapung di daerah Batujajar. Untuk ke Bale Apung tersebut kita harus menaiki perahu yang khusus mengantarkan orang-orang yang akan makan di Bale Apung dan kembali ke darat. Seingat saya, ini pengalaman pertama kami bersama-sama menaiki perahu. Ayah, khayla dan miftah sengaja memilih duduk di dek perahu, bukan ditempat duduk yang telah disediakan.
Seperti umumnya di rumah makan khas sunda, di bale apung ini juga ada banyak ikan yang dipelihara dan bisa diberi makan. Ikan yang ada antara lain ikan patin, ikan lele dan ikan nila. Pemandangan ini menarik perhatian miftah dan khayla. Saya juga baru tahu kalau ikan patin itu ternyata agresif soal makanan dan bergeraknya cepat sekali. Selesai makan, kami pun kembali menaiki perahu dan mereka bertiga kembali duduk di dek kapal π.
Sesampainya dirumah, khayla dan miftah kembali bermain bola. Mainnya lebih seru lagi karena sore itu banyak teman-teman yang sedang bermain juga. Memang semenjak liburan sekolah kemarin, khayla dan miftah jadi lebih sering bermain diluar. Temannya pun bertambah. Saya melihat ini sebagai hal yang positif terutama bagi miftah. Karena kepercayaan diri miftah masih kurang, saya berharap sedikit-sedikit akan muncul keberanian dan kepercayaan dirinya. Untuk khayla juga, karena termasuk anak yang umurnya lebih besar, harapannya dia bisa memberi contoh yang baik, bisa mengambil keputusan dan mencari solusi dengan memakai logikanya. Setiap anak memang unik, tidak ada yang sama. Sebagai orangtua, kita hanya bisa mendampingi, mengarahkan dan tidak lupa mendoakan anak-anak kita.
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Alhamdulillah, setelah malam tadi Miftah minum obat, hari ini suhu badannya sudah normal kembali dan dia bangun tidur dengan senyum diwajah.
Seperti yang saya janjikan, tadi saya membelikannya bola sepak. Miftah terlihat senang sekali. Bolanya langsung dimainkan berdua bersama khayla.
Menjelang siang kami pergi ke tempat yang sudah lama ingin kami kunjungi yaitu Bale Apung Sangkuriang, satu tempat makan terapung di daerah Batujajar. Untuk ke Bale Apung tersebut kita harus menaiki perahu yang khusus mengantarkan orang-orang yang akan makan di Bale Apung dan kembali ke darat. Seingat saya, ini pengalaman pertama kami bersama-sama menaiki perahu. Ayah, khayla dan miftah sengaja memilih duduk di dek perahu, bukan ditempat duduk yang telah disediakan.
Seperti umumnya di rumah makan khas sunda, di bale apung ini juga ada banyak ikan yang dipelihara dan bisa diberi makan. Ikan yang ada antara lain ikan patin, ikan lele dan ikan nila. Pemandangan ini menarik perhatian miftah dan khayla. Saya juga baru tahu kalau ikan patin itu ternyata agresif soal makanan dan bergeraknya cepat sekali. Selesai makan, kami pun kembali menaiki perahu dan mereka bertiga kembali duduk di dek kapal π.
Sesampainya dirumah, khayla dan miftah kembali bermain bola. Mainnya lebih seru lagi karena sore itu banyak teman-teman yang sedang bermain juga. Memang semenjak liburan sekolah kemarin, khayla dan miftah jadi lebih sering bermain diluar. Temannya pun bertambah. Saya melihat ini sebagai hal yang positif terutama bagi miftah. Karena kepercayaan diri miftah masih kurang, saya berharap sedikit-sedikit akan muncul keberanian dan kepercayaan dirinya. Untuk khayla juga, karena termasuk anak yang umurnya lebih besar, harapannya dia bisa memberi contoh yang baik, bisa mengambil keputusan dan mencari solusi dengan memakai logikanya. Setiap anak memang unik, tidak ada yang sama. Sebagai orangtua, kita hanya bisa mendampingi, mengarahkan dan tidak lupa mendoakan anak-anak kita.
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Saturday, August 26, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 9
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari Sabtu adalah hari bebas menonton TV untuk Khayla. Beberapa waktu yang lalu saya sengaja memindahkan TV karena khayla susah sekali kalau disuruh mandi sore atau shalat. Saking seringnya sampai saya kesal dan akhirnya mencabut kabel-kabel yang tersambung ke TV. Awalnya dia memang protes, tapi lama kelamaaan dia mau menerima.
Kebetulan hari ini ada acara anak Du bi du bi dam di RTV. Acara yang berisi lagu, gerak dan tari ini jadi salah satu acara favorit khayla. Dia selalu semangat mengikuti gaya tarian yang diperagakan. Apalagi kalau lagunya pun dia hapal. Tapi suara khayla sih nggak bagus-bagus amat. Malahan kadang suaranya seperti yang serak π
Tadinya hari ini saya mau beli bola sepak untuk miftah. Karena dia sudah berkali-kali memintanya tapi saya menundanya. Begitu mau beli..eehh anaknya malah demam. Dari siang terlihat muyung terus. Tapi Alhamdulillah makan mah mau. Tadi malah sempat joget-joget ketika ada lagu baru di serial upin ipin. Agar sakitnya tidak berkepanjangan, saya pun memberinya obat penurun panas. Mudah-mudahan besok atau lusa miftah sudah sehat seperti biasa
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSay
#BintangKeluarga
Hari Sabtu adalah hari bebas menonton TV untuk Khayla. Beberapa waktu yang lalu saya sengaja memindahkan TV karena khayla susah sekali kalau disuruh mandi sore atau shalat. Saking seringnya sampai saya kesal dan akhirnya mencabut kabel-kabel yang tersambung ke TV. Awalnya dia memang protes, tapi lama kelamaaan dia mau menerima.
Kebetulan hari ini ada acara anak Du bi du bi dam di RTV. Acara yang berisi lagu, gerak dan tari ini jadi salah satu acara favorit khayla. Dia selalu semangat mengikuti gaya tarian yang diperagakan. Apalagi kalau lagunya pun dia hapal. Tapi suara khayla sih nggak bagus-bagus amat. Malahan kadang suaranya seperti yang serak π
Tadinya hari ini saya mau beli bola sepak untuk miftah. Karena dia sudah berkali-kali memintanya tapi saya menundanya. Begitu mau beli..eehh anaknya malah demam. Dari siang terlihat muyung terus. Tapi Alhamdulillah makan mah mau. Tadi malah sempat joget-joget ketika ada lagu baru di serial upin ipin. Agar sakitnya tidak berkepanjangan, saya pun memberinya obat penurun panas. Mudah-mudahan besok atau lusa miftah sudah sehat seperti biasa
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSay
#BintangKeluarga
Friday, August 25, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 8
Bismillahirrahmaanirrahiim
Masya Allah, tadi malam saya tidur dan nggak ingat kalau mau setor tantangan dihari ke 8 π’π’.
Jadi ceritanya saya akan pergi berbelanja kebutuhan untuk olshop saya. Pengennya sih banyak tempat yang saya datangi, tapi ternyata waktunya tidak memungkinkan. Pagi harinya mengisi dulu program Jumat Hangat di WAG Bunda Sayang Bandung 2. Itupun telat karena saya menunggu opening dari pejabat kelas. Saya japri Teh Atin, eehh Teh Atin pikir, saya mau langsung aja membuka programnya π. Hadeuuhh mana saya berani, merasa nggak punya wewenang π. Sebelumnya, mendadak disuruh Pak Suami untuk membungkus dan mengirim paket, sementara dusnya tidak ada. Untungnya sudah ada warung yang buka dan pemiliknya berbaik hati memberikan dus untuk saya.
Setelah Program Jumat Hangat selesai, saya dan miftah pun pergi untuk mengantarkan paket dan melanjutkan perjalanan ke Alun-alun Bandung. Seperti biasa, kami naik bis Damri. Alat transportasi ini jadi salah satu favoritnya miftah selain kereta naik. Sebelum bisa naik bis, kami harus naik angkot terlebih dahulu. Sekarang-sekarang ini miftah maunya duduk dekat jendela. Mungkin enak karena bisa merasakan hembusan angin π. Saking enaknya, saya lihat mata miftah sudah sayu. Waahh..sudah ngantuk lagi? Biasanya ini belum waktu tidurnya. Miftah pun saya pangku. Turun dari angkot, saya berjalan beberapa meter untuk sampai ke jalan utama. Sayang sekali sepertinya bis ke Bandung sudah lewat sehingga saya harus menunggu cukup lama untuk bisa naik bis berikutnya. Menunggunya sambil berdiri dan menggendong miftah yang sedang tertidur. Pegelnyaaa... π₯.
Miftah akhirnya bangun begitu kami sudah sampai di Alun-alun Bandung. Toko yang jadi tujuan saya tidak begitu jauh dari Halte bis. Itu sebabnya saya senang kalau ke sini. Ya sekalian belanja, ya sekalian ngajak miftah jalan-jalan π. Saya berikan bekal makanan dan menyuruh miftah untuk duduk karena biasanya saya akan lama belanjanya mengingat toko ini selalu ramai. Tidak terasa sudah jam 13.30. Saya belum shalat dan miftah belum makan siang. Diluar toko ada pedagang yang menjual sosis berukuran besar dan miftah merengek-rengek ingin membeli sosis itu. Bukannya ga mau beli, tapi Alun-alun kan termasuk Zona Merah, tidak boleh ada PKL dan yang ketahuan belanja dari PKL akan dikenakan denda. Awal-awalnya peraturan ini memang berjalan. Tapi lama kelamaan, PKL mulai bermunculan lagi. Padahal petugas SatPol PP selalu ada diseputaran Alun-alun.
Akhirnya saya tawarkan pada miftah untuk membeli sosis di RM Ampera, sekalian saya mau numpang shalat. Untungnya miftah mau. Sembari menunggu saya shalat, saya suruh miftah untuk memakan nasi dan sosisnya. Sosisnya sudah pasti habis, nasinya? Masih utuh.. π.
Dari situ kami kembali ke Halte Bis. Lagi-lagi ketinggalan bis. Bis menuju Ciburuy sudah pergi dan terpaksa kami menunggu bis selanjutnya datang. Tapi miftah sih happy-happy aja. Bisa melihat kendaraan yang lalu lalang. Ada Ambulance, mobil polisi, selain tentunya bis-bis damri. Tiap ada yang datang dia bertanya "bis itu mau kemana?". "Kalau yang itu mau kemana?". Begitulah.. π. Dalam hati bersyukur juga tadi dia sudah tidur cukup lama, jadinya sekarang batrenya fully charge ya, kalau HP mah.. π.
Bis Ciburuy pun datang, saya langsung menggendong miftah agar kami bisa cepat masuk dan masih kebagian tempat duduk. Saya ajak miftah untuk duduk dipaling belakang yang kursinya lebih tinggi, disamping jendela, supaya pemandangannya luas dan bahkan miftah bisa berdiri π. Tumben, bisnya langsung pergi, biasanya lama menunggu penumpang dulu. Syukur lah, biar bisa cepat pulang ke rumah. Disepanjang perjalanan miftah tidak berhenti berceloteh. Apa yang dia lihat pasti dia komentari. Ada toko mainan, dia bilang "mau beli beko remot disini..". Kadang diselingi juga dengan menyanyi lagu-lagu yang pengucapan liriknya pun belum dia bisa ππ. Sepertinya dia sudah hapal dengan rute bis. Dia tahu kalau kita akan melewati tempat yang banyak beko-nya. Miftah seneng banget sama yang namanya beko. Mungkin karena laki-laki ya..sukanya sama kendaraan. Tiba di daerah Cibeureum, dia tanya apa nama jalan ini. Dan dia bilang kalau rumah Neneknya ada disini. Memang betul, Nenek dari Ayah tinggal didaerah Cibeureum. "Deket yey kleta api" lanjutnya. Memang iya juga, tidak jauh dari rumah Nenek, ada rel kereta api.
Begitulah cerita kami dihari Jumat kemarin. Sepertinya kami lelah, sehingga kami tidur cepat dan saya lupa menulis setoran hari ke 8 ππ.
Oiya, tadi buka-buka buku pelajaran Khayla. Ada Buku mata pelajaran PK atau Pendidikan Karakter. Disitu ada kertas-kecil dengan tulisan-tulisan. Rupanya itu dibuat oleh teman-temannya. Isi tulisannya macam-macam, tapi intinya khayla itu orangnya baik karena suka membagi makanan, mengajak bermain, suka menolong, dan meminjamkan barang. Hmm..semoga karakter-karakter yang baik, selalu ada di pribadi anak-anak saya. Aamiin...
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Masya Allah, tadi malam saya tidur dan nggak ingat kalau mau setor tantangan dihari ke 8 π’π’.
Jadi ceritanya saya akan pergi berbelanja kebutuhan untuk olshop saya. Pengennya sih banyak tempat yang saya datangi, tapi ternyata waktunya tidak memungkinkan. Pagi harinya mengisi dulu program Jumat Hangat di WAG Bunda Sayang Bandung 2. Itupun telat karena saya menunggu opening dari pejabat kelas. Saya japri Teh Atin, eehh Teh Atin pikir, saya mau langsung aja membuka programnya π. Hadeuuhh mana saya berani, merasa nggak punya wewenang π. Sebelumnya, mendadak disuruh Pak Suami untuk membungkus dan mengirim paket, sementara dusnya tidak ada. Untungnya sudah ada warung yang buka dan pemiliknya berbaik hati memberikan dus untuk saya.
Setelah Program Jumat Hangat selesai, saya dan miftah pun pergi untuk mengantarkan paket dan melanjutkan perjalanan ke Alun-alun Bandung. Seperti biasa, kami naik bis Damri. Alat transportasi ini jadi salah satu favoritnya miftah selain kereta naik. Sebelum bisa naik bis, kami harus naik angkot terlebih dahulu. Sekarang-sekarang ini miftah maunya duduk dekat jendela. Mungkin enak karena bisa merasakan hembusan angin π. Saking enaknya, saya lihat mata miftah sudah sayu. Waahh..sudah ngantuk lagi? Biasanya ini belum waktu tidurnya. Miftah pun saya pangku. Turun dari angkot, saya berjalan beberapa meter untuk sampai ke jalan utama. Sayang sekali sepertinya bis ke Bandung sudah lewat sehingga saya harus menunggu cukup lama untuk bisa naik bis berikutnya. Menunggunya sambil berdiri dan menggendong miftah yang sedang tertidur. Pegelnyaaa... π₯.
Miftah akhirnya bangun begitu kami sudah sampai di Alun-alun Bandung. Toko yang jadi tujuan saya tidak begitu jauh dari Halte bis. Itu sebabnya saya senang kalau ke sini. Ya sekalian belanja, ya sekalian ngajak miftah jalan-jalan π. Saya berikan bekal makanan dan menyuruh miftah untuk duduk karena biasanya saya akan lama belanjanya mengingat toko ini selalu ramai. Tidak terasa sudah jam 13.30. Saya belum shalat dan miftah belum makan siang. Diluar toko ada pedagang yang menjual sosis berukuran besar dan miftah merengek-rengek ingin membeli sosis itu. Bukannya ga mau beli, tapi Alun-alun kan termasuk Zona Merah, tidak boleh ada PKL dan yang ketahuan belanja dari PKL akan dikenakan denda. Awal-awalnya peraturan ini memang berjalan. Tapi lama kelamaan, PKL mulai bermunculan lagi. Padahal petugas SatPol PP selalu ada diseputaran Alun-alun.
Akhirnya saya tawarkan pada miftah untuk membeli sosis di RM Ampera, sekalian saya mau numpang shalat. Untungnya miftah mau. Sembari menunggu saya shalat, saya suruh miftah untuk memakan nasi dan sosisnya. Sosisnya sudah pasti habis, nasinya? Masih utuh.. π.
Dari situ kami kembali ke Halte Bis. Lagi-lagi ketinggalan bis. Bis menuju Ciburuy sudah pergi dan terpaksa kami menunggu bis selanjutnya datang. Tapi miftah sih happy-happy aja. Bisa melihat kendaraan yang lalu lalang. Ada Ambulance, mobil polisi, selain tentunya bis-bis damri. Tiap ada yang datang dia bertanya "bis itu mau kemana?". "Kalau yang itu mau kemana?". Begitulah.. π. Dalam hati bersyukur juga tadi dia sudah tidur cukup lama, jadinya sekarang batrenya fully charge ya, kalau HP mah.. π.
Bis Ciburuy pun datang, saya langsung menggendong miftah agar kami bisa cepat masuk dan masih kebagian tempat duduk. Saya ajak miftah untuk duduk dipaling belakang yang kursinya lebih tinggi, disamping jendela, supaya pemandangannya luas dan bahkan miftah bisa berdiri π. Tumben, bisnya langsung pergi, biasanya lama menunggu penumpang dulu. Syukur lah, biar bisa cepat pulang ke rumah. Disepanjang perjalanan miftah tidak berhenti berceloteh. Apa yang dia lihat pasti dia komentari. Ada toko mainan, dia bilang "mau beli beko remot disini..". Kadang diselingi juga dengan menyanyi lagu-lagu yang pengucapan liriknya pun belum dia bisa ππ. Sepertinya dia sudah hapal dengan rute bis. Dia tahu kalau kita akan melewati tempat yang banyak beko-nya. Miftah seneng banget sama yang namanya beko. Mungkin karena laki-laki ya..sukanya sama kendaraan. Tiba di daerah Cibeureum, dia tanya apa nama jalan ini. Dan dia bilang kalau rumah Neneknya ada disini. Memang betul, Nenek dari Ayah tinggal didaerah Cibeureum. "Deket yey kleta api" lanjutnya. Memang iya juga, tidak jauh dari rumah Nenek, ada rel kereta api.
Begitulah cerita kami dihari Jumat kemarin. Sepertinya kami lelah, sehingga kami tidur cepat dan saya lupa menulis setoran hari ke 8 ππ.
Oiya, tadi buka-buka buku pelajaran Khayla. Ada Buku mata pelajaran PK atau Pendidikan Karakter. Disitu ada kertas-kecil dengan tulisan-tulisan. Rupanya itu dibuat oleh teman-temannya. Isi tulisannya macam-macam, tapi intinya khayla itu orangnya baik karena suka membagi makanan, mengajak bermain, suka menolong, dan meminjamkan barang. Hmm..semoga karakter-karakter yang baik, selalu ada di pribadi anak-anak saya. Aamiin...
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Thursday, August 24, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 7
Bismillahirrahmaanirrahiim
Di Paud-nya Miftah, sering ada pembagian kertas berbentuk bintang untuk anak yang mengikuti semua kegiatan dari awal. Jujur Miftah belum pernah dapat karena datangnya terlambat terus π. Hari ini juga Miftah datang telat lagi, karena saya tidak bisa menemukan kunci rumah dan pagar. Kan khawatir, kalau meninggalkan rumah tanpa dikunci. Tapi tadi saat bubaran, Miftah ikut mengantri untuk mendapatkan "bintang" yang hari ini bentuknya es krim. Dia tampak semangat kalau ada pembagian sesuatu, tidak mau ketinggalan π. Saya pikir dia tidak akan diberi, tapi Alhamdulillah, Bunda Nur memberi dan menempelkan es krim itu di baju miftah. Miftah pun keluar ruangan dan tersenyum senang pada saya. Lebih-lebih pada saat saya belanja ke warung dan miftah membeli es sungguhan π
Sore harinya sepulang menjemput khayla, saya teringat punya niat untuk membuat bola-bola coklat. Melihat saya membawa perlengkapan dan bahan-bahannya, khayla dan miftah langsung berkeinginan untuk ikut ambil bagian. Mereka pun bergantian menghancurkan biskuit. Lalu menuangkan susu kental manis. Bersama-sama kami membentuk adonan tersebut dan menggulingkannya ke meises. Sudah jadi deehh, bola-bola coklatnya. Saya yakin ini adalah resep yang sering dipakai untuk memgajarkan anak membuat makanan π.
Oiya, khayla bilang dia jadi ingin berjualan bola-bola coklat disekolah. Saya tidak menolak, tapi jangan besok dan bukan menjual bola-bola coklat yang sudah dibikin tadi. Ini cuma iseng menghabiskan biskuit yang tidak dimakan-makan π. Mungkin minggu depan saja kalau memang khayla mau jualan
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Di Paud-nya Miftah, sering ada pembagian kertas berbentuk bintang untuk anak yang mengikuti semua kegiatan dari awal. Jujur Miftah belum pernah dapat karena datangnya terlambat terus π. Hari ini juga Miftah datang telat lagi, karena saya tidak bisa menemukan kunci rumah dan pagar. Kan khawatir, kalau meninggalkan rumah tanpa dikunci. Tapi tadi saat bubaran, Miftah ikut mengantri untuk mendapatkan "bintang" yang hari ini bentuknya es krim. Dia tampak semangat kalau ada pembagian sesuatu, tidak mau ketinggalan π. Saya pikir dia tidak akan diberi, tapi Alhamdulillah, Bunda Nur memberi dan menempelkan es krim itu di baju miftah. Miftah pun keluar ruangan dan tersenyum senang pada saya. Lebih-lebih pada saat saya belanja ke warung dan miftah membeli es sungguhan π
Sore harinya sepulang menjemput khayla, saya teringat punya niat untuk membuat bola-bola coklat. Melihat saya membawa perlengkapan dan bahan-bahannya, khayla dan miftah langsung berkeinginan untuk ikut ambil bagian. Mereka pun bergantian menghancurkan biskuit. Lalu menuangkan susu kental manis. Bersama-sama kami membentuk adonan tersebut dan menggulingkannya ke meises. Sudah jadi deehh, bola-bola coklatnya. Saya yakin ini adalah resep yang sering dipakai untuk memgajarkan anak membuat makanan π.
Oiya, khayla bilang dia jadi ingin berjualan bola-bola coklat disekolah. Saya tidak menolak, tapi jangan besok dan bukan menjual bola-bola coklat yang sudah dibikin tadi. Ini cuma iseng menghabiskan biskuit yang tidak dimakan-makan π. Mungkin minggu depan saja kalau memang khayla mau jualan
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Wednesday, August 23, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 6
Bismillahirrahmaanirrahiim
Pagi ini ada waktu luang karena bukan jadwalnya Miftah ke Paud. Keingetan kalau dikulkas masih ada pisang nangka yang belum diolah. Selain pengen bersih-bersih kulkas, pengen juga ada cemilan buat mengganjal perut. Pisang goreng adalah salah satu makanan kesukaan Miftah. Jadi sengaja saya ajak dia untuk ikut berpartisipasi walaupun hanya mengaduk adonan dan memotong pisang, walaupun akhirnya semua kembali dikerjakan oleh saya π. Setelah pisang goreng matang, kami berdua pun makan. Tapi penyajian saya sedikit beda. Pisang gorengnya saya beri sedikit susu kental manis dan ditaburi meises. Miftah pun mengikuti cara saya dan dia senang sekali karena dia bilang rasanya enak π
Sore hari, Khayla pun pulang dari sekolah. Bukannya mendahulukan shalat Ashar dia malah langsung main diluar, apalagi kalau temannya sudah main duluan. Tidak berapa lama kemudian khayla masuk dengan memakai sepatu roda. Saya tanya siapa pemiliknya. Sebenarnya khayla sempat ingin punya sepatu roda, tapi tidak kami kabulkan karena kami merasa sepatu roda ramenya hanya musiman saja. Sebagai gantinya kami belikan dia sepeda agar saya juga bisa memakainya.
Kalau sudah bermain dengan teman-temannya, dia jadi lupa waktu. Abai akan kewajibannya. Susah kalau saya suruh mandi atau shalat.
Seperti yang direncanakan, hari ini kami mau membuat tulisan tentang habit keluarga yang ditulis di kertas, dihias lalu ditempel didinding dan fotonya dikirimkam ke MK-nya Khayla. Sebelumnya saya sudah potong kertas karton untuk dipakai lalu saya suruh khayla untuk menggambar bunga dan daun di bagian pinggir-pinggirnya. Sementara saya yang melakukan finishing dan memberikan tulisan-tulisan dibagian tengahnya. Tulisannya adalah tentang "Habit Keluarga" dan kami memutuskan program membaca Al-quran setelah shalat magrib sebagai habit kami. Family Project-nya versi SD Hikmah Teladan nihh.. π. Mudah-mudahan kami selalu istiqomah dalam menjalankan habit ini
Pagi ini ada waktu luang karena bukan jadwalnya Miftah ke Paud. Keingetan kalau dikulkas masih ada pisang nangka yang belum diolah. Selain pengen bersih-bersih kulkas, pengen juga ada cemilan buat mengganjal perut. Pisang goreng adalah salah satu makanan kesukaan Miftah. Jadi sengaja saya ajak dia untuk ikut berpartisipasi walaupun hanya mengaduk adonan dan memotong pisang, walaupun akhirnya semua kembali dikerjakan oleh saya π. Setelah pisang goreng matang, kami berdua pun makan. Tapi penyajian saya sedikit beda. Pisang gorengnya saya beri sedikit susu kental manis dan ditaburi meises. Miftah pun mengikuti cara saya dan dia senang sekali karena dia bilang rasanya enak π
Sore hari, Khayla pun pulang dari sekolah. Bukannya mendahulukan shalat Ashar dia malah langsung main diluar, apalagi kalau temannya sudah main duluan. Tidak berapa lama kemudian khayla masuk dengan memakai sepatu roda. Saya tanya siapa pemiliknya. Sebenarnya khayla sempat ingin punya sepatu roda, tapi tidak kami kabulkan karena kami merasa sepatu roda ramenya hanya musiman saja. Sebagai gantinya kami belikan dia sepeda agar saya juga bisa memakainya.
Kalau sudah bermain dengan teman-temannya, dia jadi lupa waktu. Abai akan kewajibannya. Susah kalau saya suruh mandi atau shalat.
Seperti yang direncanakan, hari ini kami mau membuat tulisan tentang habit keluarga yang ditulis di kertas, dihias lalu ditempel didinding dan fotonya dikirimkam ke MK-nya Khayla. Sebelumnya saya sudah potong kertas karton untuk dipakai lalu saya suruh khayla untuk menggambar bunga dan daun di bagian pinggir-pinggirnya. Sementara saya yang melakukan finishing dan memberikan tulisan-tulisan dibagian tengahnya. Tulisannya adalah tentang "Habit Keluarga" dan kami memutuskan program membaca Al-quran setelah shalat magrib sebagai habit kami. Family Project-nya versi SD Hikmah Teladan nihh.. π. Mudah-mudahan kami selalu istiqomah dalam menjalankan habit ini
Tuesday, August 22, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 5
Bismillahirrahmaanirrahim
Pagi ini Ibu Ina; Manager Kelas-nya Khayla menanyakan di WAG 2 Quba perihal habit keluarga yang harus didokumentasikan sebelum acara Family Day di akhir September nanti. Habit ini mengingatkan saya kepada Family Project-nya IIP π. Semua keluarga diharuskan menulis habit apa yang akan dikerjakan. Tulis dikertas, boleh diberi hiasan, lalu ditempel didinding.
Tadinya hari ini saya akan mengajak khayla untuk membuat hiasan dikertas, karena dia memang paling pandai menggambar dan mewarnai. Tapi rencana itu terpaksa dibatalkan. Sepulang sekolah, setelah istirahat sebentar, saya ajak khayla untuk shalat Ashar. Tapi seperti biasa, adaaa saja 'drama'nya. Bukannya disegerakan, malah banyak main-mainnya. Saya yang sudah siap shalat akhirnya memutuskan untuk shalat duluan, berharap khayla menyusul. Tapi bukannya shalat, dia malah menagis karena saya tinggalkan shalat. Ini bukan pertama kalinya terjadi. Khayla selalu bisa membolak-balikan keadaan. Bila diajak shalat bareng, susah..ditinggal shalat, marah dan nangis.. haduuhh saya sebenernya udah bosen liat kelakuannya yang seperti itu. Bicara baik-baik, sampai kadang sayanya jadi marah, rasanya tidak ada perubahan π’π’. Kalau dianya yang punya keinginan, teruuuss menuntut pada kami-orangtuanya. Giliran kami yang menuntut dia mengerjakan sesuatu, dianya malah acuh tak acuh. Sigghhh, masih jadi PR besar bagi kami untuk bisa merubah kebiasaannya yang kurang baik
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKehidupan
Pagi ini Ibu Ina; Manager Kelas-nya Khayla menanyakan di WAG 2 Quba perihal habit keluarga yang harus didokumentasikan sebelum acara Family Day di akhir September nanti. Habit ini mengingatkan saya kepada Family Project-nya IIP π. Semua keluarga diharuskan menulis habit apa yang akan dikerjakan. Tulis dikertas, boleh diberi hiasan, lalu ditempel didinding.
Tadinya hari ini saya akan mengajak khayla untuk membuat hiasan dikertas, karena dia memang paling pandai menggambar dan mewarnai. Tapi rencana itu terpaksa dibatalkan. Sepulang sekolah, setelah istirahat sebentar, saya ajak khayla untuk shalat Ashar. Tapi seperti biasa, adaaa saja 'drama'nya. Bukannya disegerakan, malah banyak main-mainnya. Saya yang sudah siap shalat akhirnya memutuskan untuk shalat duluan, berharap khayla menyusul. Tapi bukannya shalat, dia malah menagis karena saya tinggalkan shalat. Ini bukan pertama kalinya terjadi. Khayla selalu bisa membolak-balikan keadaan. Bila diajak shalat bareng, susah..ditinggal shalat, marah dan nangis.. haduuhh saya sebenernya udah bosen liat kelakuannya yang seperti itu. Bicara baik-baik, sampai kadang sayanya jadi marah, rasanya tidak ada perubahan π’π’. Kalau dianya yang punya keinginan, teruuuss menuntut pada kami-orangtuanya. Giliran kami yang menuntut dia mengerjakan sesuatu, dianya malah acuh tak acuh. Sigghhh, masih jadi PR besar bagi kami untuk bisa merubah kebiasaannya yang kurang baik
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKehidupan
Monday, August 21, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 4
Bismillahirrahmaanirrahiim
Kemarin kami berkesempatan berpartisipasi di sebuah acara playdate dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI. Daftarnya untuk khayla dan miftah, tapi dari malam khayla mengeluh sakit perut. Daripada kenapa-kenapa, akhirnya khayla batal ikut.
Yang seringnya ikut playdate untuk anak-anak ini memang Miftah, karena acaranya bisa saja pas weekday, sementara hari biasa kan khayla-nya sekolah. Sengaja saya ikutkan miftah, selain dalam rangka bermain, juga untuk menambah kepercayaan dirinya agar tidak malu-malu bermain dengan peserta yang banyak, dan belum tentu sudah kita kenal.
Acara untuk peserta umur 3-4 tahun dimulai dengan Circle Time dan dongeng dari Abah Wahyu dan Bunda Dyah yang kebetulan adalah sepupu saya. Walaupun sama sekali tidak bersuara, tapi miftah mau duduk tanpa ada saya didekatnya. Lama-lama miftah memandang saya lalu mulai berdiri mau menghampiri. Saya pikir dia mau duduk dekat saya, eh ternyata dia ingin BAB. Saya langsung menggendong miftah dan membawa tas, kalau-kalau dia BAB dicelana. Soalnya jarak dari lapang tempat kita bermain ke kamar mandi, lumayan jauh. Untungnya yang saya khawatirkan tidak terjadi π . Sekembalinya ke tempat utama, ternyata kelompok kecil sedang memetik bunga untuk kegiatan selanjutnya. Saya pun langsung menyuruh miftah untuk ikut serta. Mereka mengambil beberapa bunga dan dikumpulkan ke Abah Wahyu. Setelah itu, dibagikanlah selembar kertas bergambar vas bunga dan lem kepada setiap anak. Jadi diatas gambar vas, dioleskan lem kemudian menempelkan bunga yang tadi sudah dipetik. Saya tahu miftah tidak begitu suka dengan lem, tapi untungnya ada Kakak dari panitia yang mau membersamai miftah menyelesaikan kegiatan pertama ini π
Setelah itu kami pindah ke saung yang letaknya dekat kamar mandi yang tadi kami datangi. Disini akan ada lomba makan kerupuk sambil duduk dikursi. Seperti halnya di PAUD kemarin, kali ini pun miftah ogah makan kerupuknya. Mulutnya cuma terbuka 1 cm dan kerupuk hanya menempel dibibirnya ππ. Saya sih tidak mau memaksa..walaupun gemas karena anak-anak disebelahnya bersemangat sekali makan kerupuknya. Yang perempuan malah lucu, dengan santainya dia makan kerupuk yang digantung sambil kedua tangannya memegang kerupuk tersebut π
Dari sini lanjut ke pos berikutnya. Hmm...ternyata mancing ikan-ikanan yang terbuat dari spons dan ditempeli besi dibagian mulutnya agar kail bisa melekat. Setelah menunggu antrian, akhirnya miftah kebagian juga dan dia nampak exciting apalagi karena sudah berhasil mengambil 3 ikan sesuai instruksi. Beres memancing, pindah ke sebelahnya. Disini anak-anak harus mengambil 3 uang koin yang dimasukkan kedalam container berisi air dan waterbeads. Entah kenapa, kalau berhubungan dengan air, anak-anak mah pasti merasa senang π. Alhamdulillah miftah juga semangat nyari koin di air, dan senyumnya tersungging saat koin sudah ada ditangannya.
Pos 1 dan 2 sudah dilewati, kami kembali ke lapang utama melanjutkan permainan. Disini anak-anak diharuskan membawa bola kecil sambil melewati rintangan sederhana yang telah disiapkan lalu memasukkannya ke kardus yang telah dilubangi dan ditempeli gambar singa yang sedang membuka mulutnya. Tidak disangka, miftah juga bersemangat dengan kegiatan ini. Walaupun bola sudah dimasukkan, miftah masih mau mengulangi permainan ini sampai beberapa kali.
Untuk kelompok dengan usia yang lebih besar, lebih seru karena ada lomba tarik tambang antara peserta laki-laki dan perempuan. Bahkan diujung acara, semua anak boleh ikut bergabung untuk ikut tarik tambang melawan Kakak-kakak panitia. Saya suruh miftah untuk ikut beragabung, tapi seperti yang sudah saya duga, miftah menolak π. Ya sudah lah, kita jadi penonton saja.
Sebagai penutup acara, semua diberi pin dan bendera kecil sebagai tanda telah selesainya misi yang dilakukan. Senang lagi nih, miftah, kalau soal dikasih-kasih hadiah π. Dipimpin Kakak panitia, anak-anak bersama-sama menyanyikan lagu nasional sambil tangannya mengerakkan bendera milik masing-masing. Miftah sih hanya memegang bendera saja tanpa ada keinginan untuk bersuara. Padahal saya yakin dia sudah familiar dengan lagunya, tapi malu untuk ikut nyanyi π.
Setelah acara selesai dan beberapa peserta sudah mulai pulang, kami masih ditempat karena menunggu dijemput Ayah. Melihat bola nganggur, saya pun mengajak miftah bermain bola dilapang. Miftah nampak asyik bermain bola. Aktifitas ini membuatnya tersenyum dan tertawa. Dan memang setelah saya tanya, kegiatan ini jadi favoritnya setelah memancing dan mengambil koin di air π
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Kemarin kami berkesempatan berpartisipasi di sebuah acara playdate dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI. Daftarnya untuk khayla dan miftah, tapi dari malam khayla mengeluh sakit perut. Daripada kenapa-kenapa, akhirnya khayla batal ikut.
Yang seringnya ikut playdate untuk anak-anak ini memang Miftah, karena acaranya bisa saja pas weekday, sementara hari biasa kan khayla-nya sekolah. Sengaja saya ikutkan miftah, selain dalam rangka bermain, juga untuk menambah kepercayaan dirinya agar tidak malu-malu bermain dengan peserta yang banyak, dan belum tentu sudah kita kenal.
Acara untuk peserta umur 3-4 tahun dimulai dengan Circle Time dan dongeng dari Abah Wahyu dan Bunda Dyah yang kebetulan adalah sepupu saya. Walaupun sama sekali tidak bersuara, tapi miftah mau duduk tanpa ada saya didekatnya. Lama-lama miftah memandang saya lalu mulai berdiri mau menghampiri. Saya pikir dia mau duduk dekat saya, eh ternyata dia ingin BAB. Saya langsung menggendong miftah dan membawa tas, kalau-kalau dia BAB dicelana. Soalnya jarak dari lapang tempat kita bermain ke kamar mandi, lumayan jauh. Untungnya yang saya khawatirkan tidak terjadi π . Sekembalinya ke tempat utama, ternyata kelompok kecil sedang memetik bunga untuk kegiatan selanjutnya. Saya pun langsung menyuruh miftah untuk ikut serta. Mereka mengambil beberapa bunga dan dikumpulkan ke Abah Wahyu. Setelah itu, dibagikanlah selembar kertas bergambar vas bunga dan lem kepada setiap anak. Jadi diatas gambar vas, dioleskan lem kemudian menempelkan bunga yang tadi sudah dipetik. Saya tahu miftah tidak begitu suka dengan lem, tapi untungnya ada Kakak dari panitia yang mau membersamai miftah menyelesaikan kegiatan pertama ini π
Setelah itu kami pindah ke saung yang letaknya dekat kamar mandi yang tadi kami datangi. Disini akan ada lomba makan kerupuk sambil duduk dikursi. Seperti halnya di PAUD kemarin, kali ini pun miftah ogah makan kerupuknya. Mulutnya cuma terbuka 1 cm dan kerupuk hanya menempel dibibirnya ππ. Saya sih tidak mau memaksa..walaupun gemas karena anak-anak disebelahnya bersemangat sekali makan kerupuknya. Yang perempuan malah lucu, dengan santainya dia makan kerupuk yang digantung sambil kedua tangannya memegang kerupuk tersebut π
Dari sini lanjut ke pos berikutnya. Hmm...ternyata mancing ikan-ikanan yang terbuat dari spons dan ditempeli besi dibagian mulutnya agar kail bisa melekat. Setelah menunggu antrian, akhirnya miftah kebagian juga dan dia nampak exciting apalagi karena sudah berhasil mengambil 3 ikan sesuai instruksi. Beres memancing, pindah ke sebelahnya. Disini anak-anak harus mengambil 3 uang koin yang dimasukkan kedalam container berisi air dan waterbeads. Entah kenapa, kalau berhubungan dengan air, anak-anak mah pasti merasa senang π. Alhamdulillah miftah juga semangat nyari koin di air, dan senyumnya tersungging saat koin sudah ada ditangannya.
Pos 1 dan 2 sudah dilewati, kami kembali ke lapang utama melanjutkan permainan. Disini anak-anak diharuskan membawa bola kecil sambil melewati rintangan sederhana yang telah disiapkan lalu memasukkannya ke kardus yang telah dilubangi dan ditempeli gambar singa yang sedang membuka mulutnya. Tidak disangka, miftah juga bersemangat dengan kegiatan ini. Walaupun bola sudah dimasukkan, miftah masih mau mengulangi permainan ini sampai beberapa kali.
Untuk kelompok dengan usia yang lebih besar, lebih seru karena ada lomba tarik tambang antara peserta laki-laki dan perempuan. Bahkan diujung acara, semua anak boleh ikut bergabung untuk ikut tarik tambang melawan Kakak-kakak panitia. Saya suruh miftah untuk ikut beragabung, tapi seperti yang sudah saya duga, miftah menolak π. Ya sudah lah, kita jadi penonton saja.
Sebagai penutup acara, semua diberi pin dan bendera kecil sebagai tanda telah selesainya misi yang dilakukan. Senang lagi nih, miftah, kalau soal dikasih-kasih hadiah π. Dipimpin Kakak panitia, anak-anak bersama-sama menyanyikan lagu nasional sambil tangannya mengerakkan bendera milik masing-masing. Miftah sih hanya memegang bendera saja tanpa ada keinginan untuk bersuara. Padahal saya yakin dia sudah familiar dengan lagunya, tapi malu untuk ikut nyanyi π.
Setelah acara selesai dan beberapa peserta sudah mulai pulang, kami masih ditempat karena menunggu dijemput Ayah. Melihat bola nganggur, saya pun mengajak miftah bermain bola dilapang. Miftah nampak asyik bermain bola. Aktifitas ini membuatnya tersenyum dan tertawa. Dan memang setelah saya tanya, kegiatan ini jadi favoritnya setelah memancing dan mengambil koin di air π
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Sunday, August 20, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 3
Bismillahirrahmaanirrahiim
Kemarin malam, entah kenapa khayla tiba-tiba ingin makan nasi goreng dari salah satu Abang Tukang Nasgor yang sering lewat didepan rumah. Walaupun saya sudah menyiapkan ikan goreng dan sedikit lauk lain, saya persilahkan saja kalau khayla memang mau beli nasgor. Tapi anehnya, malam itu tidak terdengar satupun tukang nasgor yang lewat.
Paginya, saya membuat nasi goreng kunyit untuk sarapan dengan memakai semua nasi putih yang ada. Teryata khayla masih ingin makan nasgor. Waduuhh, saya bilang aja kalau nasi putihnya sudah habis karena dibikin nasgor kunyit. Eehh khayla malah ngotot sampai merengek-rengek. Saat itu saya sedang sibuk menyetrika pakaian yang sudah menggunung sekaligus mencuci baju kotor dibantu dengan mesin cuci. Saya sedikit kesal gara-gara terus mendengar rengekan khayla tentang nasgor. Saya pun beranjak dulu untuk membuat nasi putih. Saya jelaskan kalau kita harus punya nasi putih dulu sebelum membuat nasgor. Lalu saya menyuruh khayla untuk belajar membuat nasgor sendiri (setelah nasi putih matang). Maksud saya sih biar dia inisiatif dikemudian hari untuk memasak nasgor sendiri disaat dia ingin. Diluar dugaan saya, khayla bereaksi. Dia bilang tidak bisa bikin nasgor sendiri. Saya jawab, maka itulah kita akan belajar. Khayla bilang lagi kalau dia yang memasak, rasanya tidak akan enak. Haduh, ini anak..selalu membalas semua kata-kata orangtua π. Saya jelaskan lagi kalau kita akan "belajar". Belajar itu adalah proses, dari tidak tahu menjadi tahu. Dari tidak bisa menjadi bisa. Saya sedikit kecewa karena menurut pengamatan saya, khayla itu daya juangnya masih kurang. Mencari satu barang, belum juga 1 menit, sudah bilang "nggak ada". Kadang kalau disuruh mengerjakan satu pekerjaan, bilangnya "nggak bisa". Saya sih pengennya dia mau berusaha lagi lebih keras dalam mengerjakan apapun sampai akhirnya dia bisa. Dan yang paling penting, saya tidak mau dia selalu bereaksi dengan menangis dan marah. Karena menangis dan marah tidak akan menyelesaikan satu masalah, tidak akan memberi solusi. Dengan umurnya yang sudah 8 tahun, saya pikir sudah tidak seharusnya dia bersikap seperti itu. Kok sepertinya dia belum bisa berpikir dengan logika tentang banyak hal. Mengurus keperluannya sendiripun belum bisa. Padahal waktu Materi BunSay tentang Kemandirian Anak, saya sudah senang karena dia mau mengerjakan apa yang saya latihkan.
Saya ingatkan lagi, seharusnya dengan bertambahnya umur, kemampuan seseorang itu bertambah. Sudah tahu mana yang baik, mana yang kurang baik. Umur 7 tahun khayla masih sering nangis dan marah. Sekarang umur 8 tahun, sama juga, masih suka nangis dan marah. Berarti belum ada perbaikan. Seperti tidak ada motivasi dari dalam dirinya.
Setelah nasi putih matang, saya ajak khayla untuk membuat nasgor. Dianya sih sudah biasa, tidak menangis lagi, bahkan nampak exciting untuk memasak. Karena masih ada sedikit bawang bombay bekas saya masak, saya berikan untuk dia olah. Khayla pun mencuci dan mengirisnya sementara saya siapkan kompor dan wajannya. Setelah minyak panas, saya instruksikan untuk memasukkan bawang ke wajan. Lalu ketika bawang menjadi kecoklatan, saya instruksikan untuk memasukkan sepiring nasi putih. Disusul dengan memasukkan kecap dan garam. Karena cara memasaknya masih belum lihai, saya pun turun tangan untuk mengaduk nasi. Saya cicipi, nasgornya terlalu asin jadi saya tambahkan sedikit nasi lagi. Setelah nasgornya jadi, dia pun asik memakannya. Dengan rasa sedikit seperti dia inginkan dari semalam. Hhmm..coba tadi tidak usah pake drama-drama segala. Nggak perlu nangis atau marah. Sepertinya masih jadi PR niihh bagi kami, orangtuanya, agar kebiasaannya itu bisa dikurangi.
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Kemarin malam, entah kenapa khayla tiba-tiba ingin makan nasi goreng dari salah satu Abang Tukang Nasgor yang sering lewat didepan rumah. Walaupun saya sudah menyiapkan ikan goreng dan sedikit lauk lain, saya persilahkan saja kalau khayla memang mau beli nasgor. Tapi anehnya, malam itu tidak terdengar satupun tukang nasgor yang lewat.
Paginya, saya membuat nasi goreng kunyit untuk sarapan dengan memakai semua nasi putih yang ada. Teryata khayla masih ingin makan nasgor. Waduuhh, saya bilang aja kalau nasi putihnya sudah habis karena dibikin nasgor kunyit. Eehh khayla malah ngotot sampai merengek-rengek. Saat itu saya sedang sibuk menyetrika pakaian yang sudah menggunung sekaligus mencuci baju kotor dibantu dengan mesin cuci. Saya sedikit kesal gara-gara terus mendengar rengekan khayla tentang nasgor. Saya pun beranjak dulu untuk membuat nasi putih. Saya jelaskan kalau kita harus punya nasi putih dulu sebelum membuat nasgor. Lalu saya menyuruh khayla untuk belajar membuat nasgor sendiri (setelah nasi putih matang). Maksud saya sih biar dia inisiatif dikemudian hari untuk memasak nasgor sendiri disaat dia ingin. Diluar dugaan saya, khayla bereaksi. Dia bilang tidak bisa bikin nasgor sendiri. Saya jawab, maka itulah kita akan belajar. Khayla bilang lagi kalau dia yang memasak, rasanya tidak akan enak. Haduh, ini anak..selalu membalas semua kata-kata orangtua π. Saya jelaskan lagi kalau kita akan "belajar". Belajar itu adalah proses, dari tidak tahu menjadi tahu. Dari tidak bisa menjadi bisa. Saya sedikit kecewa karena menurut pengamatan saya, khayla itu daya juangnya masih kurang. Mencari satu barang, belum juga 1 menit, sudah bilang "nggak ada". Kadang kalau disuruh mengerjakan satu pekerjaan, bilangnya "nggak bisa". Saya sih pengennya dia mau berusaha lagi lebih keras dalam mengerjakan apapun sampai akhirnya dia bisa. Dan yang paling penting, saya tidak mau dia selalu bereaksi dengan menangis dan marah. Karena menangis dan marah tidak akan menyelesaikan satu masalah, tidak akan memberi solusi. Dengan umurnya yang sudah 8 tahun, saya pikir sudah tidak seharusnya dia bersikap seperti itu. Kok sepertinya dia belum bisa berpikir dengan logika tentang banyak hal. Mengurus keperluannya sendiripun belum bisa. Padahal waktu Materi BunSay tentang Kemandirian Anak, saya sudah senang karena dia mau mengerjakan apa yang saya latihkan.
Saya ingatkan lagi, seharusnya dengan bertambahnya umur, kemampuan seseorang itu bertambah. Sudah tahu mana yang baik, mana yang kurang baik. Umur 7 tahun khayla masih sering nangis dan marah. Sekarang umur 8 tahun, sama juga, masih suka nangis dan marah. Berarti belum ada perbaikan. Seperti tidak ada motivasi dari dalam dirinya.
Setelah nasi putih matang, saya ajak khayla untuk membuat nasgor. Dianya sih sudah biasa, tidak menangis lagi, bahkan nampak exciting untuk memasak. Karena masih ada sedikit bawang bombay bekas saya masak, saya berikan untuk dia olah. Khayla pun mencuci dan mengirisnya sementara saya siapkan kompor dan wajannya. Setelah minyak panas, saya instruksikan untuk memasukkan bawang ke wajan. Lalu ketika bawang menjadi kecoklatan, saya instruksikan untuk memasukkan sepiring nasi putih. Disusul dengan memasukkan kecap dan garam. Karena cara memasaknya masih belum lihai, saya pun turun tangan untuk mengaduk nasi. Saya cicipi, nasgornya terlalu asin jadi saya tambahkan sedikit nasi lagi. Setelah nasgornya jadi, dia pun asik memakannya. Dengan rasa sedikit seperti dia inginkan dari semalam. Hhmm..coba tadi tidak usah pake drama-drama segala. Nggak perlu nangis atau marah. Sepertinya masih jadi PR niihh bagi kami, orangtuanya, agar kebiasaannya itu bisa dikurangi.
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Saturday, August 19, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 2
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini ada kegiatan di PAUD Embun Pagi dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI. Diantaranya karnaval dengan memakai kostum yang dibuat oleh orangtua dan murid. Uniknya, kostumnya terbuat dari bahan bekas. Pembuatannya kostum berlangsung di PAUD pada hari Selasa. Sebelumnya saya merasa kebingungan harus membuat kostum apa dan memakai barang bekas apa. Akhirnya saya putuskan untuk memakai kardus sebagai materialnya. Setelah googling, saya membuat 2 pilihan, membuat kostum robot atau kostum ksatria. Saya tawarkan dan perlihatkan pada Miftah kedua foto kostum tersebut. Eehh miftah malah bilang "malu...". Hadeuuhh...Bintang saya yang satu ini memang pemalu banget. Anaknya ga PD-an, apalagi kalau sama orang yang tidak begitu dia kenal. Saya yakinkan Miftah untuk tidak merasa malu karena semua teman-temannya pun sama, akan memakai kostum.
Hari H-nya, kami pun pergi ke PAUD dengan membawa pedang, tameng, dan baju ksatria yang sudah dihias. Kami datang bertepatan ketika karnaval akan segera dimulai. Langsung kostumnya saya pakaikan dan menyuruh Miftah untuk berbaris dengan teman-temannya. Walaupun tidak banyak kata, tapi Alhamdulillah miftah mau bergabung dan mulai berjalan bersama. Saat karnaval dimulai, saya kembali kerumah karena ada yang tertinggal. Begitu kembali ke PAUD, ternyata karnaval sudah selesai dan anak-anak sedang makan pisang, termasuk miftah yang memang menggemari makan pisang π. Walaupun di PAUD miftah jarang berbicara, tapi saya senang karena miftah sudah mau saya tinggalkan.
Selain karnaval, ada juga beberapa perlombaan yang dilakukan berpasangan antara orangtua dan anak seperti memasang kancing, balap kerupuk, dan memindahkan air dengan memakai spon. Sayangnya miftah tidak tertarik dengan balap kerupuknya. Yang lain semangat makan, mulut miftah malah tertutup π. Saya sih ga bisa maksa..yowisss kerupuknya saya aja yang makan ππ. Tapi Alhamdulillah miftah tertarik juga dengan permainan memindahkan air dari ember ke gelas. Cara mainnya, anak-anak mengambil air dengan memakai spons lalu mereka memindahkan air itu kedalam gelas yang dipegang oleh orangtua. Walaupun miftah larinya tidak begitu cepat, tapi miftah bisa jadi yang pertama yang memenuhi 2 gelas plastik dengan air. Horree..menaaangg!! Tapi lucunya, ekspresi miftahnya mah biasa aja, nggak ada senang-senangnya ππ.
Biarpun masih minim ekspresi, tapi miftah sangat antusias begitu ada pembagian bingkisan berupa makanan kecil π. Memang tidak ada yang kalah atau menang karena semua anak juga kebagian. Ditambah lagi ada teman yang berulangtahun dan membagikan juga bingkisan yang lebih banyak. Tambah senang deh, miftahnya. Begitulaahh..kalau soal makanan mah matanya miftah langsung berbinar ππ
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Hari ini ada kegiatan di PAUD Embun Pagi dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI. Diantaranya karnaval dengan memakai kostum yang dibuat oleh orangtua dan murid. Uniknya, kostumnya terbuat dari bahan bekas. Pembuatannya kostum berlangsung di PAUD pada hari Selasa. Sebelumnya saya merasa kebingungan harus membuat kostum apa dan memakai barang bekas apa. Akhirnya saya putuskan untuk memakai kardus sebagai materialnya. Setelah googling, saya membuat 2 pilihan, membuat kostum robot atau kostum ksatria. Saya tawarkan dan perlihatkan pada Miftah kedua foto kostum tersebut. Eehh miftah malah bilang "malu...". Hadeuuhh...Bintang saya yang satu ini memang pemalu banget. Anaknya ga PD-an, apalagi kalau sama orang yang tidak begitu dia kenal. Saya yakinkan Miftah untuk tidak merasa malu karena semua teman-temannya pun sama, akan memakai kostum.
Hari H-nya, kami pun pergi ke PAUD dengan membawa pedang, tameng, dan baju ksatria yang sudah dihias. Kami datang bertepatan ketika karnaval akan segera dimulai. Langsung kostumnya saya pakaikan dan menyuruh Miftah untuk berbaris dengan teman-temannya. Walaupun tidak banyak kata, tapi Alhamdulillah miftah mau bergabung dan mulai berjalan bersama. Saat karnaval dimulai, saya kembali kerumah karena ada yang tertinggal. Begitu kembali ke PAUD, ternyata karnaval sudah selesai dan anak-anak sedang makan pisang, termasuk miftah yang memang menggemari makan pisang π. Walaupun di PAUD miftah jarang berbicara, tapi saya senang karena miftah sudah mau saya tinggalkan.
Selain karnaval, ada juga beberapa perlombaan yang dilakukan berpasangan antara orangtua dan anak seperti memasang kancing, balap kerupuk, dan memindahkan air dengan memakai spon. Sayangnya miftah tidak tertarik dengan balap kerupuknya. Yang lain semangat makan, mulut miftah malah tertutup π. Saya sih ga bisa maksa..yowisss kerupuknya saya aja yang makan ππ. Tapi Alhamdulillah miftah tertarik juga dengan permainan memindahkan air dari ember ke gelas. Cara mainnya, anak-anak mengambil air dengan memakai spons lalu mereka memindahkan air itu kedalam gelas yang dipegang oleh orangtua. Walaupun miftah larinya tidak begitu cepat, tapi miftah bisa jadi yang pertama yang memenuhi 2 gelas plastik dengan air. Horree..menaaangg!! Tapi lucunya, ekspresi miftahnya mah biasa aja, nggak ada senang-senangnya ππ.
Biarpun masih minim ekspresi, tapi miftah sangat antusias begitu ada pembagian bingkisan berupa makanan kecil π. Memang tidak ada yang kalah atau menang karena semua anak juga kebagian. Ditambah lagi ada teman yang berulangtahun dan membagikan juga bingkisan yang lebih banyak. Tambah senang deh, miftahnya. Begitulaahh..kalau soal makanan mah matanya miftah langsung berbinar ππ
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Friday, August 18, 2017
Semua Anak Adalah Bintang Day 1
Bismillahirrahmaanirrahiim
Pagi ini tanggal 17 Agustus bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72. Seperti umumnya, dilingkungan rumah kami pun ada beberapa acara yang biasa digelar.
Saya berkata pada Khayla, kalau ada lomba mewarnai, dia bisa ikut berpartisipasi. Tapi bukannya bersemangat, dia malah merengek karena crayonnya ada disekolah. Saya tawarkan untuk memakai pinsil warna yang didapat dari acara Open House Jurusan Kimia ITB. Dia bilang ada disekolah juga. Saya tawarkan lagi untuk memakai crayon yang wadahnya bergambar Frozen, tapi dia menolak dengan alasan crayonnya kurang enak dipakai. Terakhir saya tawarkan lagi untuk memakai crayon merk Titi. Lagi-lagi dia menolak karena warnanya sudah tidak lengkap dan crayonnya sudah potong-potong. Saya jadi pusing mau bilang apalagi π. Sebenarnya saya tidak tahu juga apakah kali ini akan ada lomba mewarnai atau tidak. Yang saya tahu, Khayla memiliki kelebihan dalam hal menggambar dibanding kami, orangtuanya, jadi saya ingin dia memiliki banyak jam terbang dan pengalaman agar kemampuannya semakin terasah. Saya pikir, untuk lomba setingkat RW, tidak perlu lah, pakai crayon yang bagus. Yang penting kan proses dan hasil pengerjaannya. Terakhir dia ikut lomba mewarnai dibulan Ramadhan kemarin, hasilnya kurang sedikit lagi yang masih kosong. Sayangnya waktu sudah habis dan kertas harus dikumpulkan.
Tapi melihat reaksinya yg menangis dan marah, saya jadi kesal. Dia bilang dia tidak mau ke lapang kalau tidak mengikuti kegiatan apa-apa. Padahal saya suruh dia ke lapang, untuk mencari tahu dahulu, apakah ada lomba mewarnai atau tidak. Tapi khayla tetap pada pendiriannya. Untuk mencaikan suasana, Ayah membawa khayla dan Miftah pergi naik mobil untuk mengantar Mbah Husein cuci darah di RS. Sekembalinya mereka dari RS sekitar jam 8.30, saya masih sibuk dengan kegiatan domestik dan belum sempat ke lapangan. Akhirnya Ayah, khayla dan miftah pun pergi ke lapang. Selesai dari lapang, khayla tidak ikut pulang, katanya bertemu teman dan mengajaknya ikut Gerak Jalan. Untungnya selesai Gerak Jalan khayla kembali dulu ke rumah, karena dia belum mandi. Dia bilang dia mau ikut lomba tapi daftarnya harus dengan orangtua. Ayahpun menyuruh saya untuk ke lapang mengantarkan khayla. Baiklah, kata saya, asal anaknya mandi dulu.
Sesampainya dilapang, ternyata lomba mewarnai sudah mau dimulai dan sedang membuka pendaftaran. Saya dan khayla pun ke meja pendaftaran. Begitu khayla menempati tempat duduk khusus peserta, saya kembali ke rumah dan mengambil crayon merk Titi. Saya tidak peduli apakah crayon yang sudah patah-patah ini mau dipakai atau tidak yang penting saya sudah bawakan. Yaa akhirnya sih dia pakai juga..karena mungkin tidak ada pilihan lagi π. Saya perhatikan, gambarnya cukup banyak detail. Tapi anehnya khayla malah mengerjakan detail itu yang menurut saya menyita banyak waktu. Saya sarankan padanya untuk mewarnai bagian yang besar-besar dulu, baru nanti lengkapi detailnya. Saya ingin agar khayla bisa menyelesaikan tugas sebelum waktunya habis. Peserta lain sudah ada yang selesai dan kakak panitia sudah mengingatkan kalau waktunya sudah mau habis karena ada perlombaan yang lain. Sampai lomba selesai masih ada 3 anak termasuk khayla yang belum menyelesaikan mewarnainya. Tidak apa-apa sih karena menang bukanlah tujuannya. Tapi sorenya saya katakan pada khayla, dia masih belum bisa menyelesaikan pekerjaannya, sama seperti waktu perlombaan sebelumnya.
Sesudahnya khayla ingin ikut lagi perlombaan lainnya. Saya dan suami menyuruhnya untuk mendaftar sendiri tanpa kami temani karena anak-anak lain pun begitu. Awalnya khayla tidak mau tapi setelah kami yakinkan, mau juga dia mendaftar sendiri. Saya dan miftah pun pulang dulu ke rumah.
Siangnya saya kembali ke lapang untuk mengecek khayla. So far, sepengelihatan saya dan dari cerita-ceritanya, dia menikmati waktunya bersama teman-temannya, mau mengikuti beberapa permainan, bahkan mau membantu anak yang lebih kecil darinya
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Pagi ini tanggal 17 Agustus bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72. Seperti umumnya, dilingkungan rumah kami pun ada beberapa acara yang biasa digelar.
Saya berkata pada Khayla, kalau ada lomba mewarnai, dia bisa ikut berpartisipasi. Tapi bukannya bersemangat, dia malah merengek karena crayonnya ada disekolah. Saya tawarkan untuk memakai pinsil warna yang didapat dari acara Open House Jurusan Kimia ITB. Dia bilang ada disekolah juga. Saya tawarkan lagi untuk memakai crayon yang wadahnya bergambar Frozen, tapi dia menolak dengan alasan crayonnya kurang enak dipakai. Terakhir saya tawarkan lagi untuk memakai crayon merk Titi. Lagi-lagi dia menolak karena warnanya sudah tidak lengkap dan crayonnya sudah potong-potong. Saya jadi pusing mau bilang apalagi π. Sebenarnya saya tidak tahu juga apakah kali ini akan ada lomba mewarnai atau tidak. Yang saya tahu, Khayla memiliki kelebihan dalam hal menggambar dibanding kami, orangtuanya, jadi saya ingin dia memiliki banyak jam terbang dan pengalaman agar kemampuannya semakin terasah. Saya pikir, untuk lomba setingkat RW, tidak perlu lah, pakai crayon yang bagus. Yang penting kan proses dan hasil pengerjaannya. Terakhir dia ikut lomba mewarnai dibulan Ramadhan kemarin, hasilnya kurang sedikit lagi yang masih kosong. Sayangnya waktu sudah habis dan kertas harus dikumpulkan.
Tapi melihat reaksinya yg menangis dan marah, saya jadi kesal. Dia bilang dia tidak mau ke lapang kalau tidak mengikuti kegiatan apa-apa. Padahal saya suruh dia ke lapang, untuk mencari tahu dahulu, apakah ada lomba mewarnai atau tidak. Tapi khayla tetap pada pendiriannya. Untuk mencaikan suasana, Ayah membawa khayla dan Miftah pergi naik mobil untuk mengantar Mbah Husein cuci darah di RS. Sekembalinya mereka dari RS sekitar jam 8.30, saya masih sibuk dengan kegiatan domestik dan belum sempat ke lapangan. Akhirnya Ayah, khayla dan miftah pun pergi ke lapang. Selesai dari lapang, khayla tidak ikut pulang, katanya bertemu teman dan mengajaknya ikut Gerak Jalan. Untungnya selesai Gerak Jalan khayla kembali dulu ke rumah, karena dia belum mandi. Dia bilang dia mau ikut lomba tapi daftarnya harus dengan orangtua. Ayahpun menyuruh saya untuk ke lapang mengantarkan khayla. Baiklah, kata saya, asal anaknya mandi dulu.
Sesampainya dilapang, ternyata lomba mewarnai sudah mau dimulai dan sedang membuka pendaftaran. Saya dan khayla pun ke meja pendaftaran. Begitu khayla menempati tempat duduk khusus peserta, saya kembali ke rumah dan mengambil crayon merk Titi. Saya tidak peduli apakah crayon yang sudah patah-patah ini mau dipakai atau tidak yang penting saya sudah bawakan. Yaa akhirnya sih dia pakai juga..karena mungkin tidak ada pilihan lagi π. Saya perhatikan, gambarnya cukup banyak detail. Tapi anehnya khayla malah mengerjakan detail itu yang menurut saya menyita banyak waktu. Saya sarankan padanya untuk mewarnai bagian yang besar-besar dulu, baru nanti lengkapi detailnya. Saya ingin agar khayla bisa menyelesaikan tugas sebelum waktunya habis. Peserta lain sudah ada yang selesai dan kakak panitia sudah mengingatkan kalau waktunya sudah mau habis karena ada perlombaan yang lain. Sampai lomba selesai masih ada 3 anak termasuk khayla yang belum menyelesaikan mewarnainya. Tidak apa-apa sih karena menang bukanlah tujuannya. Tapi sorenya saya katakan pada khayla, dia masih belum bisa menyelesaikan pekerjaannya, sama seperti waktu perlombaan sebelumnya.
Sesudahnya khayla ingin ikut lagi perlombaan lainnya. Saya dan suami menyuruhnya untuk mendaftar sendiri tanpa kami temani karena anak-anak lain pun begitu. Awalnya khayla tidak mau tapi setelah kami yakinkan, mau juga dia mendaftar sendiri. Saya dan miftah pun pulang dulu ke rumah.
Siangnya saya kembali ke lapang untuk mengecek khayla. So far, sepengelihatan saya dan dari cerita-ceritanya, dia menikmati waktunya bersama teman-temannya, mau mengikuti beberapa permainan, bahkan mau membantu anak yang lebih kecil darinya
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Friday, August 11, 2017
Aliran rasa Menstimulus Matematika Logis Pada Anak
Bismillahirrahmaanirrahiim
Lagi-lagi merasa senang bisa mendapatkan materi BunSay kali ini. Mungkin karena mengingat saya bukanlah murid yang suka dengan pelajaran matematika. Tapi cemilan-cemilan yang diberikan membuat saya memahami kalau matematika itu ada diseputaran hidup kita, dan bukan hanya soal angka-angka. Bahkan dari usia bayi pun kita sudah bisa memberikan stimulus tentang matematika. Hal yang sebelumnya tidak saya ketahui.
Selama 10 hari tantangan ini saya mengamati kedua anak saya. Miftah yang kecil lebih banyak ceritanya karena kebersamaan dengan sayanya pun lebih lama. Walaupun beberapa kemampuannya mungkin lebih lambat dibanding anak seusianya dikarenakan Speech Delay, tapi saya yakin dia akan bisa mengejarnya.
Sedangkan untuk Khayla, dia sih mengakunya kalau pelajaran matematika yang didapat disekolah, gampang. Padahal memang target gurunya, murid-murid hanya mengenal angka sampai 500. Anak belum diharuskan untuk hapal perkalian. Sekarang ini baru penambahan dan pengurangan, dan pengenalan bilangan ratusan, puluhan dan satuan. Saya sih berharapnya anak-anak saya akan menyenangi matematika, jangan sampai seperti saya yang sebaliknya π
Sedangkan untuk Khayla, dia sih mengakunya kalau pelajaran matematika yang didapat disekolah, gampang. Padahal memang target gurunya, murid-murid hanya mengenal angka sampai 500. Anak belum diharuskan untuk hapal perkalian. Sekarang ini baru penambahan dan pengurangan, dan pengenalan bilangan ratusan, puluhan dan satuan. Saya sih berharapnya anak-anak saya akan menyenangi matematika, jangan sampai seperti saya yang sebaliknya π
Sunday, July 30, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 10
Bismillahirrahmaanirrahiim
Tadi pagi masih ada sisa sate 6 tusuk lagi untuk lauk makan. Anak-anak suka banget sama sate. Kayaknya nggak cukup kalau cuma 1 tusuk π. Gimana cara membagi yang rata sedangkan orangnya ada 4. Akhirnya ayah menginstruksikan kalau anak-anak dapat 2 tusuk sedangkan ayah dan bunda masing-masing 1 tusuk. Bukan pembagian yang rata siihh..tapi mengingat anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, tak apa lah kalau orangtua mengalah ππ. Tapi kenyataannya sih satenya malah ga dimakan. Ujung-ujungnya malah miftah yang ngabisin sate π.
Siang miftah ingin makan tapi saya belum masak karena rencananya kita mau makan diluar. Terdengar suara khas dari penjual bubur sumsum langganan kami. Saya pun menawarkan pada mereka kalau mereka ingin beli. Mereka pun menghentikan penjual bubur sumsum dan memesan 2 bungkus dan perbungkusnya 2500 seperti yang suruh. Anehnya mereka tidak meminta uang. Saya tanya apakah buburnya sudah dibayar atau belum, karena penjualnya sudah pergi. Khayla bilang sudah. Saya tanya lagi darimana uangnya dia dapat. Katanya dia ambil dimeja. Terakhir saya tanya berapa uang yang dibayarkan. Khayla bilang 2000 2 dan 500 2 juga. Hmm..baiklah..pinter yaahh kalau soal jajan mah ππ
Sorenya kami pergi ke kopo mengunjungi Nenek Wiwi karena sudah lama kami tidak kesana. Saya membeli cireng isi sebagai buah tangan. Sayangnya semua rasa cirengnya pedas sedangkan rasa kejunya tinggal 1. Akhirnya saya bilang kalau cirengnya dibagi 2 saja. Tenyata dirumah Nenek Wiwi ada Habib, sepupu khayla dan miftah. Dia juga ingin cireng tapi tidak mau yang pedas. Akhirnya cireng isi kejunya saya bagi 3 dan untungnya mereka mau π.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs
Tadi pagi masih ada sisa sate 6 tusuk lagi untuk lauk makan. Anak-anak suka banget sama sate. Kayaknya nggak cukup kalau cuma 1 tusuk π. Gimana cara membagi yang rata sedangkan orangnya ada 4. Akhirnya ayah menginstruksikan kalau anak-anak dapat 2 tusuk sedangkan ayah dan bunda masing-masing 1 tusuk. Bukan pembagian yang rata siihh..tapi mengingat anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, tak apa lah kalau orangtua mengalah ππ. Tapi kenyataannya sih satenya malah ga dimakan. Ujung-ujungnya malah miftah yang ngabisin sate π.
Siang miftah ingin makan tapi saya belum masak karena rencananya kita mau makan diluar. Terdengar suara khas dari penjual bubur sumsum langganan kami. Saya pun menawarkan pada mereka kalau mereka ingin beli. Mereka pun menghentikan penjual bubur sumsum dan memesan 2 bungkus dan perbungkusnya 2500 seperti yang suruh. Anehnya mereka tidak meminta uang. Saya tanya apakah buburnya sudah dibayar atau belum, karena penjualnya sudah pergi. Khayla bilang sudah. Saya tanya lagi darimana uangnya dia dapat. Katanya dia ambil dimeja. Terakhir saya tanya berapa uang yang dibayarkan. Khayla bilang 2000 2 dan 500 2 juga. Hmm..baiklah..pinter yaahh kalau soal jajan mah ππ
Sorenya kami pergi ke kopo mengunjungi Nenek Wiwi karena sudah lama kami tidak kesana. Saya membeli cireng isi sebagai buah tangan. Sayangnya semua rasa cirengnya pedas sedangkan rasa kejunya tinggal 1. Akhirnya saya bilang kalau cirengnya dibagi 2 saja. Tenyata dirumah Nenek Wiwi ada Habib, sepupu khayla dan miftah. Dia juga ingin cireng tapi tidak mau yang pedas. Akhirnya cireng isi kejunya saya bagi 3 dan untungnya mereka mau π.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs
Subscribe to:
Posts (Atom)