Bismillahirahmaanirrahiim
Minggu ke-6 ini istimewa..dan mengejutkan!
Ternyata kita harus memberi hadiah kepada 3 orang teman yang diminggu sebelumnya sudah kita ajak berkenalan di Camping Ground.
Di jurnal saya sebelumnya, sudah ada 5 orang yang saya anggap istimewa. Kenapa? Karena saya bukan hanya responden, yang mengisi link Gform untuk kemudian dijadikan bahan data 😆. Tapi mereka mengajak berkenalan, dan kita berbincang tentang banyak hal.
Saya lihat kembali apa yang sedang mereka minati dikeluarga masing-masing, lalu saya mencari makanan yang kira-kira sesuai untuk mereka. Saya beli makanan jadi siih, nggak sempat kalau harus masak sendiri, lagipula, bidang yang mereka minati, tidak terlalu saya pahami. Jadi jalan keluarnya ya beli makanan jadi 🤭.
Begitu tahu tugas minggu ini, saya langsung mencari-cari di pinterest. Mana yaa yang paling bagus dan menarik 🤔. Setelah saya dapatkan saya langsung kirim, dan Alhamdulillah, mereka menyambut hadiah dari saya dengan senang. Mudah-mudahan
ada manfaatnya bagi mereka 😊
3 teman yang saya beri hadiah adalah:
1. Mbak Marita dari keluarga WeBS. Saya memberikan link tentang 7 tips quick SEO dari skylarkvirtualservices.com
2. Mbak Nurhasnah dari keluarga PortA. Saya memberikan link tentang portofolio anak pada masa kanak-kanak dari mummymusingsandmayhem.com
3. Mbak Kartika Sari dari keluarga Public Speaking. Saya memberikan link tentang 6 metode untuk meningkatkan kemampuan
Public Speaking dari speakandconquer.com
Tidak disangka, di hari terakhir pengumpulan tugas, ada teman yang memberikan saya hadiah 💞💞. Pastinya saya senang doong, berasa istimewa, gituuhh 🤭
3 orang yang memberikan hadiah pada saya adalah:
1. Mbak Kartika Sari, beliau memberikan link youtube tentang Kampung Inovatif Pengolahan sampah.
2. Mbak Tiffany, beliau memberikan tutorial cara membuat Kokedama. Menarik sekali, ini bisa masuk wishlist untuk dekoraso rumah kalau sudah selesai direnovasi 😁.
3. Mbak Marita, beliau memberikan file PDF yang berjudul Hidroponik untuk pemula.
Waahhh semuanya makanan yang lezaatt, siap saya santap 🍽🍽🍽
Pastinya senang dan bahagia yaa kita bisa saling memberi dan menerima 💕💕💕
Tuesday, February 25, 2020
Monday, February 17, 2020
Jurnal BunCek Tahap Ulat Minggu 5
Bismillahirrahmaanirrahiim
Nggak nyangka nih, ternyata diminggu ini kami diharuskan berkenalan dengan mahasiswi BunCek yang lain keluarga. Bahkan kalau bisa, lain juga regionalnya.
Saya mencoba random, menghubungi beberapa member via Messenger. Ada yang membalas, ada juga yang tidak. It's ok 😁.
Saya ini sebenarnya introvert, suka malu kalau berhadapan dengan orang yang belum dikenal. Tapi dipikir-pikir, kan ini online, nggak perlu bertatap muka, hihi
Selain lewat Messenger, ada juga yang lewat WA dan postingan, karena banyak juga yang "mempromosikan diri" sebagai mahasiswi BunCek dan mengajak berkenalan 😁
Nggak nyangka nih, ternyata diminggu ini kami diharuskan berkenalan dengan mahasiswi BunCek yang lain keluarga. Bahkan kalau bisa, lain juga regionalnya.
Saya mencoba random, menghubungi beberapa member via Messenger. Ada yang membalas, ada juga yang tidak. It's ok 😁.
Saya ini sebenarnya introvert, suka malu kalau berhadapan dengan orang yang belum dikenal. Tapi dipikir-pikir, kan ini online, nggak perlu bertatap muka, hihi
Selain lewat Messenger, ada juga yang lewat WA dan postingan, karena banyak juga yang "mempromosikan diri" sebagai mahasiswi BunCek dan mengajak berkenalan 😁
Selain yang 5 ini, ada juga beberapa yang lainnya:
📌 Zaenab Dwi Ujiani - Reg.Sulawesi dari keluarga Agama. Beliau masuk keluarga ini karena sesuai dengan mind map. Selain Agama beliau juga senang dengan kel.PortA karena mesti tiap hari dipraktekkan.
📌 Rismayanti Baharuddin - Reg.Sulawesi dari keluarga Manajemen Waktu. Beliau senang ada di kel.ini karena sesuai dengan mind map. Manajemen waktu adalah ilmu yang mendasar agar bisa menjalankan kegiatan lain dengan baik. Dikeluarga ini banyak ilmu yang dibutuhkan
📌 Dian - Reg.Sidoarjo dari keluarga Bisnis. Kel.ini jadi favorit beliau karena banyak ilmu yang didapat, sesuai dengan yang dibutuhkan
📌 Arina Nailal Ulya - Reg.Lamongan dari keluarga Lainnya. Dikeluarga ini beliau mendapatkan banyak ilmu yang sesuai dengan mind map
📌 Christin Indah Widuri - Reg.Malang dari keluarga Manajemen Waktu. Bagi beliau, manajemen waktu yang baik adalah komponen utama setiap orang untuk menjadi lebih baik dan lebih produktif. Ilmunya komplit. Walaupun ketinggalan diakusi, resumenya ada di bank data
📌 Nani Hurhasanah dari keluarga Inside Out. Keluarga ini jadi favorit beliau karena banyak makanan bergizi untuk project kebahagiaannya
📌 Tiffany - Reg.Bekasi dari keluarga Manajemen Waktu. Beliau memberikan saya link gdoc untuk saya isi, tapi sayanya lupa nanya kenapa beliau suka di keluarga Uluwatu 🙈
📌 Zakia Wardani - lupa dari Regional mananya, yang jelas dari keluarga Manajemen Waktu. Favoritnya sub kelas fokus dan prioritas
📌 Layla Febri Hidayati - Reg.Tangerang Kota dari keluarga Manajemen Waktu. Beliau senang di kel.ini karena memang yang urgent saat ini di mind map adalah belajar mengatur waktu
Tuesday, February 11, 2020
Jurnal BunCek Tahap Ulat Minggu 4
Bismillahirrahmaanirrahim
Setelah beberapa waktu bersama dengan teman-teman baru di Keluarga Sustainable Living, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Saya merasa beruntung masuk ke keluarga ini, karena mereka semua sudah banyak pengalaman yang belum pernah saya dapatkan.
Tapi untuk jurnal minggu ini, saya pilih 1 ilmu dulu untuk saya tulis disini dan sudah dilakukan oleh sebagian besar anggota grup, yaitu Composting atau pengomposan
Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan kata 'kompos'. Tapi apakah semua orang tahu apa kompos itu sebenarnya? Saya rasa tidak, karena saya sendiri baru mengenal kompos setelah saya mengolah sampah organik setahun yang lalu.
Kompos merupakan bahan organik seperti daun-daunan, alang-alang, jerami, rumput-rumput, batang jagung, kotoran hewan, dll yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki sifat tanah. Kompos memiliki hara-hara mineral yang penting bagi tanaman.
Sisa tanaman, hewan, atau kotoran hewan, berperan penting dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Di lingkungan alam terbuka, proses pengomposan bisa terjadi dengan sendirinya. Lewat proses alami, rumput, daun-daun, kotoran hewan dan sampah lainnya lama kelamaan akan membusuk karena adanya kerjasama antara mikroorganisme dengan cuaca.
Dan proses ini bisa dipercepat oleh manusia yaitu dengan menggunakan bioaktivator perombak bahan organik.
Pengomposan merupakan praktek tertua untuk menyiapkan pupuk organik yang selanjutnya dikembangkan menjadi kunci teknologi untuk mendaur ulang limbah permukiman dan perkotaan. Di Indonesia kemungkinan besar proses pengomposan ink diperkenalkan oleh pakar pertanian Belanda.
Bahan organik tidak dapat digunakan secara langsung oleh tanaman karena perbandingan kandungan C/N dalam bahan tersebut tidak sesuai dengan C/N tanah.
Rasio C/N merupakan perbandingan antara Karbon (C) dan Nitrogen (N). Rasio C/N tanah berkisar antara 10-12.
Apabila bahan organik mempunyai rasio C/N mendekati atau sama dengan rasio C<
/N tanah, maka bahan tersebut dapat digunakan tanaman. Namun pada umumnya bahan organik segar mempunyai rasio C/N tinggi. Prinsip pengomposan adalah untuk menurunkan rasio C/N bahan organik hingga sama dengan C/N tanah yaitu kurang dari 20. Semakin tinggi rasio C/N bahan organik, semakin lama juga proses perombakan atau pengomposannya.
Proses perombakan bahan organik terjadi secara biofisika-kimia, melibatkan aktivitas biomikroba dan mesofauna. Secara alami proses peruraian tersebut bisa dalam keadaan aerob (dengan oksigen) maupun anaerob (tanpa oksigen).
Proses perombakan tersebut, baik secara aerob atau anaerob, akan menghasilkan hara dan humus. Proses bisa berlangsung jika tersedia N (Nitrogen), P(Fosfor) dan K(Kalium).
Selama proses pengomposan berlangsung, terjadi perubahan kualitatif dan kuantitatif. Ditahap awal beberapa spesies flora menjadi aktif , makin berkembang dalam waktu yang cepat, dan kemudian hilang untuk memberikan kesempatan pada populasi lain untuk menggantikan
Pada pengomposan aerob kurang lebih dua pertiga unsur Karbon (C) menguap menjadi Karbondioksida, dan sisanya satu pertiga bagian bereaksi dengan Nitrogen dalam sel hidup. Proses pengomposan aerob ini tidak menimbulkan bau busuk. Selama proses pengomposan berlangsung akan timbul panas sebagai pelepasan energi. Kenaikan suhu ini menguntungkan mikroorganisme selama kenaikan suhunya tidak melebihi 65-75°C.
Sedangkan pada pengomposan anaerob, ditahap awal bakteri penghasil asam menguraikan bahan organik menjadi asam lemak, aldehida, dll. Proses selanjutnya bakteri dari kelompok lain akan mengubah asam lemak menjadi gas metan, amoniak, karbondioksida dan hidrogen. Pada proses anaerob energi yang dilepaskan lebih kecil dibanding proses aerob.
Sumber: balittanah.litbang.pertanian.go.id
dan diskusi di grup
Monday, February 3, 2020
Jurnal BunCek Tahap Ulat Minggu 3
Bismillahirrahmaanirrahiim
Minggu ke-3 ini kebetulan saya tidak bisa menyimak dongeng Bu Septi. Tau-tau di WAG Regional Bandung, kami harus mengisi list yang sesuai dengan Mindmap yang telah dibuat. Dan suprise! Ternyata hanya saya sendiri dari Bandung yang memilih mindmap mengenai Zero Waste 😆. Dari situ bergabung lagi dengan mahasiswi BunCek dari Regional lain. Waahh, ternyata Zero Waste masuknya ke keluarga "Sustainable Living". Sudah ada Kepala Keluarganya dan sudah ada link untuk anggota lain bergabung.
Setelah chit-chat, ternyata ada member yang memutuskan untuk keluar dari WAG, mungkin pembahasan di keluarga ini kurang cocok bagi mereka. Sampai saat ini sih ada 21 orang yang ada di WAG. Dan Kepala Keluarganya adalah Mbak Emiria dari IP Sidoarjo-Mojokerto.
Eh surprise lagi, ternyata ada member dari Bandung juga yang masuk. Haha, syukur deh, ku tak sendiri 😄
Seneng banget ya, bisa bersama dengan teman-teman yang 1 frekuensi. Dimana kita tidak merasa aneh kalau harus mengurus sampah yang mungkin bagi sebagian orang, itu sangat tidak mengenakkan 😂.
Alhamdulillah, bisa dapet ilmu-ilmu baru lagi. Karena ada member yang pastinya pengalamannya sudah lebih banyak dari saya. Bahkan ada penggunaan istilah yang baru saya tahu sekarang setelah masuk WAG ini, seperti misalnya Permaculture. Apa itu Permaculture? Ada juga green beauty. Wah, ternyata cakupan Sustainable Living luas juga, bukan hanya soal memilah atau mengolah sampah
Yaa, memang usaha kami ini mungkin baru sebatas dilingkungan rumah sendiri. Tapi salah satu member yang kurang lebih menulis "Tidak ada perjuangan yang terlalu remeh atau movement yang sia-sia. 1 langkah kecil sudah bisa memberi big impact. Apalagi kalau di share ke media. Bukan karena pengen 'Like' atau insight bussiness, tapi sebagai ladang pahala yang Insya Allah jariyah, sehingga bisa menjadi gerakan yang massive, yang kadang tanpa kita sadari impact-nya"
Aahh, bagi saya sih ini menguatkan sekali 😊
Oiya, kemarin malam, kami vote untuk menentukan nama keluarga. Dan nama yang paling banyak dipilih adalah.. "Punggawa Semesta" ❤❤❤
Kalimat lain yang saya ambil dari chit-chat di grup, "kita bukan menyelamatkan bumi karena sejatinya bumi bisa memyembuhkan dirinya sendiri. Kita hanya mengembalikan apa yang kita ambil dari bumi. Menyelamatkan diri sendiri dari apa yang kita perbuat pada alam
Satu lagi kalimat yang menarik bagi saya. Istilah Back to Nature itu bukan sesempit hidup di alam, hidup dengan bahan-bahan organik dll. Namun back to nature dalam Permaculture itu seperti mengembalikan fitrah bagaimana manusia hidup seharusnya dahulu kala, sebelum segala hal instant dan kemudahan yang justru membuat kita menjadi orang-orang yang less awareness terhadap tempat tinggal kita sendiri
Demikian jurnal yang bisa saya tuliskan minggu ini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil