Friday, January 12, 2018

Pentingkah membangkitkan fitrah seksualitas anak? Day 8

Bismillahirrahmaanirrahiim

Presentasi hari ini rada spesial, karena dari kelompok saya sendiri 😁😁. Kami mengambil tema peran orangtua dalam meningkatkan fitrah seksualitas anak, apalagi dengan maraknya propaganda LGBT, pergaulan bebas, Dan kekerasan seksual yang menjadi tantangan di masa sekarang.

Orangtua harus menyadari kalau sekarang berbeda dengan dulu. Kini, dorongan seksual untuk anak-anak lebih tinggi dibanding sebelumnya. Sudah bukan waktunya lagi orangtua menabukan hal yang berhubungan dengan seksualitas. Jalin komunikasi yang baik. Cari ilmu sebanyak-banyaknya, perluas pengetahuan . Jika berbicara tentang hubungan seksual, pastikan konteksnya pernikahan, hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa yang sudah menikah. Hati-hati juga dengan tontonan dan smartphone. Sudah tidak aneh lagi kalau banyak anak-anak yang sering memegang HP. Padahal HP ini membuat orang kecanduan, seperti halnya narkoba. Jadi sebaiknya anak-anak jangan terlalu sering bermain HP.

Oiya, kami juga mengetengahkan 5 jenis sentuhan yaitu sentuhan yang tidak disengaja, sentuhan sebagai salam penghormatan atau menjalin keakraban, sentuhan profesional seperti yang dilakukan dokter, tukang pijat, atau tukang cukur. Ada juga sentuhan afeksi, tanda sayang tanpa ada keinginan atau dorongan lebih. Dan yang terakhir, sentuhan seksual, bermaksud menjalin kedekatan yang lebih intim dan tertuju pada area private tubuh. Sebaiknya anak-anak memahami sentuhan-sentuhan agar tahu mana yang pantas atau tidak pantas.

Kami juga bahas pentingnya orangtua untuk hadir di tiap tahap perkembangan anak terutama ayah. Karena ibu tidak dapat mengisi sisi lelaki anak laki-laki. Jika ayah tidak ada, sebisa mungkin hadirkan sosok laki-laki lain seperti paman atau kakek. Seperti halnya Rasulullah SAW yang diasuh paman dan kakeknya karena ayahnya sudah meninggal.

Sebagai penutup kami sampaikan satu kutipan dari Franklin D.Roosevelt, "We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future".



No comments:

Post a Comment