Monday, February 3, 2020

Jurnal BunCek Tahap Ulat Minggu 3



Bismillahirrahmaanirrahiim

Minggu ke-3 ini kebetulan saya tidak bisa menyimak dongeng Bu Septi. Tau-tau di WAG Regional Bandung, kami harus mengisi list yang sesuai dengan Mindmap yang telah dibuat. Dan suprise! Ternyata hanya saya sendiri dari Bandung yang memilih mindmap mengenai Zero Waste 😆. Dari situ bergabung lagi dengan mahasiswi BunCek dari Regional lain. Waahh, ternyata Zero Waste masuknya ke keluarga "Sustainable Living". Sudah ada Kepala Keluarganya dan sudah ada link untuk anggota lain bergabung.

Setelah chit-chat, ternyata ada member yang memutuskan untuk keluar dari WAG, mungkin pembahasan di keluarga ini kurang cocok bagi mereka. Sampai saat ini sih ada 21 orang yang ada di WAG. Dan Kepala Keluarganya adalah Mbak Emiria dari IP Sidoarjo-Mojokerto.

Eh surprise lagi, ternyata ada member dari Bandung juga yang masuk. Haha, syukur deh, ku tak sendiri 😄
Seneng banget ya, bisa bersama dengan teman-teman yang 1 frekuensi. Dimana kita tidak merasa aneh kalau harus mengurus sampah yang mungkin bagi sebagian orang, itu sangat tidak mengenakkan 😂.

Alhamdulillah, bisa dapet ilmu-ilmu baru lagi. Karena ada member yang pastinya pengalamannya sudah lebih banyak dari saya. Bahkan ada penggunaan istilah yang baru saya tahu sekarang setelah masuk WAG ini, seperti misalnya Permaculture. Apa itu Permaculture? Ada juga green beauty. Wah, ternyata cakupan Sustainable Living luas juga, bukan hanya soal memilah atau mengolah sampah

Yaa, memang usaha kami ini mungkin baru sebatas dilingkungan rumah sendiri. Tapi salah satu member yang kurang lebih menulis "Tidak ada perjuangan yang terlalu remeh atau movement yang sia-sia. 1 langkah kecil sudah bisa memberi big impact. Apalagi kalau di share ke media. Bukan karena pengen 'Like' atau insight bussiness, tapi sebagai ladang pahala yang Insya Allah jariyah, sehingga bisa menjadi gerakan yang massive, yang kadang tanpa kita sadari impact-nya"

Aahh, bagi saya sih ini menguatkan sekali 😊

Oiya, kemarin malam, kami vote untuk menentukan nama keluarga. Dan nama yang paling banyak dipilih adalah.. "Punggawa Semesta" ❤❤❤

Kalimat lain yang saya ambil dari chit-chat di grup, "kita bukan menyelamatkan bumi karena sejatinya bumi bisa memyembuhkan dirinya sendiri. Kita hanya mengembalikan apa yang kita ambil dari bumi. Menyelamatkan diri sendiri dari apa yang kita perbuat pada alam

Satu lagi kalimat yang menarik bagi saya. Istilah Back to Nature itu bukan sesempit hidup di alam, hidup dengan bahan-bahan organik dll. Namun back to nature dalam Permaculture itu seperti mengembalikan fitrah bagaimana manusia hidup seharusnya dahulu kala, sebelum segala hal instant dan kemudahan yang justru membuat kita menjadi orang-orang yang less awareness terhadap tempat tinggal kita sendiri

Demikian jurnal yang bisa saya tuliskan minggu ini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil

No comments:

Post a Comment