Lagi-lagi bersyukur dan berterima kasih dengan adanya materi kedua ini. 'Memaksa' saya untuk melakukan hal-hal yang seharusnya sudah saya lakukan sebelum ini.
Bukan berarti saya membiarkan anak-anak untuk tidak mandiri, tapi ada beberapa hal yang kadang saya tidak ijinkan anak saya untuk kerjakan, misalnya membantu saya didapur. Padahal anaknya ingin ikut serta, tapi kadang tidak saya ijinkan karena saya merasa gerak cepat saya malah jadi lama dan terhambat 😆.
Dengan materi ini juga saya lebih mengetahui apa saja kegiatan yang seharusnya anak bisa lakukan sesuai dengan umurnya. Walaupun yang jadi objeknya adalah si sulung Khayla, tapi saya juga melatih kemandirian Miftah diantaranya belajar memakai baju sendiri. Berkat materi ini juga saya mengetahui kampanye Ibu Septi tentang anti pospak. Saya langsung berhenti membeli dan memakaikan pospak untuk miftah dan sebagai gantinya membeli celana dan rela menambah bawaan tas karena ada celana sebagai cadangan jika ternyata miftah pup atau pipis dicelana.
Saya harap dengan latihan ini dia akan memiliki pengalaman. Seperti misalnya saat dia baru pulang mentoring di Tahura. Sampai dirumah, dia bilang lapar karena waktu siang bekalnya hanya dimakan sedikit. Tapi dikulkas tidak banyak isinya karena saya belanja. Lalu saya sarankan dia untuk membuat telur dadar saja seperti waktu latihan kemarin. Dan dia pun melakukannya dengan pengawasan ayahnya. Lalu pernah satu sore dia minta ijin main keluar. Dia menawarkan diri apakah ada yang dia bisa beli sekalian dia keluar. Heuheu..dalam hati saya tersenyum. Sayangnya tidak ada yang mau saya beli karena semua kebutuhan masih ada ☺.
Dan walaupun latihan ini tidak secara otomatis membuat khayla menjadi mandiri seperti yang saya harapkan, tapi mudah-mudahan ada pengaruhnya untuk kedepannya nanti sehingga dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi 😊
No comments:
Post a Comment