Bismilahirrahmaanirrahiim
Kalau kemarin saya memberi uang Rp.3000 sebagai bekal Khayla, hari ini saya kurangi lagi menjadi Rp.2500. Setelah saya lihat laporannya, ternyata masih ada sisa uang Rp.500. Kadang saya bingung, dikasih bekalnya minimalis, ada sisa.. tapi begitu ditambah, kok malah tidak ada sisaπ.
Tadi khayla cerita kalau Fadil, anak tetangga yang kebetulan baru masuk SD dan satu sekolah dengan khayla, bekalnya Rp.20.000. Entah setiap hari entah hanya kebetulan saja hari itu. Wah, saya kaget juga. Peraturan dari sekolah saja membolehkan siswa kelas 1 membawa uang Rp.10.000, masa sih ini membawa lebih?!
Dari kelas 1, saya memang tidak pernah memberi uang jajan yang banyak kepada khayla. Waktu kelas 1 cuma Rp.2.000. Terbilang sedikit memang, dibanding teman-temannya. Tapi entahlah..saya jujur belum percaya kalau khayla diberi uang lebih. Sehari pun bisa habis atau uangnya dibelikan barang yang aneh-aneh. Tidak ada uang untuk ditabung. Sebetulnya ada uang yang dia tabung, biasanya kalau kami datang ke rumah Nenek diKopo dan saat kami pulang, Nenek memberi uang pada khayla dan miftah. Yang paling banyak sih pastinya waktu Hari Raya Idul Fitri π.
Pagi menjelang siang, saya dan miftah pergi ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan. Pengennya sih ke salon, ngerapihin rambut miftah. Tapi miftahnya menolak terus. Ya sudahlaaaahh π
Didalam angkot, saya baru sadar kalau sandal miftah ternyata rusak. Lepas tali dibagian depannya Nggak bisa dipake lagi doonng, sol bawahnya juga sudah tipis. Akhirnya di supermarket kami membeli sandal baru. Saya terangkan kalau miftah memang butuh sendal baru. Kalau tidak beli, berarti miftah nyeker. Yang bikin saya rada kesal, karena harga sendal anaknya muahaall-mahaaalll sekalii.. tidak ada yang harganya 20 ribu π. Tapi yaa terpaksa dibeli, karena butuh... π
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarus Dicari
#Level8
No comments:
Post a Comment