Masuk di minggu ke-2, dihadapkan lagi dengan kebingungan mengisi kuadran. Harus di isi apa nih? 😁
Tapi sebelumnya, izinkan saya untuk merevisi telur hijau milik saya
Tidak ada yang berubah, hanya saya tambahkan zero waste di telur ke-5.
Ya, sudah setahun ini saya mencoba untuk menerapkan gaya hidup zero waste. Pastinya belum berjalan dengan sempurna yaa..apalagi karena dirumah hanya saya sendiri yang cukup konsisten dengan zero waste ini. Sementara, suami dan anak-anak, belum 😆.
Maksud dari zero waste itu kan me-nol-kan sampah yang keluar dari rumah kita. Niat saya, sampah organik diolah jadi pupuk kompos, sampah anorganik diolah jadi ecobricks dan sebagian ditabung di Bank Sampah. Sayangnya, yang diterima oleh Bank Sampah itu kan, hanya plastik bening, bukan plastik kemasan atau yang multi layer. Masalahnya, plastik kemasan yang masuk ke rumah, tidak berbanding lurus dengan kemampuan saya untuk mengolahnya menjadi ecobricks 🙈🙈. Sampai sekarang, plastik kemasan itu masih menumpuk dan jadi PR besar buat saya.
Prioritas saya sekarang adalah menyelesaikan apa yang saya mulai. Saya yang memilih untuk ber-zero waste, maka harus mau mengolah sampah-sampah yang masuk ke rumah.
Sampah organik sudah konsisten saya buat jadi kompos. Plastik bening sudah saya pisahkan untuk ditabung ke Bank Sampah. Plastik kemasan akan saya jadikan ecobricks saja, karena untuk didaur ulang jadi yang lain, saya belum sanggup 🙈🙈.
Agar suami dan anak-anak mau mengikuti saya, maka saya harus meningkatkan kemampuan komunikasi produktif. Saya harus bisa menjelaskan kenapa zero waste itu penting. Kenapa kita harus mencegah sampah masuk ke rumah. Kenapa kita harus bawa wadah sendiri kalau beli makanan diluar. Kenapa plastik yang kotor harus dibersihkan atau dikeringkan dulu
Agar follower olshop saya betah melihat feed, maka saya harus bisa membuat feed cantik. Saya harus terus mencari inspirasi, terus belajar, walaupun masih dengan cara otodidak atau ATM 😁.
Naah kadang-kadang, kegiatan diatas tadi, suka bikin saya lupa waktu. Maka saya harus bisa mengatur kapan-kapan saja saya mengerjakan semua itu. Berhubung sekarang masuk masa liburan, kayaknya nggak terlalu direpotkan dengan urusan sekolah anak, jadi saya pikir, yang mendesak sekarang ini adalah mengolah sampah plastik.
Karena saya suka memasak, kadang saya ingin juga mencoba resep-resep baru. Tapi saya pikir itu tidak mendesak, apalagi sampai ikut kursus offline. Kayaknya bisa yaa nyontek resep di internet 😁. Atau kalau kebetulan ke toko buku, beli buku resep yang harganya nggak terlalu mahal, hahaha 🙈
Untuk olahraga, saya masukkan ke kuadran tidak penting dan tidak mendesak. Karena saya tidak bisa bawa kendaraan, jadi yaaa kemana-mana saya seringnya jalan kaki. Udah bisa dibilang olahraga juga kaann?? Hehe.. belum terlalu penting kalau harus olahraga ke gym atau sanggar senam. Ada kok jadwal senam bersama warga walaupun seminggu sekali 😄
Kuadran tidak penting dan mendesak, masih saya kosongkan. Jujur, belum tahu harus diisi apa. Atau barangkali teman-teman bisa kasih saya pencerahan? 😁
Sekian jurnal minggu ke-2 saya, semoga isinya sudah sesuai dengan yang diharapkan