Lagi-lagi merasa senang bisa mendapatkan materi BunSay kali ini. Mungkin karena mengingat saya bukanlah murid yang suka dengan pelajaran matematika. Tapi cemilan-cemilan yang diberikan membuat saya memahami kalau matematika itu ada diseputaran hidup kita, dan bukan hanya soal angka-angka. Bahkan dari usia bayi pun kita sudah bisa memberikan stimulus tentang matematika. Hal yang sebelumnya tidak saya ketahui.
Selama 10 hari tantangan ini saya mengamati kedua anak saya. Miftah yang kecil lebih banyak ceritanya karena kebersamaan dengan sayanya pun lebih lama. Walaupun beberapa kemampuannya mungkin lebih lambat dibanding anak seusianya dikarenakan Speech Delay, tapi saya yakin dia akan bisa mengejarnya.
Sedangkan untuk Khayla, dia sih mengakunya kalau pelajaran matematika yang didapat disekolah, gampang. Padahal memang target gurunya, murid-murid hanya mengenal angka sampai 500. Anak belum diharuskan untuk hapal perkalian. Sekarang ini baru penambahan dan pengurangan, dan pengenalan bilangan ratusan, puluhan dan satuan. Saya sih berharapnya anak-anak saya akan menyenangi matematika, jangan sampai seperti saya yang sebaliknya 😆
Sedangkan untuk Khayla, dia sih mengakunya kalau pelajaran matematika yang didapat disekolah, gampang. Padahal memang target gurunya, murid-murid hanya mengenal angka sampai 500. Anak belum diharuskan untuk hapal perkalian. Sekarang ini baru penambahan dan pengurangan, dan pengenalan bilangan ratusan, puluhan dan satuan. Saya sih berharapnya anak-anak saya akan menyenangi matematika, jangan sampai seperti saya yang sebaliknya 😆
No comments:
Post a Comment