Bismillahirrahmaanirrahiim
Tadi pagi masih ada sisa sate 6 tusuk lagi untuk lauk makan. Anak-anak suka banget sama sate. Kayaknya nggak cukup kalau cuma 1 tusuk π. Gimana cara membagi yang rata sedangkan orangnya ada 4. Akhirnya ayah menginstruksikan kalau anak-anak dapat 2 tusuk sedangkan ayah dan bunda masing-masing 1 tusuk. Bukan pembagian yang rata siihh..tapi mengingat anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, tak apa lah kalau orangtua mengalah ππ. Tapi kenyataannya sih satenya malah ga dimakan. Ujung-ujungnya malah miftah yang ngabisin sate π.
Siang miftah ingin makan tapi saya belum masak karena rencananya kita mau makan diluar. Terdengar suara khas dari penjual bubur sumsum langganan kami. Saya pun menawarkan pada mereka kalau mereka ingin beli. Mereka pun menghentikan penjual bubur sumsum dan memesan 2 bungkus dan perbungkusnya 2500 seperti yang suruh. Anehnya mereka tidak meminta uang. Saya tanya apakah buburnya sudah dibayar atau belum, karena penjualnya sudah pergi. Khayla bilang sudah. Saya tanya lagi darimana uangnya dia dapat. Katanya dia ambil dimeja. Terakhir saya tanya berapa uang yang dibayarkan. Khayla bilang 2000 2 dan 500 2 juga. Hmm..baiklah..pinter yaahh kalau soal jajan mah ππ
Sorenya kami pergi ke kopo mengunjungi Nenek Wiwi karena sudah lama kami tidak kesana. Saya membeli cireng isi sebagai buah tangan. Sayangnya semua rasa cirengnya pedas sedangkan rasa kejunya tinggal 1. Akhirnya saya bilang kalau cirengnya dibagi 2 saja. Tenyata dirumah Nenek Wiwi ada Habib, sepupu khayla dan miftah. Dia juga ingin cireng tapi tidak mau yang pedas. Akhirnya cireng isi kejunya saya bagi 3 dan untungnya mereka mau π.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs
Sunday, July 30, 2017
Saturday, July 29, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 9
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini ada sosialisasi program semester kelas 2 semester 1 disekolah khayla. Dari pagi kami semua sudah meninggalkan rumah. Pulang dari sekolah dan makan siang bersama beberapa orang tua murid kelas kami, saya dan miftah pergi ke satu tempat bermain indoor di daerah Cimahi. Sengaja saya mengajak miftah kemari karena saat ini dia masih menjalani fisioterapi di Surya Kanti. Saya pikir tempat bermain ini cukup bagus untuk melatih fisik dan motorik miftah. Sengaja juga datangnya tidak bersama khayla seperti pertama kami datang, ingin melihat keberanian dan kepercayaan dirinya bila bermain tanpa ada kakaknya.
Saat di tempat mandi bola, miftah senang sekali apalagi karena tidak banyak anak yang bermain disitu. Lalu saya minta miftah mengambil 5 bola oranye. Tapi beberapa kali dia salah mengambil warna sampai akhirnya dia mengambil bola warna oranye. Dia memberikan bola satu persatu tanpa dihitung. Setelah memberikan 5 bola, dia hendak memberikan 1 bola lagi pada saya. Saya bilang sudah cukup dan menyuruhnya untuk menghitung ulang bolanya. Setelah itu saya minta 4 bola kuning. Lagi-lagi miftah mengambil bola tanpa menghitung. Sudah 4 bola yang diberikan tapi masih mengambil 1 bola lagi π. Yang terakhir saya minta 3 bola pink. Kali ini bola yang diberikan, benar 3 buah π
Dirumah kami menonton kartun anak Tayo kesukaan miftah. Ceritanya ada truk membawa 4 mobil kecil. Ditengah jalan truknya berhenti mendadak sehingga 1 mobil kecil mundur dan turun ke tengah jalan. Truknya tidak menyadari kalau ada mobil yang tertinggal sampai ada bis lain yang memberitahu. Saya bilang pada miftah, "Tadi ada 4 mobil, ketinggalan 1..jadi sekarang mobilnya ada..?". Miftah asal aja jawab "4". Yee.. "4 dikurangi 1 jadi 3 doonngg". Sepertinya miftah tidak menyimak π π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Hari ini ada sosialisasi program semester kelas 2 semester 1 disekolah khayla. Dari pagi kami semua sudah meninggalkan rumah. Pulang dari sekolah dan makan siang bersama beberapa orang tua murid kelas kami, saya dan miftah pergi ke satu tempat bermain indoor di daerah Cimahi. Sengaja saya mengajak miftah kemari karena saat ini dia masih menjalani fisioterapi di Surya Kanti. Saya pikir tempat bermain ini cukup bagus untuk melatih fisik dan motorik miftah. Sengaja juga datangnya tidak bersama khayla seperti pertama kami datang, ingin melihat keberanian dan kepercayaan dirinya bila bermain tanpa ada kakaknya.
Saat di tempat mandi bola, miftah senang sekali apalagi karena tidak banyak anak yang bermain disitu. Lalu saya minta miftah mengambil 5 bola oranye. Tapi beberapa kali dia salah mengambil warna sampai akhirnya dia mengambil bola warna oranye. Dia memberikan bola satu persatu tanpa dihitung. Setelah memberikan 5 bola, dia hendak memberikan 1 bola lagi pada saya. Saya bilang sudah cukup dan menyuruhnya untuk menghitung ulang bolanya. Setelah itu saya minta 4 bola kuning. Lagi-lagi miftah mengambil bola tanpa menghitung. Sudah 4 bola yang diberikan tapi masih mengambil 1 bola lagi π. Yang terakhir saya minta 3 bola pink. Kali ini bola yang diberikan, benar 3 buah π
Dirumah kami menonton kartun anak Tayo kesukaan miftah. Ceritanya ada truk membawa 4 mobil kecil. Ditengah jalan truknya berhenti mendadak sehingga 1 mobil kecil mundur dan turun ke tengah jalan. Truknya tidak menyadari kalau ada mobil yang tertinggal sampai ada bis lain yang memberitahu. Saya bilang pada miftah, "Tadi ada 4 mobil, ketinggalan 1..jadi sekarang mobilnya ada..?". Miftah asal aja jawab "4". Yee.. "4 dikurangi 1 jadi 3 doonngg". Sepertinya miftah tidak menyimak π π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Friday, July 28, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 8
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini saya tawarkan pada Miftah apakah pergi ke PAUD-nya mau saya bonceng naik sepeda atau tidak. Ternyata Miftah mau. Berhubung ini pertama kalinya saya jadi punya ide. Saya katakan pada Miftah, kalau kita akan menghitung berapa lama perjalanan dari rumah ke PAUD jika memakai sepeda. Biasanya kan kita naik angkot. Tapi walaupun jaraknya dekat, rasanya naik angkot itu lama juga karena sering berhenti-berhenti ditiap jalan atau gang π. Saya mulai nyalakan Timer di HP, menaruhnya di tas kecil, lalu mulai menganyuh sepeda. Diperjalanan saya jelaskan pada miftah kalau kita akan mencari tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai kita tiba di PAUD. Miftah beranggapan kalau naik angkot itu lebih cepat π. Begitu tiba di PAUD, saya cek HP. Lhoo..timer-nya mati dan berhenti di detik ke 59 π. Akhirnya saya menghitung ulang sendiri saat pergi ke PAUD untuk keduakalinya. Kurang lebih makan waktu 8 menit.
Dalam perjalanan pulang, miftah berkata kalau dia melihat kucing. Ide lain muncul, kami akan menghitung kucing yang kami temui selama perjalanan pulang ke rumah. Awalnya hitungan kami sama, tapi ternyata miftah tidak melihat 1 kucing yang ada digarasi rumah orang karena terhalang teralis. Miftah melihat 3 kucing sedangkan saya 4 kucing π.
Di rumah, miftah bermain-main dengan uang koin. Daripada hanya dipegang-pegang, saya ambil buku dan memberi contoh pada miftah untuk membuat lingkaran dengan memakai koin sambil bernyanyi "lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran kecil.."
Saya buat juga yang besarnya sambil bernyanyi "lingkaran besar, lingkaran besar, lingkaran besar..". Menyanyinya sih miftah bisa, tapi begitu saya suruh membuat lingkaran dengan bantuan alat, eehh dia bilang tidak bisa.. πππ π π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Hari ini saya tawarkan pada Miftah apakah pergi ke PAUD-nya mau saya bonceng naik sepeda atau tidak. Ternyata Miftah mau. Berhubung ini pertama kalinya saya jadi punya ide. Saya katakan pada Miftah, kalau kita akan menghitung berapa lama perjalanan dari rumah ke PAUD jika memakai sepeda. Biasanya kan kita naik angkot. Tapi walaupun jaraknya dekat, rasanya naik angkot itu lama juga karena sering berhenti-berhenti ditiap jalan atau gang π. Saya mulai nyalakan Timer di HP, menaruhnya di tas kecil, lalu mulai menganyuh sepeda. Diperjalanan saya jelaskan pada miftah kalau kita akan mencari tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai kita tiba di PAUD. Miftah beranggapan kalau naik angkot itu lebih cepat π. Begitu tiba di PAUD, saya cek HP. Lhoo..timer-nya mati dan berhenti di detik ke 59 π. Akhirnya saya menghitung ulang sendiri saat pergi ke PAUD untuk keduakalinya. Kurang lebih makan waktu 8 menit.
Dalam perjalanan pulang, miftah berkata kalau dia melihat kucing. Ide lain muncul, kami akan menghitung kucing yang kami temui selama perjalanan pulang ke rumah. Awalnya hitungan kami sama, tapi ternyata miftah tidak melihat 1 kucing yang ada digarasi rumah orang karena terhalang teralis. Miftah melihat 3 kucing sedangkan saya 4 kucing π.
Di rumah, miftah bermain-main dengan uang koin. Daripada hanya dipegang-pegang, saya ambil buku dan memberi contoh pada miftah untuk membuat lingkaran dengan memakai koin sambil bernyanyi "lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran kecil.."
Saya buat juga yang besarnya sambil bernyanyi "lingkaran besar, lingkaran besar, lingkaran besar..". Menyanyinya sih miftah bisa, tapi begitu saya suruh membuat lingkaran dengan bantuan alat, eehh dia bilang tidak bisa.. πππ π π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Thursday, July 27, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 7
Bismillahirrahmaanirrahiim
Miftah sedang senang-senanganya main mobil-mobilan. Apalagi kemarin-kemarin baru dibelikan track-nya oleh Ayah. Saat sedang bermain itu, saya bertanya
"Roda bentuknya apa, Mip?"
"Bulat"
"Bukannya kotak?"
"Bukan.."
"Kalau rodanya kotak, bisa jalan nggak?"
"Nggak bisa"
Sepertinya Miftah sudah cukup mengerti dengan bentuk geometri bulat. Tapi miftah masih belum hapal dengan bentuk angka. Saat itu saya sedang makan biskuit kemasan. Kebetulan bentuknya bulat dengan lubang ditengah. Lalu saya gabungkan dua biskuit itu dan menunjukkannya pada miftah.
"Ini angka berapa?"
Miftah asal saja menjawabnya.
"Ini angka 8" jelas saya.
Lalu saya cari biskuit yang bentuknya setengah lingkaran dan menggabungkannya lagi.
"Kalau ini angka berapa?"
"Tujuh" katanya, masih asal jawab juga π
"Ini angka 3..". Sepertinya miftah masih harus banyak stimulasi untuk mengenal angka ☺.
Sementara itu khayla mengikuti instruksi saya untuk membawa pulang buku yang tadi siangnya dipelajari disekolah. Ketika ada buku matematika, saya periksa. Ternyata pelajaran sekarang adalah 'penambahan'. Ada dua soal yang harus dikerjakan. Penambahannya antara ratusan dan puluhan. Sejauh ini sih jawabannya benar. Mungkin karena masih awal-awal jadi diberi yang mudah dulu. Kita lihat kedepannya nanti π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Miftah sedang senang-senanganya main mobil-mobilan. Apalagi kemarin-kemarin baru dibelikan track-nya oleh Ayah. Saat sedang bermain itu, saya bertanya
"Roda bentuknya apa, Mip?"
"Bulat"
"Bukannya kotak?"
"Bukan.."
"Kalau rodanya kotak, bisa jalan nggak?"
"Nggak bisa"
Sepertinya Miftah sudah cukup mengerti dengan bentuk geometri bulat. Tapi miftah masih belum hapal dengan bentuk angka. Saat itu saya sedang makan biskuit kemasan. Kebetulan bentuknya bulat dengan lubang ditengah. Lalu saya gabungkan dua biskuit itu dan menunjukkannya pada miftah.
"Ini angka berapa?"
Miftah asal saja menjawabnya.
"Ini angka 8" jelas saya.
Lalu saya cari biskuit yang bentuknya setengah lingkaran dan menggabungkannya lagi.
"Kalau ini angka berapa?"
"Tujuh" katanya, masih asal jawab juga π
"Ini angka 3..". Sepertinya miftah masih harus banyak stimulasi untuk mengenal angka ☺.
Sementara itu khayla mengikuti instruksi saya untuk membawa pulang buku yang tadi siangnya dipelajari disekolah. Ketika ada buku matematika, saya periksa. Ternyata pelajaran sekarang adalah 'penambahan'. Ada dua soal yang harus dikerjakan. Penambahannya antara ratusan dan puluhan. Sejauh ini sih jawabannya benar. Mungkin karena masih awal-awal jadi diberi yang mudah dulu. Kita lihat kedepannya nanti π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Wednesday, July 26, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 6
Bismillahirrahmaanirrahiim
"Bunda, Teteh pulang jam berapa?" tanya miftah.
"Jam 3" jawab saya.
"Sekarang jam berapa?" tanyanya lagi.
"Jam 12"
Lalu saya ambil puzzle jam. Saya tunjukkan kalau sekarang jam 12. Saya tunjukkan juga jam 3. Saya jelaskan dari jam 12 ke jam 3 berarti 3 jam lagi Khayla tiba dirumah.
Saya ingat masih punya biskuit dikulkas. Saya minta miftah untuk mengambilkannya. Sudah pasti, kalau soal makanan, miftah pasti mau π. Ternyata biskuitnya tinggal 2, berarti masing-masing hanya dapat 1 biskuit.
Oiya, sepulang dari PAUD, miftah ingin beli mainan. Tapi saya tidak ijinkan dan membujuknya agar beli makanan saja diwarung. Saya tanya dan tawarkan apa yang mau dia beli. Miftah mengambil wadah plastik berisi permen. Saya katakan untuk mengambil 3 permen. Miftah pun mengambil 2 permen susu dan 1 lain. Ketika menunggu angkot saya katakan kalau 1 permen yang berbeda itu rasanya asam. Tapi sepertinya miftah tidak percaya. Sampai dirumah dia langsung mencari gunting untuk membuka bungkus permen. Begitu permennya masuk ke mulut, dia pun berkata kalau permennya asam. Dan dia memberikan 1 permen itu untuk saya π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
"Bunda, Teteh pulang jam berapa?" tanya miftah.
"Jam 3" jawab saya.
"Sekarang jam berapa?" tanyanya lagi.
"Jam 12"
Lalu saya ambil puzzle jam. Saya tunjukkan kalau sekarang jam 12. Saya tunjukkan juga jam 3. Saya jelaskan dari jam 12 ke jam 3 berarti 3 jam lagi Khayla tiba dirumah.
Saya ingat masih punya biskuit dikulkas. Saya minta miftah untuk mengambilkannya. Sudah pasti, kalau soal makanan, miftah pasti mau π. Ternyata biskuitnya tinggal 2, berarti masing-masing hanya dapat 1 biskuit.
Oiya, sepulang dari PAUD, miftah ingin beli mainan. Tapi saya tidak ijinkan dan membujuknya agar beli makanan saja diwarung. Saya tanya dan tawarkan apa yang mau dia beli. Miftah mengambil wadah plastik berisi permen. Saya katakan untuk mengambil 3 permen. Miftah pun mengambil 2 permen susu dan 1 lain. Ketika menunggu angkot saya katakan kalau 1 permen yang berbeda itu rasanya asam. Tapi sepertinya miftah tidak percaya. Sampai dirumah dia langsung mencari gunting untuk membuka bungkus permen. Begitu permennya masuk ke mulut, dia pun berkata kalau permennya asam. Dan dia memberikan 1 permen itu untuk saya π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Tuesday, July 25, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 5
Bismillahirrahmaanirrahiim
Miftah kembali minta dibacakan buku. Kali ini buku koleksi lama, Bee Junior yang isinya menurut saya lengkap karena ada cerita dan pembelajaran juga.
Di halaman 11, bisa belajar mengenal bentuk oval, lingkaran dan segitiga. Di halaman selanjutnya bercerita tentang rumah dimana bisa ditemukan banyak bentuk geometri seperti meja yang berbentuk lingkaran, pintu yang berbentuk persegi panjang, taplak meja dengan motif kotak-kotak dll. Cerita berikutnya berhubungan dengan bintang. Walaupun gambar bintangnya tidak sempurna, tapi miftah sudah mengenali kalau itu adalah bintang. Dihalaman selanjutnya barulah gambar bintang-bintangnya terlihat jelas dan bisa dihitung karena banyak.
Dibagian aktivitas, ada perintah untuk menemukan benda yang jumlahnya 2. Tapi miftah masih sedikit kesulitan, masih harus dibantu. Yang terakhir, ada bagian aktivitas lagi yang menyuruh anak untuk menghitung berapa jumlah siput, bunga, batu, burung dan ikan. Walaupun ada ragunya tapi miftah bersedia untuk menghitung.
Malamnya khayla bercerita kalau pelajaran dikelas 2 sekarang, lebih susah. Apalagi matematika. Saya langsung bereaksi. Dalam hati berdoa jangan sampai dia seperti saya yang tidak suka dengan pelajaran matematika π. Sebenarnya semua buku disimpan diloker sekolah, tidak ada yang dibawa pulang. Tapi saya penasaran ingin melihat apa yang sudah dipelajari disekolah terutama matematikanya. Jadi saya suruh khayla untuk membawa pulang buku yang tadi siangnya dipelajari disekolah. Materi BunSay kali ini seakan memberi alert bagi saya agar anak bisa menyukai matematika☺
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Miftah kembali minta dibacakan buku. Kali ini buku koleksi lama, Bee Junior yang isinya menurut saya lengkap karena ada cerita dan pembelajaran juga.
Di halaman 11, bisa belajar mengenal bentuk oval, lingkaran dan segitiga. Di halaman selanjutnya bercerita tentang rumah dimana bisa ditemukan banyak bentuk geometri seperti meja yang berbentuk lingkaran, pintu yang berbentuk persegi panjang, taplak meja dengan motif kotak-kotak dll. Cerita berikutnya berhubungan dengan bintang. Walaupun gambar bintangnya tidak sempurna, tapi miftah sudah mengenali kalau itu adalah bintang. Dihalaman selanjutnya barulah gambar bintang-bintangnya terlihat jelas dan bisa dihitung karena banyak.
Dibagian aktivitas, ada perintah untuk menemukan benda yang jumlahnya 2. Tapi miftah masih sedikit kesulitan, masih harus dibantu. Yang terakhir, ada bagian aktivitas lagi yang menyuruh anak untuk menghitung berapa jumlah siput, bunga, batu, burung dan ikan. Walaupun ada ragunya tapi miftah bersedia untuk menghitung.
Malamnya khayla bercerita kalau pelajaran dikelas 2 sekarang, lebih susah. Apalagi matematika. Saya langsung bereaksi. Dalam hati berdoa jangan sampai dia seperti saya yang tidak suka dengan pelajaran matematika π. Sebenarnya semua buku disimpan diloker sekolah, tidak ada yang dibawa pulang. Tapi saya penasaran ingin melihat apa yang sudah dipelajari disekolah terutama matematikanya. Jadi saya suruh khayla untuk membawa pulang buku yang tadi siangnya dipelajari disekolah. Materi BunSay kali ini seakan memberi alert bagi saya agar anak bisa menyukai matematika☺
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Monday, July 24, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 4
Bismillahirrahmaanirrahiim
Miftah minta dibacakan buku yang kemarin dan sebenarnya sudah berkali-kali saya bacakan. Isinya tentang seorang anak-anak laki bernama Sali yang akan pergi ke kebun binatang bersama orangtuanya.
Kemarin saya bertanya berapa jumlah kancing yang ada dibaju Sali. Sekarang, begitu ada dihalaman yang sama, miftah langsung bertanya dan menjawab sendiri berapa jumlah kancing di baju Sali. Ini berhubungan dengan gaya belajar miftah yang kadang suka mengulang perkataan yang dia dengar π.
Lalu saya tunjuk angka ditiap halamannya. "Ini halaman 1, ini halaman 2, ini halaman 3.." dst. Bagitu dihalaman terakhir "ini halaman 10..Berarti buku ini isinya 10 halaman..".
Dilain waktu, kami sedang menikmati ali agrem salah satu makanan tradisional favorit kami. "Ini bentuknya apa?". "Donat" jawab miftah. Saya tertawa. Karena ditengahnya berlubang, mungkin dia jadi teringat dengan donat π. "Ini lingkaran, ada lubang ditengahnya. Tapi memang seperti donat.." kata saya. Kami menghitung ali agrem tersebut sambil menumpuknya ke atas. Semuanya ada 5. Miftah mengambil 1. "Sekarang ali agremnya ada berapa?" tanya saya. "4" jawab miftah. "Iya betuul..5 diambil 1 jadi 4.." kata saya sambil memperlihatkan 5 jari dan menutup ibu jari sehingga jadi 4. Mudah-mudahan miftah memang mengerti konsep pengurangan atau penambahan, bukan hanya asal 'asbun' alias asal bunyi ππ
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Miftah minta dibacakan buku yang kemarin dan sebenarnya sudah berkali-kali saya bacakan. Isinya tentang seorang anak-anak laki bernama Sali yang akan pergi ke kebun binatang bersama orangtuanya.
Kemarin saya bertanya berapa jumlah kancing yang ada dibaju Sali. Sekarang, begitu ada dihalaman yang sama, miftah langsung bertanya dan menjawab sendiri berapa jumlah kancing di baju Sali. Ini berhubungan dengan gaya belajar miftah yang kadang suka mengulang perkataan yang dia dengar π.
Lalu saya tunjuk angka ditiap halamannya. "Ini halaman 1, ini halaman 2, ini halaman 3.." dst. Bagitu dihalaman terakhir "ini halaman 10..Berarti buku ini isinya 10 halaman..".
Dilain waktu, kami sedang menikmati ali agrem salah satu makanan tradisional favorit kami. "Ini bentuknya apa?". "Donat" jawab miftah. Saya tertawa. Karena ditengahnya berlubang, mungkin dia jadi teringat dengan donat π. "Ini lingkaran, ada lubang ditengahnya. Tapi memang seperti donat.." kata saya. Kami menghitung ali agrem tersebut sambil menumpuknya ke atas. Semuanya ada 5. Miftah mengambil 1. "Sekarang ali agremnya ada berapa?" tanya saya. "4" jawab miftah. "Iya betuul..5 diambil 1 jadi 4.." kata saya sambil memperlihatkan 5 jari dan menutup ibu jari sehingga jadi 4. Mudah-mudahan miftah memang mengerti konsep pengurangan atau penambahan, bukan hanya asal 'asbun' alias asal bunyi ππ
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Sunday, July 23, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 3
Bismillahirrahmaanirrahiim
Karena timbangan belum juga disimpan, anak-anak masih bermain dengan timbangan. Saat itu saya sedang membuat headband anak untuk dijual di online shop saya. Salah satu bahan yang dipakai untuk menghias headband adalah manik-manik. Manik-manik itu saya simpan dikaleng kecil. Khayla menyimpan manik-manik tersebut diatas timbangan. Lalu dia bertanya "Bun, 250+250 berapa?". "500" saya jawab. Lalu khayla bicara pada diri sendiri, merasa senang karena hasil yang dia timbang benar yaitu 500 gram. Sepertinya dia sudah sedikit mengerti dengan satuan gram dan kg.
Tapi yang bikin kesal, setelah manik-maniknya ditimbang, khayla dan miftah bukannya mengembalikan ke tempatnya. Ujung-ujungnya semua manik-manik malah berhamburan dilantai. Makin kesal karena ukurannya manik-maniknya ada yang kecil sekali sehingga sulit diambil π. Lalu saya memanggil miftah karena khayla sudah pergi keluar dengan temannya. Saya minta bantuan miftah untuk mengambil manik-manik yang berserakan dilantai. Awalnya miftah tidak mau. Lalu saya tawarkan miftah untuk memungut manik-manik berwarna pink saja. Untungnya miftah mau π. Sambil dimasukkan ke kaleng, sambil dihitung manik-manik pink-nya. 1, 2, 3, sampai 20 hitungannya masih lancar. Begitu lewat 20, akhirnya saya bantu berhitung, "21, 22, 23.." miftah mengikuti walaupun cuma angka dibelakangnya. Sampai akhirnya dihitungan 46 semua manik-manik pink sudah masuk kaleng. Tiba-tiba kata miftah "bunda ini ada 1 lagi!". Oh iya betul π.
Manik-manik pink masuk kaleng, miftah pun main keluar. Tinggal saya yang membereskan sisa manik-manik sendirianππ
Karena timbangan belum juga disimpan, anak-anak masih bermain dengan timbangan. Saat itu saya sedang membuat headband anak untuk dijual di online shop saya. Salah satu bahan yang dipakai untuk menghias headband adalah manik-manik. Manik-manik itu saya simpan dikaleng kecil. Khayla menyimpan manik-manik tersebut diatas timbangan. Lalu dia bertanya "Bun, 250+250 berapa?". "500" saya jawab. Lalu khayla bicara pada diri sendiri, merasa senang karena hasil yang dia timbang benar yaitu 500 gram. Sepertinya dia sudah sedikit mengerti dengan satuan gram dan kg.
Tapi yang bikin kesal, setelah manik-maniknya ditimbang, khayla dan miftah bukannya mengembalikan ke tempatnya. Ujung-ujungnya semua manik-manik malah berhamburan dilantai. Makin kesal karena ukurannya manik-maniknya ada yang kecil sekali sehingga sulit diambil π. Lalu saya memanggil miftah karena khayla sudah pergi keluar dengan temannya. Saya minta bantuan miftah untuk mengambil manik-manik yang berserakan dilantai. Awalnya miftah tidak mau. Lalu saya tawarkan miftah untuk memungut manik-manik berwarna pink saja. Untungnya miftah mau π. Sambil dimasukkan ke kaleng, sambil dihitung manik-manik pink-nya. 1, 2, 3, sampai 20 hitungannya masih lancar. Begitu lewat 20, akhirnya saya bantu berhitung, "21, 22, 23.." miftah mengikuti walaupun cuma angka dibelakangnya. Sampai akhirnya dihitungan 46 semua manik-manik pink sudah masuk kaleng. Tiba-tiba kata miftah "bunda ini ada 1 lagi!". Oh iya betul π.
Manik-manik pink masuk kaleng, miftah pun main keluar. Tinggal saya yang membereskan sisa manik-manik sendirianππ
Saturday, July 22, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 2
Bismillahirrahmaanirrahiim
Saat belanja ke supermarket, seperti biasa Miftah selalu ingin pergi ke bagian mainan. Cuma melihat-lihat mainan saja sepertinya dia cukup senang (apalagi kalau dibelikan π). Tiba-tiba saya terpikirkan untuk membeli puzzle jam dinding. Saya amati, Khayla walaupun sudah 8 tahun, tapi sepertinya masih belum mengerti mengenai waktu. Saya sudah sarankan khayla untuk membuat jadwal harian, saya sudah mencontohkan misalnya dari jam segini sampai jam segini, kegiatannya A dst. Tapi prakteknya masih sulit sekali. Tapi kalau jadwal acara TV kok sepertinya hapal ππ. Akhirnya saya membeli puzzle tersebut karena saya pikir khayla dan miftah bisa memainkannya.
Pada miftah, misinya tidak terlalu muluk-muluk. Awalnya mungkin bisa meletakkan puzzle angka ditempatnya yang sesuai. Kemarin sih masih ada yang salah simpan. Yang kedua pengenalan angka. Karena walaupun sudah bisa menghitung 1-10 (bahkan 20 walau kadang ada yang salah), tapi miftah belum hapal mana itu angka 1, 2, dll.
Pada khayla saya jelaskan mengenai jarum panjang yang ada pada jam. Kalau jarum pendek mungkin dia sudah paham. Saya gerakkan jarum panjang ke angka 3, saya jelaskan berarti itu adalah menit ke 15. Saya putar lagi jarum panjang ke angka 6, berati itu menit ke 30. Kebetulan sudah ada juga di puzzle itu keterangan per 5 menitnya. Mudah-mudahan dia paham. Yaahh..harapannya sih khayla dan miftah bisa mengambil manfaat dari mainan ini π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Saat belanja ke supermarket, seperti biasa Miftah selalu ingin pergi ke bagian mainan. Cuma melihat-lihat mainan saja sepertinya dia cukup senang (apalagi kalau dibelikan π). Tiba-tiba saya terpikirkan untuk membeli puzzle jam dinding. Saya amati, Khayla walaupun sudah 8 tahun, tapi sepertinya masih belum mengerti mengenai waktu. Saya sudah sarankan khayla untuk membuat jadwal harian, saya sudah mencontohkan misalnya dari jam segini sampai jam segini, kegiatannya A dst. Tapi prakteknya masih sulit sekali. Tapi kalau jadwal acara TV kok sepertinya hapal ππ. Akhirnya saya membeli puzzle tersebut karena saya pikir khayla dan miftah bisa memainkannya.
Pada miftah, misinya tidak terlalu muluk-muluk. Awalnya mungkin bisa meletakkan puzzle angka ditempatnya yang sesuai. Kemarin sih masih ada yang salah simpan. Yang kedua pengenalan angka. Karena walaupun sudah bisa menghitung 1-10 (bahkan 20 walau kadang ada yang salah), tapi miftah belum hapal mana itu angka 1, 2, dll.
Pada khayla saya jelaskan mengenai jarum panjang yang ada pada jam. Kalau jarum pendek mungkin dia sudah paham. Saya gerakkan jarum panjang ke angka 3, saya jelaskan berarti itu adalah menit ke 15. Saya putar lagi jarum panjang ke angka 6, berati itu menit ke 30. Kebetulan sudah ada juga di puzzle itu keterangan per 5 menitnya. Mudah-mudahan dia paham. Yaahh..harapannya sih khayla dan miftah bisa mengambil manfaat dari mainan ini π
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Thursday, July 20, 2017
Menstimulus Matematika Logis Pada Anak Day 1
Bismillahirrahmaanirrahiim
Beberapa hari ini miftah bangunnya siang. Bangun tidur bukannya mandi, ini malah makan π. Setelah buang air kecil dan cuci tangan, miftah mengambil gehu diatas meja dan memakannya. Habis satu gehu, dia ambil lagi tapi kali ini sekaligus dua karena ternyata gehunya menempel π. Bukannya menyimpan salah satunya, gehu itu dipegangnya ditangan kanan dan kiri. Setelah dua-duanya habis iseng-iseng saya bertanya berapa jumlah gehu yang sudah miftah makan. Dengan spontan miftah menjawab "1". Saya bilang lagi ga mungkin makan satu, karena yang terakhir saja langsung 2. Lalu miftah berhitung "1...2..3.." Miftah bisa mengingat berapa gehu yang dia makan π.
Hari ini tumben-tumbenan miftah minta dibelikan roti tawar. Karena saya ada rencana keluar, maka saya iyakan saja. Sepulangnya membeli roti kami bersiap memakannya. Saya ambil mentega dan meses. Saya ambil selembar roti lalu bertanya "ini bentuknya apa?". Miftah tidak bisa menjawab. "Ini bentuknya segi empat atau kotak". Setelah dioles mentega dan ditaburi meses, saya tanya lagi "mau dipotong jadi segitiga atau persegi panjang?". "Segitiga" jawab miftah. Saya jelaskan kalau kita potong roti dari samping secara diagonal, maka bentuk roti jadi segitiga. Tapi kalau dipotong di tengah secara vertikal, bentuknya jadi persegi panjang. Kalau roti persegi panjang itu kita belah lagi 2, rotinya jadi berbentuk segi empat. Mudah-mudahan apa yang saya jelaskan bisa diingat oleh Miftah π.
Karena saya butuh timbangan untuk menimbang paket yang akan dikirimkan, saya membawa dan menyimpan timbangan diruang tengah. Lalu khayla memainkannya. Dia menaruh barang-barang lalu menimbangnya. Tapi sepertinya dia belum mengerti mengenai berat benda karena begitu jarum timbangan menunjukkan angka ke 250, dia bilangnya "250 kg" ππ. Lalu saya jelaskan, sebelum jarumnya menunjuk ke angka 1, maka satuannya adalah gram, bukan kg. Hmm..saya jadi penasaran dengan pelajaran matematika yang didapat khayla sekarang ini dikelas 2 ☺
Beberapa hari ini miftah bangunnya siang. Bangun tidur bukannya mandi, ini malah makan π. Setelah buang air kecil dan cuci tangan, miftah mengambil gehu diatas meja dan memakannya. Habis satu gehu, dia ambil lagi tapi kali ini sekaligus dua karena ternyata gehunya menempel π. Bukannya menyimpan salah satunya, gehu itu dipegangnya ditangan kanan dan kiri. Setelah dua-duanya habis iseng-iseng saya bertanya berapa jumlah gehu yang sudah miftah makan. Dengan spontan miftah menjawab "1". Saya bilang lagi ga mungkin makan satu, karena yang terakhir saja langsung 2. Lalu miftah berhitung "1...2..3.." Miftah bisa mengingat berapa gehu yang dia makan π.
Hari ini tumben-tumbenan miftah minta dibelikan roti tawar. Karena saya ada rencana keluar, maka saya iyakan saja. Sepulangnya membeli roti kami bersiap memakannya. Saya ambil mentega dan meses. Saya ambil selembar roti lalu bertanya "ini bentuknya apa?". Miftah tidak bisa menjawab. "Ini bentuknya segi empat atau kotak". Setelah dioles mentega dan ditaburi meses, saya tanya lagi "mau dipotong jadi segitiga atau persegi panjang?". "Segitiga" jawab miftah. Saya jelaskan kalau kita potong roti dari samping secara diagonal, maka bentuk roti jadi segitiga. Tapi kalau dipotong di tengah secara vertikal, bentuknya jadi persegi panjang. Kalau roti persegi panjang itu kita belah lagi 2, rotinya jadi berbentuk segi empat. Mudah-mudahan apa yang saya jelaskan bisa diingat oleh Miftah π.
Karena saya butuh timbangan untuk menimbang paket yang akan dikirimkan, saya membawa dan menyimpan timbangan diruang tengah. Lalu khayla memainkannya. Dia menaruh barang-barang lalu menimbangnya. Tapi sepertinya dia belum mengerti mengenai berat benda karena begitu jarum timbangan menunjukkan angka ke 250, dia bilangnya "250 kg" ππ. Lalu saya jelaskan, sebelum jarumnya menunjuk ke angka 1, maka satuannya adalah gram, bukan kg. Hmm..saya jadi penasaran dengan pelajaran matematika yang didapat khayla sekarang ini dikelas 2 ☺
Saturday, July 15, 2017
Aliran Rasa Materi Menstimulasi Anak Suka Membaca
Bismillahirrahmanirrahiim
Walaupun tanpa adanya materi ini, saya dan suami sangat mendukung anak-anak kami untuk gemar membaca. Salah satu caranya dengan membelikan mereka buku dari yang harganya murah sampai dengan buku yang bisa dibilang mahal. Sekolah anak kami pun sama, mendukung murid-muridnya untuk gemar membaca, bahkan di sekolah Khayla rutin diadakan program Wisata Buku dimana semua murid dibekali uang untuk membeli buku lalu pergi bersama-sama ke toko buku. Disana mereka bebas mau membeli buku atau komik yang diinginkan.
Memang tidak setiap hari juga kami dirumah membaca buku. Apalagi karena saya bukan ibu yang terlalu telaten membacakan buku π. Paling kalau kami membeli atau mendapatkan buku baru, biasanya anak-anak exciting untuk membacanya.
Tidak diragukan lagi, membaca buku adalah salah satu modal penting bagi seseorang. Karena dengan gemar membaca, maka ilmu pun akan kita dapat. Dan kebiasaan ini memang harus ditanamkan sejak anak-anak kecil, agar terbawa sampai mereka dewasa.
Walaupun tanpa adanya materi ini, saya dan suami sangat mendukung anak-anak kami untuk gemar membaca. Salah satu caranya dengan membelikan mereka buku dari yang harganya murah sampai dengan buku yang bisa dibilang mahal. Sekolah anak kami pun sama, mendukung murid-muridnya untuk gemar membaca, bahkan di sekolah Khayla rutin diadakan program Wisata Buku dimana semua murid dibekali uang untuk membeli buku lalu pergi bersama-sama ke toko buku. Disana mereka bebas mau membeli buku atau komik yang diinginkan.
Memang tidak setiap hari juga kami dirumah membaca buku. Apalagi karena saya bukan ibu yang terlalu telaten membacakan buku π. Paling kalau kami membeli atau mendapatkan buku baru, biasanya anak-anak exciting untuk membacanya.
Tidak diragukan lagi, membaca buku adalah salah satu modal penting bagi seseorang. Karena dengan gemar membaca, maka ilmu pun akan kita dapat. Dan kebiasaan ini memang harus ditanamkan sejak anak-anak kecil, agar terbawa sampai mereka dewasa.